Yusuf Lubis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
LaninBot (bicara | kontrib)
k orangtua → orang tua
Baris 48:
Yusuf Lubis, lahir tanggal 5 Februari 1950 di Kotanopan, Kecamatan Rao Utara, Kabupaten Pasaman, anak dari H. Nurdin Lubis (Alm) dengan Hj. Aisyah Nasution (alm). Kesetiaan kepada istri tercinta Hj. Gustinar Siregar Bc.HK Binti Letkol Pol (Alm) H. Malelo Siregar dan tanggung jawab sebagai kepala keluarga, telah menyemangati putra-putrinya sukses di pekerjaan masing-masing yaitu : dr. Dolly Nurdin Lubis, M.Kes, Fera Susanti Lubis, ST dan drh. Tondy Prawira Lubis.
 
Orang tua sebagai petani dan buruh tani, telah menyemangati Yusuf Lubis lulus dari Sekolah Rakyat Negeri (SRN) Rao Pasaman tahun 1965 dan SMPN Rao tahun 1968. Yusuf Lubis menghabiskan masa remaja membantu orangtuaorang tua mencari nafkah sebagai buruh tani di lahan-lahan orang lain pada hari libur terutama sabtu dan minggu. Selepas sekolah SMPN Rao, Yusuf Lubis tidak dapat melanjutkan sekolahnya karena ketidakmampuan keluarga. Sehingga Yusuf Lubis merantau ke Medan Sumatra Utara untuk memperbaiki nasib hidup.
 
Sembari menunggu ada pekerjaan yang lebih baik, Yusuf Lubis bekerja sebagai Pedayung Becak. Siang dan malam mendayung becak agar dapat bertahan hidup di negeri rantau. Ketahanan badan dan mentalnya semakin diuji dan ditempa oleh alam. Terpaan teriknya sinar matahari, dingin malam dan hujan telah mencetaknya menjadi seorang calon pemimpin masa depan yang didambakan masyarakat Pasaman. Sedikit demi sedikit uang hasil mendayung becak yang dikumpulkannya setiap hari sebagai persiapan biaya untuk meraih cita-cita sebagai Polisi. Akhirnya pada tahun 1970, Yusuf Lubis berhasil lulus test dan diterima untuk mengikuti Pendidikan Kepolisian Sebara di Palembang dengan biaya dari uang hasil mendayung becak selama 6 bulan di Medan.