Protein C-reaktif: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Perubahan kosmetik tanda baca |
||
Baris 9:
== Manfaat ==
Pengukuran kadar CRP sering digunakan untuk memantau keadaan pasien setelah operasi. Pada umumnya, konsentrasi CRP akan mulai meningkat pada 4-6 jam setelah operasi dan mencapai kadar tertinggi pada 48-72 jam setelah operasi. Kadar CRP akan kembali normal setelah 7 hari pasca-operasi. Namun, bila setelah operasi terjadi [[inflamasi]] atau [[sepsis]] maka kadar CRP di dalam darah akan terus menerus meningkat.<ref name="ju">[http://www.clinchem.org/content/43/11/2017.full.pdf C-Reactive Protein—Undervalued, Underutilized] Gambino R. ''Clinical Chemistry''
Pada kondisi terinfeksi aktif, kadar CRP di dalam tubuh dapat meningkat hingga 100x kadar CRP pada orang normal sehingga pengukuran CRP sering digunakan untuk mengetahui apakah pasien dalam kondisi terinfeksi atau mengalami inflamasi tertentu. Pada saat terjadi infeksi bakteri atau inflamasi, leukosit akan teraktivasi kemudian melepaskan sitokin ke aliran darah. Sitokin akan merangsang sel-sel hati ([[hepatosit]]) untuk memproduksi CRP.<ref name="ju"/>
Pada tahun 2003, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan the American Heart Association (AHA) merekomendasi penggunaan hsCRP untuk memprediksi risiko penyakit kardiovaskular terutama untuk pasien penderita sindrom koroner akut dan penyakit koroner stabil. Nilai yang dijadikan acuan untuk penilaian risiko penyakit kardiovaskular tersebut adalah
* < 1 mg/L
* 1-3 mg/L
* > 3 mg/L
* > 10 mg/L mengindikasikan adanya inflamasi atau infeksi aktif.<ref name="aha">[http://circ.ahajournals.org/content/107/3/499.full.pdf+html Markers of Inflammation and Cardiovascular Disease: Application to Clinical and Public Health Practice: A Statement for Healthcare Professionals From the Centers for Disease Control and Prevention and the American Heart Association], Pearson TA, et al. 2003. ''Circulation'' 107:499-511.</ref>
|