Ragnar Alm: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
LaninBot (bicara | kontrib)
k orangtua → orang tua
Baris 4:
Ragnar Alm lahir tanggal 10 Oktober 1900 di desa kecil bernama Vadsbro di gereja Dunker di Swedia, anak sulung di keluarga Richard dan Hilda Alm. Ia lahir dari keluarga miskin. Ayahnya bekerja sebagai penggiling gandum yang tidak memiliki kilang sendiri tetapi bekerja sebagai orang gajian. Dalam masa 10 tahun kemudian lahir lagi enam orang adiknya, dua perempuan dan empat laki-laki. Jadi saat kanak-kanak ada sembilan orang di rumah mereka.<ref name=otobiografibabsatu>[http://dokumen.tips/documents/ragnar-alm-tuan-alam-di-batak-pardembanan.html Ragnar Alm. Otobiografis Misionari Metodis di Pardembanan (Asahan - Labuhan Batu)] Bab 1. Diterjemahkan dari bahasa Batak - oleh S. Simatupang.</ref>
Ragnar mulai masuk sekolah tahun [[1907]] selama enam tahun. Ia senang sekali belajar dan ingin sekali melanjutkan sekolah, tetapi karena orangtuanya miskin dan meletus Perang Dunia I tahun 1914-1918, terpaksa ia mencari nafkah agar makanan cukup di rumah dengan bekerja di suatu pabrik ketika berumur 13 tahun. Gajinya sangat kecil, meskipun demikian sedikit dapat membantu orangtuaorang tua. Sebelumnya ia sudah ikut menggembalakan ternak kalau liburan panjang bulan Juni-Agustus. Di waktu panen pun anak-anak harus ikut membantu. Jadi tahun [[1913]] ia sudah mencari nafkah sendiri.<ref name=otobiografibabsatu/>
 
Ia bersekolah minggu tahun 1907 sampai 1920. Tetapi, tahun 1915, pada umur 15 tahun ia menjadi guru sekolah minggu. Ia diminta mengajar anak anak berumur 12-13 tahun. Sebelumnya terjadi suatu “perobahan” pada dirinya, yaitu ia menyerahkan diri kepada Tuhan Yesus Kristus. Hal itu terjadi ketika ada pelaksanaan “kebangunan” di gerejanya di Swedia, di mana saat itu banyak orang muda juga menyerahkan hidupnya kepada Yesus Kristus. Pada usia 15 tahun itu ia menjadi anggota Gereja Methodist di desanya. Orangtuanya masih menjadi anggota Gereja Kerajaan, tetapi tak lama kemudian mereka juga masuk Methodist karena mereka melihatnya sebagai gereja yang hidup. Pada akhirnya semua penduduk