Pulau Fani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 4:
LOKASI
a) Pulau Fani terletak di koordinat 01 derajat 04’ 28 ,02’’ LU – 131 derajat 15’ 49,04’’.BT berada diperbatasan Indonesia dengan Negara Palau. Pulau Fani mempunyai panjang 4400 meter dan lebar 500 meter dan banyak ditumbuhi oleh pohon kelapa , sukun, keladi, dan pohon-pohon karang. Air tawar cukup mudah ditemui, di sekeliling pulau dapat dengan mudah ditemukan air tawar dengan cara menggali sumur ( 2 meter ). Namun dipulau tidak ditemui sungai maupun ketinggian. Daratan pulau Fani merupakan tanah berkarang di mana karang lebih dominan dari tanah. Tidak dijumpai sungai, goa atau dataran tinggi. Terdapat dua tanjung yang mengarah ketimur.
 
b) Pulau Fani terletak di Samudra Pasifik yang berbatasan dengan laut, adapun batas- batasnya sbb :
- Sebelah Utara : Negara Republik Palao
- Sebelah Selatan : Pulau Igi, Pulau Miaren,dan
Baris 20:
 
a) Kehidupan sosial masyarakat pendatang musiman yang ada di Pulau Fani tidak jauh berbeda dengan yang ada di kampung Reni dan kampung Rutum karena berasal dari Distrik Reni Rutum dan pada umumnya masih memegang adat istiadat yang ada, Kepercayaan umum penduduk pendatang Pulau fani adalah Roh Halus nenek moyang, mahluk halus suwanggi,dongeng gaib,sumpah-sumpah dan nujum, binatang-binatang setempat tertentu dapat mempengaruhinya karena di anggap suci seperti, keong Biawak, Kuskus.
Contoh :
Memancing menggunakan keong, menangkap kuskus/ biawak akan mendatangkan cuaca buruk ke pulau fani.
Merusak (menebang) pohon kelapa tanpa izin Kepala adat akan di datangi Roh penunggu pulau.
Baris 26:
b) Tingkat kepatuhan dan loyalitas masyarakat terhadap pimpinan adat dan pimpinan agama sangat tinggi dan bahkan sering mengalahkan kepatuhan dan loyalitas masyarakat kepada aparat pemerintah sehingga sering terjadi dalam penyelesaian permasalahan selalu mengedepankan hukum adat daripada hukum positif.
 
c) Sesama masyarakat masih sering terjadi berebut lahan untuk berkebun di mana salah satu dari keturunan Marga mereka merasa sebagai orang pertama yang berhak atas pulau tersebut Suku yang mendiami pulau Fani merupakan bagian dari suku di Pulau Reni Rutum yaitu : Dimara, Mayor, Mirino, Mambrasar, Wafdarum,Wanma,Fakdawer,Arfan
 
d) Bahasa yang di gunakan di Pulau pada umumnya bahasa Indonesia. Bahasa daerah tiap kampung berbeda dialek dan variasinya, sehingga dimengerti oleh satu suku atau satu kampung saja.Bahasa daerah yang lebih mudah untuk di pelajari karena sudah mempunyai tata bahasa dan dapat di terapkan dalam kamus yaitu Bahasa daerah Yapen waropen