Markah tanah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 7:
Awalnya, sebuah markah tanah secara harfiah berarti fitur geografis yang digunakan oleh penjelajah untuk menemukan jalan mereka kembali atau melalui daerah tersebut. Misalnya [[Gunung Meja]] dekat [[Cape Town]], [[Afrika Selatan]], digunakan sebagai tengaran untuk membantu pelaut untuk melayari ujung selatan [[Afrika]] selama [[Zaman Penjelajahan]]. Selain fitur geografis alami, struktur buatan manusia kadang-kadang dibangun untuk membantu pelaut dalam navigasi laut. [[Mercusuar Iskandariyah]] dan [[Kolosus di Rodos]] misalnya adalah struktur kuno dari zaman purba yang dibangun untuk tujuan ini, yaitu untuk memandu kapal menuju ke pelabuhan.
 
Dalam penggunaan modern, tengara meliputi apa saja yang mudah dikenali , seperti [[monumen]], [[bangunan]], atau struktur lainnya. Dalam bahasa Inggris Amerika, markah tanah adalah istilah utama yang digunakan untuk menunjuk tempat-tempat [[wisata]] yang dianggap menarik karena fitur fisik yang mencolok atau makna sejarahnya.
 
Dalam studi perkotaan studi serta [[geografi]], tengaran ini selanjutnya didefinisikan sebagai titik acuan eksternal yang membantu berorientasi di lingkungan yang akrab atau asing.<ref>Lynch, Kevin. "The image of the city". MIT Press, 1960, p. 48</ref> Tengaran sering digunakan dalam instruksi rute lisan dan seperti sebuah objek studi berdasarkan kebahasaan maupun di bidang-bidang studi lainnya.
Baris 33:
* [[Kota Malang|Malang]]: [[Alun-alun bundar Malang]], [[Balai Kota Malang]], [[Adimarga Ijen]]
* [[Medan]]: [[Masjid Raya Medan]], [[Istana Maimun]], [[Kuil Shri Mariamman]]
* [[Mojokerto]] : [[Tugu Alun-alun Mojokerto]]
* [[Palembang]]: [[Jembatan Ampera]]
* [[Pontianak]]: [[Tugu Khatulistiwa]]