Harry Murti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 61.247.50.220 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh AABot
Tag: Pengembalian
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 33:
Di jaman SMP pada era 1980-an Harry berinisiatif membentuk band bersama Franky Sihombing (ayahnya [[Petra Sihombing]]), Kadek Rihardika, dan Didi Nur Arsihadi. Band yang diberi nama Rush Rockers (karena gemar dengan musik dari kelompok band Rush) selalu menjadi juara di berbagai festival. Antara tahun 1982-1985, saingan Rush Rockers dalam berbagai festival band adalah Band SMP 12 ([[Indro Hardjodikoro]]), Band Titra Marta (Iwan Hasan) dan Band Pangudi Luhur (Krisna Prameswara).
 
Sejak awal mengenal drum, Harrry terbiasa memainkan peralatan berkualitas bagus buatan luar negeri. Ini terjadi lantaran, salah satu Om nya bernama Faisal Indra Putra ex drummer Band WOW, memiliki drum Yamaha YD Series. Sebuah drum dengan spesifikasi terbaik dan mahal di jaman itu. Ical bisa memiliki [[drum]] tersebut karena berhasil memenangkan festival band di Jepang. Drum YD Series hanya dibuat oleh Yamaha sebanyak dua buah. Satu untuk pemenang festival, satu lainnya untuk kelompok band jazz fushion : Casiopea.
 
Sejak diijinkan menggunakan [[drum]] hadiah dari Jepang, selera Harry dalam menggunakan drum jadi semakin tinggi. Ia pun jadi bawel jika menemukan drum berkualitas buruk saat latihan di studio ataupun manggung. Namun untuk bisa memiliki drum sendiri dengan kualifkasi bagus dan mahal, jelas tidak mudah. Terlebih, untuk minta pada orang tua belum tentu dibelikan. Harry berfikir, ia harus bekerja dan memiliki banyak uang. Tapi untuk memasuki dunia kerja butuh waktu lama. Ia harus menyelesaikan SMP, SMA dan kuliah.
Baris 43:
== Awal Karier ==
 
Bicara soal bisnis, ada dua nama perempuan penting yang sangat berpengaruh dalam perjalanan bisnis Harry. Pertama Isterinya : Norini Setiarini, kedua Ibunya : Almarhumah Nilawati Indra.
 
Harry menikah dengan teman SMP-nya Norini Setiarini pada tahun 1993. Untuk menghidupi keluarga, Harry bekerja dalam banyak bidang, mulai dari menyelenggarakan seminar, main foreign exchange, terjun ke property dan lain sebagainya. dan kemudian harry memutuskan berhenti bekerja dan fokus untuk meriset drum.
Baris 56:
Jakarta Drum School (JDS) didirikan pada tahun 2005 dan telah mendapat sertifikat dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2007. Dalam lembaga kursus ini, Harry bermitra dengan Taufan Gunarso (drummer lulusan Percussuon Intitue of Tecnology USA dan pengusaha Prasodjo Winarko.
 
Para pengajar JDS rata rata lulusan Percussion Institute dari luar negeri. Mereka adalah : Rudolf Jacob Sianipar (Drummer Collective USA), Rayendra Sunito (Berklee of Music USA) Aldy Abuthan (Percussion Institute of Technology USA).
 
Dengan tenaga pengajar berkualitas seperti ini kemudian diadopsi ilmu pengetahuan mereka, yang kemudian dijadikan standard kurikulum kursus JDC. Pelajaran drum sendiri mencakup Style, Technique, Jazz, Latin, dan Reading.
Baris 64:
Seandainya siswa lulus test, mereka bisa masuk kelas utama (Main Class atau D1 sepanjang 6 bulan). Jika siswa sudah memiliki keahlian drum lebih dari cukup, mereka bisa melompat ke kelas lebih tinggi sesuai keahlian yang dimiliki.
 
Proses pengajaran pada JDS bersifat berjenjang. Selepas main clas atau disebut dengan D1, siswa naik ke kelas D2, D 3, C1, C2,C3 , B1, B2, di mana masing-masing kelas tersebut berdurasi sepanjang 6 bulan. Dalam kondisi normal, untuk mendapatkan sertifikat kelulusan, siswa wajib berlatih sepanjang 9 kali enam bulan.
 
Yang istimewa, setiap sebulan sekali, para murid diberikan latihan dalam format band. Di mana, akan disediakan gitaris dan bassis yang akan berlatih bersama. Sesi ini bertujuan agar murid bisa mengaplikasikan pelajaran dengan sempurna.