Hotel Savoy Homann: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Emron edison (bicara | kontrib)
Baris 36:
'''Hotel Savoy Homann''' adalah [[hotel]] [[bintang (klasifikasi)|bintang empat]] yang berada di Jl. Asia-Afrika (dahulu [[Jalan Raya Pos]]) No. 112, [[Cikawao, Lengkong, Bandung]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]. Hotel ini dikenal akan arsitektur dan tamu-tamunya.
 
Pendahulu hotel ini adalah Hotel Homann, milik keluarga Homann, yang dikenal akan sajian rijsttafel buatan Ibu Homann yang lezat. Pada tahun 1939, bangunan yang sekarang dirancang dengan desain gelombang samudera bergaya [[art deco]] karya [[Albert Aalbers]]. Untuk menegaskan kebesarannya, kata "Savoy" ditambahkan, yang ditambahkan pada tahun 1940 dan tetap demikian hingga tahun 19801990-an. Kemudian di tahun 1997 dilakukan modifikasirenovasi kecilbesar-kecilanbesaran (pintumengubah masuklantai diperbesar,kamar pembuatandari toilettehel dimenjadi jalanmarmer, mengganti aksesoris kamar masukmandi, penambahanmengganti AC kamar, membuat reservoir air, pembuatan kolam renang, memasang paving block di depanarea parkir). Hotel ini memiliki pekarangan dalam (jauh dari jalan raya), dan tamu dapat menikmati sarapan di udara terbuka.
 
Setelah [[Kemerdekaan Indonesia]], hotelHotel ini diambil alihdimiliki oleh olehKeluarga grupH.M. hotelSaddak. BidakaraPada tahun 1987 H.M. Saddak menjualnya, sehinggadan namanyakepemilikan bertambahberalih pada Keluaga H.E.K Ruhiyat, saat itu nama hotel berubah menjadi "Savoy Homann Panghegar Heritage." Kemudian (1997) H.E.K Ruhiyat menjual sahamnya pada Yayasan milik Karyawan Bank Indonesia, dan nama hotel berubah lagi menajdi Savoy Homann Bidakara Hotel.
 
== Serbaneka ==
Baris 44:
* Selama [[pendudukan Jepang di Indonesia|penjajahan Jepang]] (1942-1945), hotel ini dijadikan barak mewah oleh prajurit Jepang.
* Semasa [[Konferensi Asia-Afrika]] 1955, hotel ini menampung sejumlah tamu penting, seperti [[Soekarno]], [[Ho Chi Minh]] dan [[Josip Broz Tito|Tito]].
*Pada Tahun (1995) hotel ini dijadikan pusat jamuan makan siang para kepala negara peserta Konferensi Asia Afrika ke- 40, termasuk Priseden Indonesia pertama Soeharto dan tokoh PLO Yasser Arafat
*Pada Tahun 1995 di depan hotel ini dipancang prasasti Non Blok bertepatan dengan peringatan KAA ke- 40
* Buku ''Bandoeng-Bandung'' karangan [[F. Springer]] dari tahun 1994 sebagian besar berlatar di sini.