John H. McGlynn: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k analisa → analisis
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 50:
Dari salah seorang pengajarnya, Tunggul Siagian, ia mulai mengenal [[kesusastraan]] [[Indonesia]].<ref name="JPost"/> Setelah lulus pada tahun 1976, ia mendapatkan beasiswa dari ''U.S. Department of Education'' dan berangkat ke [[Malang]], [[Jawa Timur]] dan tinggal di sana selama tiga bulan, <ref name="Kayon">{{cite news|title=Translating Indonesia's Soul|first=|last=|url=|work=The Kayon:The American Women's Association of Indonesia|date=Holiday 2011|accessdate=|pages=28–29}}</ref> lalu pindah ke [[Jakarta]] untuk belajar Bahasa dan Sastra [[Indonesia]] pada [[Universitas Indonesia]].<ref name="JPost"/> Pada tahun 1979 ia kembali ke [[Amerika]] <ref name="Dewi"/> untuk menyelesaikan gelar [[Master]] di bidang [[Sastra Indonesia]] pada [[Universitas Michigan]], [[Ann Arbor]]<ref name="Kayon"/> dan kembali lagi ke Indonesia pada tahun 1981.<ref name="Dewi"/>
 
Melalui keterlibatannya dengan [[sastra]] dan aktivitasnya menonton pertunjukan budaya di [[Taman Ismail Marzuki]] <ref name="JGlobe"/> , ia mulai bergaul dengan para penulis dan seniman Indonesia seperti penyair [[Sapardi Djoko Damono]] dan penulis [[Goenawan Mohamad]].<ref name="JPost"/>
Dalam periode 1976 – 1987 ia bekerja sebagai penerjemah lepas untuk ''U.S. Department of State'', Perusahaan Film Negara, Dewan Film Nasional, [[Kementerian Penerangan]], survey ekonomi, dan analisis politik. Tetapi ia tetap berhasrat bekerja purna waktu untuk [[kesusastraan]].<ref name="JPost"/>
 
Maka bersama dengan beberapa penulis terkenal [[Goenawan Mohamad]], [[Sapardi Djoko Damono]], [[Umar Kayam]], dan [[Subagio Sastrowardoyo]], ia mendirikan [[Yayasan Lontar]] pada tanggal 28 Oktober 1987.<ref name="JPost"/> Nama [[Lontar]] dipilih karena nama ini memiliki arti istimewa dalam [[budaya Indonesia]] : daun lontar dikeringkan, dipotong, dan diawetkan untuk menjadi bahan mentah berbagai manuskrip literer.<ref name="Kayon"/> Selain itu lontar juga bisa berarti melempar; dalam hal ini “melempar” atau melontarkan gagasan-gagasan [[kebudayaan Indonesia]] ke dunia luar.<ref name="Dewi"/> Tanggal 28 Oktober dipilih karena makna simbolisnya sebagai Hari [[Sumpah Pemuda]], memperingati momentum lahirnya bangsa [[Indonesia]] pada tahun 1928 dengan ikrar satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.<ref name="Kayon"/> Yayasan [[nirlaba]] ini bertujuan untuk mempromosikan sastra dan kebudayaan [[Indonesia]] ke dunia luar.<ref name="Dewi"/>
 
Ia telah menerjemahkan atau mengedit hampir 100 karya penulis Indonesia <ref name="JPost2"/>. Yang paling berkesan baginya adalah terjemahan dari karya-karya [[Pramoedya Ananta Toer]], terutama ''The Mute's Soliloquy'', yang merupakan terjemahan dari kumpulan [[esai]] dan surat-surat Pramoedya, ditambah dengan hasil wawancaranya dengan pengarang tersebut. Karena faktor politik buku dan pengarang tersebut, John menggunakan nama samaran Willem Samuels.<ref name="Words"/>
Baris 63:
 
Selain sebagai Ketua [[Lontar]]<ref name="Kompas">
{{cite news|title=Karya Sastra Sulit Tembus Luar Negeri|author=|first=|last=|url=|work=Kompas|publisher=|location=|isbn=|issn=|oclc=|pmid=|pmd=|bibcode=|doi=|id=|date=8 Desember 2011|page=12|pages=|at=|accessdate=|language= }}</ref>, ia juga menjadi editor [[Indonesia]] untuk [[Manoa]], jurnal kesusastraan dari [[Universitas Hawaii]] , sekaligus menjadi editor tamu ''Words Without Borders''.<ref name="Words"/> Ia adalah anggota Komisi Internasional dari [[IKAPI]] (Ikatan Penerbit Indonesia), ''PEN International-New York'', dan ''The Association of Asian Studies''.<ref name="Words"/>
 
== Daftar Publikasi Pilihan ==