Silat Minangkabau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Walikota → Wali kota |
k Perubahan kosmetik tanda baca |
||
Baris 39:
=== Penyebaran dan pengaruh silek di dalam negeri ===
Silek yang menyebar ke daerah rantau (luar kawasan Minangkabau) ada yang masih mempertahankan format aslinya ada yang telah menyatu dengan aliran silat lain di kawasan Nusantara. Beberapa perguruan silat menyatukan unsur-unsur silat di Nusantara dan Silek Minang masuk ke dalam jenis silat yang memengaruhi gerakan silat mereka. Beberapa contoh yang dapat diberikan adalah:
* Silek 21 Hari atau dikenal juga dengan nama Silek Pusako Minang
* [[Silat Sabandar]] dari Tanah Sunda dikembangkan oleh perantau Minangkabau yang bernama Mohammad Kosim di Kampung Sabandar, Jawa Barat. Silek ini disegani di Tanah Sunda. Seiring dengan perkembangan dan pembauran dengan tradisi silat di Tanah Sunda, silat ini telah mengalami variasi sehingga bentuknya menjadi khas untuk daerah tersebut.
* Silat Pangian di Kuantan Singgigi, Provinsi Riau, terdiri dari Silek Pangian Jantan dan Silek Pangian Batino. Silek Pangian ini asalnya dari daerah Pangian, Lintau, Kabupaten Tanah Datar Sumatra Barat. Silek ini adalah silek yang legendaris dan disegani dari wilayah Kuantan. Di Kuantan tentu saja silek ini telah mengalami perkembangan dan menjadi ciri khas dari tradisi wilayah tersebut. Awalnya pendiri dari silek ini adalah petinggi dari kerajaan Minangkabau yang pergi ke daerah Kuantan.
Baris 49:
=== Penyebaran silek di luar negeri ===
* Singapura
* Malaysia: Penyebaran Silek Minangkabau di Negeri Malaysia terjadi terutama akibat migrasi penduduk Minangkabau ke Malaka pada abad ke 16 dan juga karena adanya koloni Minangkabau di Negeri Sembilan. Silek Pangian, Sitaralak, Silek Luncur juga berkembang di negeri jiran ini. Silat Cekak, salah satu perguruan silat terbesar di Malaysia juga memiliki unsur-unsur aliran silek Minangkabau, seperti silek Luncua, Sitaralak, kuncian Kumango dan Lintau di dalam materi pelajarannya.<ref>[http://www.silatcekak.org.my/index.php/persilatan/matapelajaran.html]</ref> Posisi Malaysia yang rawan dari serangan berbagai bangsa terutama bangsa Thai membuat mereka perlu merancang sistem beladiri efektif yang merupakan gabungan antara beladiri Aceh dan Minangkabau.<ref>Shadows of the prophet: Martial arts and sufi mysticism. Ed.9. Springer. 2009</ref> Beberapa perguruan silat menggunakan nama Minang atau Minangkabau di dalam nama perguruannya
* Filipina: Penyebaran Islam ke Mindanao, yang dilakukan oleh Raja Baginda, keturunan Minangkabau dari Kepulauan Sulu pada tahun 1390.<ref>http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1990/06/23/SEL/mbm.19900623.SEL18854.id.html</ref> Penyebaran ini mungkin akan mengakibatkan penyebaran budaya Minangkabau, termasuk silat ke wilayah Mindanao. Bukti-buktinya masih perlu dikaji lebih dalam
Baris 73:
Beberapa contoh dari arti syarat-syarat yang dibawa itu adalah
* ''kain putiah'' (kain putih)
* pisau
* ''lado kutu'' (cawe rawit), garam dan ''gulo''(gula)
* '' endong sapatagak (Baju Silat satu Stel)
* ''bareh jo pitih'' (beras dan uang)
==== Proses Penerimaan Murid ====
Baris 87:
* Ayam tersebut kemudian dimasak, biasanya digulai dan dihidangkan dalam acara ''mandoa'' (doa) yang dihadiri oleh guru dan para saudara seperguruan. Untuk acara ini dipanggil pula ''Urang Siak'' (sebutan untuk orang ahli agama) untuk mendoakan si murid agar mendapatkan kebaikan selama mengikuti latihan. Kemudian, pada saat makan bersama, sang guru akan mengupas kepala ayam tersebut untuk mengambil tulang rawan yang berada di bawah lidah atau rahang ayam tersebut, dari tulang rawan tersebut seorang guru juga bisa membaca sebuah pertanda tentang niat dan kemauan sang murid untuk belajar silat tersebut.
Biasanya di dalam ritual penerimaan seorang murid, si murid ini diambil sumpahnya untuk patuh kepada guru dan tidak menggunakan ilmu yang mereka dapatkan ini untuk berbuat keonaran. Bahkan bunyi sumpah itu keras sekali. Inilah potongan bunyi sumpah itu
Seperti yang berlaku pada perguruan beladiri manapun bahwa semenjak saat itu saudara seperguruan adalah seperti saudara sendiri. Di dalam istilah Minangkabau dikatakan bahwa saudara seperguruan itu ''saasok sakumayan'' (satu asap satu kemenyan) atau sabatin artinya dia adalah bagian dari diri kita dan berlaku hukum saling melindungi.
