Simpang Teritip, Bangka Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 14:
Suku ''Melayu Jerieng'' yang beragama [[islam]] adalah penduduk asli wilayah kecamatan '''Simpang Teritip'''.
 
Pada masa penjajahan Jepang daerah ini menjadi ladang berburu rusa , monyet , babihutan dan pelanduk bagi perwira tentara pendudukan Jepang , Dengan di bantu kepala kampung dan penduduk desa Peradong daerah ini menjadi ladang berburu yang baik hingga selepas perang dunia ke 2 , daerah ini terus menjadi ladang berburu penduduk kota sampai masa tahun 1970an.
 
Pada masa itu hubungan penduduk asli dengan warga keturunan sangat baik,Bila ada penduduk yang sakit , karena belum ada dokter atau perawat.mereka mencari pertolongan kepada kepala kampung setempat untuk mencari obat.
 
Kegiatan ekonomi masyarakat juga berputar , masyarakat desa membeli bahan makanan pokok dengan menjual hasil bumi seperti karet , lada , madu dan lain lain pada warung setempat yang juga menjadi pusat pengepul hasil bumi di daerah tersebut.
 
Hasil alam kecamatan '''Simpang Teritip''' adalah [[Tin Ore]] di desa Mayang,Ikan laut di desa Air nyatoh dan Kundi, Durian di desa Sp.Tiga,Pelangas,Pangek,Peradong,Air Nyatoh,Berang dan Ibul, dan [[Madu Pahit]] yang berasal dari bunga pohon pelawan yang jarang di Indonesia,di Desa Sp.Tiga dan Air Nyatoh.