Ikan Napoleon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Reitnorf141 (bicara | kontrib)
Habitat: Menambah informasi habitat , dari referensi : Departemen Kehutanan. 2005. Pengenalan Jenis Biota Laut Ikan Karang. Jakarta : Sakarindo Mekar Abadi
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 17:
}}
 
'''Ikan Napoleon''' atau biasanya disebut Napoleon Wrasse, atau Humphead Wrasse (''Cheilinus undulatus'') merupakan ikan karang berukuran besar dari familia Labridae. Ukurannya bisa mencapai 3 m<ref name=":0">Departemen Kehutanan. 2005. Pengenalan Jenis Biota Laut Ikan Karang. Jakarta : Sakarindo Mekar Abadi</ref> dengan berat 190&nbsp;kg. Ikan Napoleon ditemukan di terumbu karang, terutama di kawasan [[Samudra Hindia]] dan [[Samudra Pasifik]]. Ikan ini mempunyai pola reproduksi [[hermafrodit]] protogini dengan sebaran di wilayah perairan India-Pasifik. Ikan napoleon merupakan jenis ikan karang yang mempunyai daya tarik menarik bagi para penyelam untuk menikmati wisata alam bawah laut.
 
== Deskripsi ==
Baris 39:
 
== Konservasi ==
Akibat dampak penangkapan berlebih untuk perdagangan ikan karang hidup, ikan napoleon mengalami penurunan populasinya di alam. Penangkapan ikan napoleon umumnya menggunakan racun [[sianida]] dan merusak ekosistem terumbu [[karang]]. Ikan Napoleon merupakan ikan yang memerlukan waktu lama untuk mencapai usia matang reproduktif.Ikan napoleon menjadi matang seksual pada usia 5 sampai 7 tahun (pada ukuran 40–60&nbsp;cm). Ikan Napoloen di Negara Malaysia, dan Filipina ,sudah tidak boleh ditangkap dan diperdagangkan. Australia melarang semua mengambil dan memiliki Ikan Napoleon. Indonesia memungkinkan memancing hanya untuk penelitian, marikultur, dan memancing rakyat berlisensi. Penelitian [[IUCN]] tahun 2005 di Sulut, Bali, Raja Ampat, dan NTT menunjukan bahwa di habitat yang mendapat tekanan (target penangkapan) sangat tinggi, ikan napoleon sangat jarang ditemukan, akan tetapi pada saat ikan tersebut tidak menjadi ikan target nelayan para penyelam masih dapat menemukan spesies tersebut. Hasil survei menunjukan bahwa tingkat kepadatan napoleon di kangean-Bali hanya 0,04 per ha, Bunaken-Sulut 0, 38 per ha, [[Raja Ampat]] 0,86 per ha, NTT 0,18 per ha, maratua 0,15 per ha, [[Banda]] 1,6 per ha. Menurut Sadovy dalam pemaparannya, akibat dampak penangkapan berlebih untuk perdagangan ikan karang hidup, ikan napoleon rentan (vulnerable) mengalami kepunahan. Oleh karena itu akibat penurunan drastis diberbagai tempat menyebabkan ikan napoleon dimasukkan ke dalam daftar merah IUCN (Endangered) pada tahun 2004 dan appendix II CITES pada tahun 2005.
 
== Referensi ==