Peristiwa Tiga Daerah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
k Perubahan kosmetik tanda baca |
||
Baris 36:
== Tinjauan ==
Dalam menyajikan karyanya ini, Anton E. Lucas telah mengkombinasikan antara pendekatan strukturalis dan pendekatan individualis, meskipun yang disebutkan pertama lebih dominan terlihat dalam karya ini. Pendekatan struktural memperhatikan masalah kontinuitas dalam sejarah (cf.
Dalam mengemukakan pola kelakuan kolektif dalam situasi revolusi, Lucas menggunakan teori psikologi. Ia menggambarkan gejolak sosial yang penuh kekerasa dan anarkis dengan penjelasan berdasarkan motivasi, sikap dan tindakan kolektif yang dianalisis melalui berbagai faktor prilaku kolektif, seperti kepemimpinan. organisasi, mobilisasi, ideologi dan kondisi sosial. Dalam studinya ini Lucas menggunakan kombinasi sumber tertulis dan sumber lisan. Khusus untuk sumber lisan, ia telah menempuh prosedur sejarah lisan secara mengagumkan. Jumlah informan yang diwawancarai sangat luar biasa yaitu 324 orang yang berasal dari berbagai kelompok sosial, baik yang terlibat dan mengalami langsung peristiwa yang diteliti, maupun yang mengetahui jalannya peristiwa. Klassifikasi informan terdiri dari bekas elit birokrasi, anggota Front Rakyat, kelompok agama, kaum nasionalis, kelompok pemuda, guru serta TKR. Ia telah menyelami lebih jauh bagaimana individu atau kelompok dari berbagai lapisan mengalami sendiri kehidupan mereka dengan pendekatan verstehen seperti yang disarankan oleh Weber (cf. Rex Martin,1977;14-15).<ref>[http://tokobukuburuhmembaca.blogspot.com/2014/09/one-soul-one-struggle-peristiwa-tiga.html Toko Buku Buruh Membaca], diakses 25 Februari 2015</ref>
|