Baris 117:
|}
Silek Ulu Ambek menurut dia tidak tergolong ke dalam aliran Silek karena lebih menekankan kekuatan batin daripada kontak fisik. Silek Sitaralak, Lintau, Kumango, Luncua terkenal sampai ke Malaysia. Silek sitaralak (disebut juga siterlak, terlak<ref>Hamzah bin Ahmad. Silat terlak nata
Gerakan silek itu diambil dari berbagai macam hewan yang ada di Minangkabau, contohnya Silek Harimau, Kucing<ref>http://www.youtube.com/watch?v=b2nD4JP-6Jk&feature=related</ref> dan Silek Buayo (Buaya), namun di dalam perkembangan silek selanjutnya, ada sasaran silek, umumnya silek yang berasal dari kalangan tarekat atau ulama agama Islam menghilangkan unsur-unsur gerakan hewan di dalam gerakan silek mereka karena dianggap bertentangan dengan unsur agama versi mereka.
Baris 148:
* ''langkah tigo'' (langkah tiga, pola langkah yang membentuk segitiga). Silek yang dimainkan oleh Mak Danin Capek di Cupak Solok, Sumatra Barat, misalnya lebih menekankan penggunaan langkah tiga, sehingga dia menyebutnya sebagai ''Silek Langkah Tigo'' (silat langkah tiga).<ref>http://sahabatsilat.com/forum/aliran-pencak-silat/silek-cupak-mak-danin-capek/</ref>
* ''langkah ampek'' (langkah empat, pola langkah yang membentuk segiempat)
* ''langkah sambilan'' (langkah sembilan)
==== 2. ''Garak jo Garik'' (Gerak dan Gerik) ====
Baris 186:
==== 4. Senjata dan Pusaka Sasaran ====
Sasaran silek yang baik dan bagus biasanya memiliki senjata yang lengkap serta memiliki benda-benda pusaka yang diwariskan secara turun-temurun. Senjata-senjata yang biasanya ada adalah Karih (Keris), tumbak lado (tombak cabe), kurambik ([[kerambit]]), tumbak (tombak), ladiang (lading, golok), sabik (sabit), tungkek (tongkat), dan pisau. Tumbak lado (tombak lada) merupakan senjata asli Minangkabau menurut [[Donn F. Draeger|Draeger]]<ref>http://books.google.co.jp/books?id=g3FLFtThkU0C&pg=PA126&lpg=PA126&dq=tombak+lada&source=bl&ots=Nov0acLR9N&sig=GQcZrfvo7BcUsQXCF8XzNzNUor8&hl=ja&ei=8Tc5TN7hKY2gkQX51syvAw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CBgQ6AEwAA#v=onepage&q=tombak%20lada&f=false</ref>. Wilayah Minangkabau pada kurun waktu 1600-an sangat terkenal dengan pembuatan keris serta perlengkapan perang yang berkualitas bagus<ref>[[Donn F. Draeger]].1992. Weapons and fighting arts of Indonesia. Rutland, Vt.
==== 5. Alat Musik serta Perlengkapan Adat ====
Baris 195:
== Kurikulum ==
Kurikulum di dalam silek Minangkabau itu terdiri dari
* Langkah
* Buah
* Isi
* Bungo, Pancak atau Mancak (Kembangan): Aspek seni dalam silat untuk hiburan atau pertunjukan. Bungo silek ini sering dijumpai pada acara-acara resmi. Bungo silek adalah kombinasi antara langkah dan buah. Gerakan silek yang ditampilkan seindah dan sebagus mungkin dan kedua pesilat berusaha untuk tidak saling menyakiti dan biasanya diiringi dengan musik tradisional. Tuo-tuo silek sering tampil dalam acara ini sebagai penghormatan terhadap dia.
Baris 205:
* '''balabek''' (belebat?): mengubah gerakan tangan sesuai langkah kaki.<ref>[http://videosilat.com/video/5822de5f281e6f6/Silat-Sitaralak-Pasambahan Video yang memperlihatkan gerakan tangan atau Balabek]</ref> Balabek berfungsi sebagai pertahanan untuk tubuh bagian atas jika diserang. Biasanya tangan kanan dan tangan kiri bersilangan jika dihimpitkan. Cara memainkan balabek ini bervariasi tergantung aliran silatnya, salah satu silat di Koto Anau, Kabupaten Solok, memainkan balabek dengan cara mengepalkan tangan seperti petinju. Ada lagi balabek dengan kombinasi kepal di satu tangan dan ''sudu'' di tangan lain (lihat: sudu)
* '''langkah ka muko jo langkah suruik''' (langkah maju dan langkah mundur): langkah, mengubah posisi tubuh dengan memindahkan kaki
* '''langkah insuik''' (langkah ingsut)
* '''tagak itiak''' (tegak itik)
* '''babaliak''' (balik 180 derjat), balik ini bisa ''baliak suok'' (balik kanan) atau ''baliak kida'' (balik kiri)
* '''simpia''' (simpir, sapuan), serangan sapuan pada kaki.
