Nori: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 36:
Saat ini, budidaya nori di Jepang dilakukan dengan metode kultur fase conchocelis yang dilakukan di laboratorium pada beberapa perfecture.
Prosedur Budidaya Nori (Porphyra) di Jepang adalah sebagai berikut:
1) Kultur Fase Conchocelis; Dilakukan di laboratorium oleh unit-unit pembibitan nori milik pemerintah yang terdapat pada hampir semua perfecture di Jepang. Kultur fase conchocelis dimulai dengan merangsang spora (conchospora) matang. Tekniknya dengan menaikkan dan menurunkan suhu air (beberapa derajat)dan intensitas cahaya di ruang kultur.Setelah conchocelis dikultur pada kondisi terkontrol (suhu , kemudian suhu air dinaikkan untuk merangsang kematangan spora (conchospora) untuk siap dilepaskan dari lembaran thalus. Sedangkan untuk merangsang pelepasan spora dari thalus, maka suhu air diturunkan lagi sedikit di bawah suhu awal. Hal yang sama juga dilakukan terhadap intensitas cahaya. Pada suhu rendah dan intensitas cahaya agak rendah karpospora matang akan dilepaskan ke kolom air. Jika jumlah spora yang dilepaskan dalam semalam > 250 ribu sel spora per bidang pandang (di bawah mikroskop) maka selanjutnya net-net perlu dipasang di dalam bak. Net-net dipasang pada 2 buah rotator (pemutar) berbentuk gelundung dari bahan logam. Putaran rotator akan memebuat setiap bagian net tersentuh media air yang telah mengandung spora.
Bila pelepasan spora telah mencapai > 250 ribu sel maka jumlah sel spora dipandang mampu menempel optimal pada lembaran net. Keesokan harinya, net-net yang telah ditempeli spora dapat dipindahkan ke lokasi budidaya di alam.
2) Teknik Budidaya di Alam; Sepenuhnya dilakukan di alam pada lembaran-lembaran net yang telah ditempeli concospora dari laboratorium/unit pembibitan. Tiang-tiang (bambu/kayu) dipasang secara berjajar (kiri-kanan) memanjang, hingga puluhan atau ratusan meter. Jarak antar tiang sekitar 8 meter menyesuaikan dengan ukuran net (panjang 8 m; lebar 5 m). Pojok-pojok net diikatkan pada tiap tiang sehingga net akan terentang dengan baik/sempurna. Untuk menegangkan bagian tepi net pada sisi panjang, digunakan tali nilon (diameter 6-8 mm). Posisi/jarak net dari permukaan air laut terendah sekitar 50 - 75 meter guna menghindari kekeringan. Fase kultur conchospora menjadi tanaman gametofit pada nori memerlukan waktu yang singkat. Setelah lembaran net yang terpasang pada tiang-tiang penyangga maka conchospora akan bertumbuh dengan cepat. Tanaman nori akan tampak pada permukaan net antara 2 hingga 4 minggu kemudian berupa lembaran tipis berukuran beberapa milimeter dan berwarna hijau muda/hijau. Dalam waktu 6 hingga 10 minggu tanaman nori umumnya sudah dewasa dan berukuran beberapa sentimeter (tergantung jenisnya). Pada jenis Porphyra yesoensis yang dibudidaya di Jepang, ukuran lembaran thalus dapat mencapai 30 cm. Warna thalus coklat/coklat-keunguan menandakan bahwa tanaman nori sudah siap dipanen.
Baris 46:
* Nori dijemur di bawah sinar matahari hinga kering
b.Metode moderen:
Lembaran nori yang telah dipanen dibersihkan dari kotoran dan penempel dengan menggunakan air laut. Setelah itu, lembaran nori dibilas dengan air tawar bersih dalam sebuah wadah penampungan. Setelah itu lembaran nori diletakan di atas papan pemotong mekanik menjadi potongan yang berukuran 0,5 hingga 1 cm. Potongan lembar nori ini selanjutnya dimasukan dalam sebuah wadah (perbandingan nori:air = 1 : 10) dengan maksud untuk membuat campuran nori-air yang cukup homogen. Campuran potongan air-nori ini selanjutnya ditebar ke dalam baki-baki stainless (30 x 15 cm). Bagian alas baki memiliki lobang-lobang berukuran 0,2 - 0,5 mm berfungsi untuk melewatkan/memisahkan air dari lembar nori secara merata pada permukaan baki. Baki-baki berisi campuran air-nori kemudian dikeringkan pada ruang pengeringan setelah airnya menetes habis. Semua pekerjaan prosesing dilakukan dengan sistem ban berjalan. Setelah kering, lembaran nori tipis ditempatkan pada papan pemotong dan dipotong menjadi lembaran nori kering berukuran (7,5 x 5 cm). lembaran nori kering yang telah dipotong kemudian dikemas dalam plastik kedap dalam kemasan duz untuk dijual.
 
== Pranala luar ==