Museum Musik Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penyuntingan deskripsi |
k Penyuntingan Deskripsi & Judul |
||
Baris 1:
'''Museum Musik Indonesia (MMI)''' merupakan Satu-satunya [[museum seni]] musik di Indonesia, berada di [[Kota Malang]], [[Jawa Timur]]. Tiap-tiap aspek kehidupan memiliki sejarahnya sendiri yang jika dapat dikenang. Demikian pula dengan perkembangan musik yang tiap-tiap zamannya memiliki masa keemasannya. Baik itu nyanyian, penyanyi, gaya hidup hingga dengan media (alat rekam dan dengar) untuk menikmatinya. Museum ini berlokasi di Gedung Kesenian Gajayana lantai 2 Jl. Nusakambangan No. 19 Kota Malang.<ref>http://bromokita.com/menjelajahi-dunia-musik-di-museum-musik-indonesia-malang.html .bromokita. Diakses 26-10-2017</ref>
Sejarah Museum Musik Indonesia hakekatnya telah diawali semenjak lama. Cikal bakalnya merupakan [[Kelompok Pecinta Katjoetangan (Kayutangan)]] yang eksis semenjak 1970-an. Kelompok ini berisikan para pecinta musik yang yang menghibahkan diri, energi, waktu, dan hartanya untuk merawat warisan musik yang ada. Kayu tangan sendiri diketahui sebagai tempat daerah berkumpulnya para organisator seni di Malang tempo dahulu. Seiring waktu, bendera Sosial Pecinta Katjoetangan menjelma menjadi Galeri Malang Tarik (Bernyanyi) pada 2009. [[Galeri Malang Bernyanyi]] kemudian bertransformasi menjadi Museum Musik Indonesia pada 2015. Setelah didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM, Museum Musik Indonesia pun resmi berdiri. [[Pemerintah Kota Malang]] memberi dukungan dengan mengizinkan pengelola museum untuk menggunakan Gedung Kesenian Gajayana sebagai tempat Museum Musik Indonesia.<ref>https://www.kompasiana.com/hery_supriyanto/museum-musik-indonesia-dalam-upaya-menyelamatkan-sejarah-musik-indonesia_58d9da876ea83494048b4567 .kompasiana. Diakses 26-10-2017</ref> Lokasi awal GMB berada di sebuah garasi 3 x 5 m di rumah orang tua [[Hengki Herwanto]], [[Hengki Herwanto]] adalah pendiri dan ketua dari GMB. Etalase pertama yang disiapkan adalah sebuah rak kaca mini ukuran 35 x 40 cm yang biasa dipakai oleh para penjual rokok yang dibeli di kios di kawasan [[Sawojajar, Kedungkandang, Malang|Sawojaja]]<nowiki/>r. Menginjak tahun ke 4 GMB sudah mampu mengontrak sebuah rumah di kawasan Griya Santa. Luas ruangan yang bisa dimanfaatkan untuk memamerkan koleksi, lebih luas dibandingkan tempat lamanya. Dari tempat ini terjadi perkembangan yang cukup baik dengan meningkatnya jumlah kunjungan tamu dan jumlah sumbangan koleksi.
Pada tahun 2015 [[Galeri Malang Bernyanyi]] bertransformasi menjadi Museum Musik Indonesia. Setelah didaftarkan ke [[Kementerian Hukum dan HAM]], Museum Musik Indonesia pun resmi berdiri. Pemerintah Kota Malang memberi dukungan dengan mengizinkan pengelola museum untuk menggunakan Gedung Kesenian Gajayana sebagai tempat Museum Musik Indonesia. Pada 19 November 2016, Museum musik Indonesia tersebut diresmikan langsung oleh [[Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf)]] RI. Museum Musik Indonesia sendiri menempati lantai 2 Gedung Kesenian Gajayana di Jalan Nusakambangan No.19, Kota Malang.<ref>https://www.kompasiana.com/wardhanahendra/warisan-karya-tak-ternilai-di-museum-musik-indonesia_58c0bcf4a923bd5206fe3d14 .kompasiana. Diakses 26-10-2017</ref>
Menurut catatan yang ada di Museum Musik Indonesia hingga akhir tahun 2018 terdapat sekitar 26.000 koleksi yang tersimpan. Koleksinya berupa [[piringan hitam]], [[kaset]], [[Cakram padat|CD]], [[VCD]], [[instrumen musik]], [[majalah]], buku baik dalam negeri maupun luar negeri. Koleksi-koleksi ini yang dalam negeri dikategorikan berdasarkan provinsi, dan yang luar negeri dikategorikan berdasarkan negara. Selain itu juga ada yang dikategorikan berdasarkan genrenya. Semua koleksi lawas yang ada masih dalam kondisi bagus dan dapat didengarkan.
|