Baris 217:
* '''melingkar''', biasanya berpasangan, biasanya sepasang dan membentuk lingkaran, lawan main diibaratkan bayangan cermin, mereka akan melangkah dan bergerak seperti kita namun dalam posisi berlawanan. Formasi lingkaran sering ditemui pada sasaran silek. Jika murid sasaran itu banyak, maka posisi melingkar ini akan membentuk lingkaran besar, jadi hampir semua murid baru bisa melakukannya dalam satu waktu.
* '''berdampingan''', Salah seorang Tuo Silek dari Pauah, Padang menyebut gerakan ini sebagai ''arak kabau gadang'', boleh jadi sasaran silek lain memiliki nama lain untuk formasi ini. Dua orang melangkah berdampingan kiri dan kanan sambil bersilat. Posisi ini tidak sering dimainkan. Guna posisi ini adalah untuk belajar menghadapi serangan dari samping kiri atau kanan. Biasanya gerakan ini diajarkan pada murid yang sudah mahir dalam melangkah dan dikombinasikan dengan tahap dua, ''maambiak buah'' (mengambil buah)
* '''lurus'''
Kebanyakan murid tidak memahami arti pelajaran ini, sehingga mereka bosan, karena sudah berbulan belajar mereka merasa kok pelajarannya dari itu ke itu juga. Teknik melangkah yang baik dan benar ini benar-benar penting bagi pemula. Jika melangkah ini sudah mahir, maka akan mudah ''maambiak buah'' (mengambil buah) atau mempelajari gerakan-gerakan praktis dalam bersilat, karena buah itu baru bagus digunakan jika langkah sudah pas dan benar.
Baris 223:
{{br}} Ada bermacam cara berdiri di dalam silat, ada yang tinggi seperti berdiri, rendah seperti orang membungkuk dan ada sangat rendah. Posisi sangat rendah ini biasanya dipakai pada silat Harimau.
{{br}} Meskipun tidak berlaku pada semua sasaran silek, pada tahap ini beberapa murid diajarkan beberapa kato atau manto (mantera), contohnya
* '''kato palangkahan''' (mantera untuk mulai bersilat) yang bunyinya kira-kira
* '''doa mandi''' digunakan ketika mandi untuk menyegarkan diri dari cedera atau menghilangkan energi negatif (dalam [[chi kung]] dikenal dengan istilah "chi kotor") yang mengganggu kita akibat bermain silat atau setelah bepergian. Adapun bunyinya kira-kira
{{br}} Tidak semua sasaran silek mengajarkan mantera. Ada sasaran silek yang menggunakan doa dalam bahasa Arab yang dikutip dari ayat Alquran atau doa-doa yang biasa dibaca oleh Nabi Muhammad SAW.
Baris 235:
* '''Teknik mempergunakan tangan'''
** ''cucuak ciek jari'' (tusukan satu jari)
** ''cotok duo jari'' (tusukan dua jari)
** ''cakiak'' (cekik)
** ''kalatiak'' (?)
** ''kepoh'' (tepis)
** ''siku'' (sikuan)
** ''rangguik'' (renggut)
** ''doroang, tundo, tungak'' (dorong)
** ''daga''
** ''sudu'' (sodokan)
** ''piuah'' (pilin)
** ''sambuik'' (sambutan)
** ''pakuak'' (bacok)
** ''patah'' (patahan)
** ''lapak'' (tamparan)
** ''piciak'' (pijit)
* '''Teknik mempergunakan kaki'''
** ''sipak, simbek, gayuang'' (sepak): menyepak lawan, biasanya alat vitalnya. Kata ''gayuang'' itu bisa juga dipergunakan untuk serangan yang menggunakan ilmu batin
** ''hantam jo lutuik'' (hantam dengan lutut)
** ''tundo jo lutuik'' (dorong dengan lutut)
** ''sapu'' (sapuan)
** ''dongkak kudo'' atau sipak balakang (tendangan belakang)
** ''injak'' (injak): menginjak kaki lawan
** ''hantam jo tumik'' (hantam dengan tumit)
* '''Teknik dengan menggunakan bagian tubuh lain'''
** ''sondak'' (menggunakan kepala)
** ''gigik'' (menggigit lawan)
** ''goyang ikua'' (goyangan pinggul)
* '''Teknik kombinasi'''
** ''mambantiang'' (membanting)
** ''mangabek atau mangunci'' (kuncian)
** ''mambukak kabek dan mailak dari bantiangan'' (membuka kuncian dan mengelak dari bantingan)
Tujuan dari silek adalah mempertahankan diri dari serangan musuh seperti yang dikatakan oleh tuo silek, jadi sebagian teknik-teknik yang dipelajari tidak boleh digunakan di dalam pertandingan silat, karena berbahaya dan mencelakakan lawan tanding.
|