Selamat Pagi, Malam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 32:
|awards =
}}
Film''' Selamat Pagi, Malam''' membawa penonton kedalam keunikan kota Jakarta[[jakarta]] setelah matahari tenggelam melalui cerita tiga perempuan yang hidupnya berubah melalui pertemuan-pertemuan tak terencana di suatu malam melankolis di Jakarta[[jakarta]].
 
Disutradarai oleh [[Lucky Kuswandi]]. Tayang perdana pada [[19 Juni]], [[2014]] di bioskop nasional [[Indonesia]].<ref>https://www.facebook.com/KepompongGendut</ref> <ref>http://www.21cineplex.com/selamat-pagi-malam-movie,3472,04SPMM.htm</ref>
 
== Sinopsis ==
Film ini membawa penonton kedalam keunikan kota [[Jakarta]] setelah matahari tenggelam melalui cerita tiga perempuan yang hidupnya berubah melalui pertemuan-pertemuan tak terencana di suatu
malam melankolis di [[Jakarta]].<ref>http://www.kepomponggendut.com/portfolio/item/selamat-pagi-malam/</ref>
 
GIA (32 tahun, diperankan [[Adinia Wirasti]]) yang telah menetap di [[New York]] bertahun-tahun tidak lagi merasa [[Jakarta]] sebagai rumahnya ketika pulang. Apalagi ketika bertemu NAOMI (32 tahun, diperankan [[Marissa Anita]]), soulmate-nya di [[New York]] yang telah lebih dahulu pulang ke [[Jakarta]] dan berkompromi dengan kemunafikan gaya hidup kelas atas [[Jakarta]].
 
INDRI (24 tahun, diperankan [[Ina Panggabean]]) berambisi untuk meng-upgrade kehidupannya yang pas-pasan sebagai
Baris 92:
* [[Soda Machine Films]]
== Pernyataan Sutradara ==
Sebagai warga [[Jakarta]], kita''' '''semua pasti memiliki pengalaman-pengalaman unik tersendiri. Misalnya, terjebak di dalam kemacetan selama 3 jam. Banjir yang melumpuhkan seluruh kota. Pergi ke acara-acara sosialita dimana semua orang berinteraksi bukan dengan satu sama lain tetapi dengan smartphone masing-masing. Terobsesi dengan trend terbaru mulai dari yoghurt, rainbow cake, sampai sandal Crocs. Welcome to [[Jakarta]].
 
Di antara kerusuhan kota [[Jakarta]], masih ada hal-hal yang indah yang bisa kita temukan. Misalnya, makanannya yang sangat beragam. Orang-orangnya yang sebenarnya sangat hangat. Dan tentu saja, [[Jakarta]] saat malam hari. Menurut saya, malamMalam hari di [[Jakarta]] merupakan momen dimana kota ini akhirnya bisa beristirahat dan menghela nafasnya.
 
Malam hari di [[Jakarta]] terasa sangat damai. Kita bisa berjalan kaki karena tidak ada pedagang atau motor yang lewat di atas trotoar. Kita bisa mencari makan di pinggir jalan, atau pergi ke pasar kue saat dini hari. Di malam hari, warga [[Jakarta]] juga perlahan melepaskan topeng-topeng yang mereka kenakan sepanjang hari. Topeng-topeng yang menyembunyikan identitas mereka yang sebenarnya. Aneh memang, tetapi di malam hari warga [[Jakarta]] menjadi lebih jujur dengan diri mereka masing-masing.
 
Film '''“Selamat Pagi, Malam”''' membahas mengenai dualitas ini. Dari judulnya saja sudah jelas. Pagi dan Malam. Warga [[Jakarta]], seperti kotanya sendiri, sepertinya sedang mengalami krisis identitas. ''It’s all in the surface''. Semuanya tampak luar saja, tetapi bagaimana dengan jiwa mereka sendiri? ''They seem to be losing their souls''.
 
Film ini bukan hanya menjadi love letter terhadap [[Jakarta]], tetapi juga terhadap semua kota besar yang mengalami peperangan identitas. Film ini dibuat untuk manusia-manusia urban yang mengalami kesepian ditengah-tengah keramaian. Semoga kita semua bisa mengarungi kota yang membingungkan ini. Dan semoga kota yang sudah terus-terusan di-abused ini bisa tetap selamat, dan berdiri tegap bagaikan seorang penyanyi '''''lounge''''' cantik yang tidak henti-hentinya bersenandung.<ref>http://www.kepomponggendut.com/selamat-pagi-malam-directors-statement/</ref>
 
[[Lucky Kuswandi]] – Writer, Editor, & Director