Jamaah Ikhwanul Muslimin berdiri di kota [[Ismailiyah, Mesir|IsmailiyahIsmailia]], [[Mesir]] pada [[Maret]] [[1928]] dengan pendiri [[Hassan al-Banna]], bersama keenam tokoh lainnya, yaitu Hafiz Abdul Hamid, Ahmad al-Khusairi, Fuad Ibrahim, Abdurrahman Hasbullah, Ismail Izz dan Zaki al-Maghribi. Ikhwanul Muslimin pada saat itu dipimpin oleh Hassan al-Banna. Di masa-masa awal tersebut, orang-orang Ikhwan langsung menyebarkan pemikirannya menuju utara dan selatan Mesir.<ref name=kilani>{{cite book |author={{aut|Al-Kilaniy, Ismail; Suhardi, Kathur (penerjemah)}} |title=Sekularisme: Upaya Memisahkan Agama dari Negara |pages=197{{spaced ndash}}208 |publisher=Pustaka Al-Kautsar |location=[[Jakarta]] |year=Januari 1992}}</ref> Pada tahun 1930, Anggaran Dasar Ikhwanul Muslimin dibuat dan disahkan pada Rapat Umum Ikhwanul Muslimin pada [[24 September]] [[1930]]<ref>[http://www.ikhwanweb.com/Article.asp?ID=796&LevelID=1&SectionID=115 ikhwanweb.com]</ref>. Pada tahun [[1932]], struktur administrasi Ikhwanul Muslimin disusun dan pada tahun itu pula, Ikhwanul Muslimin membuka cabang di [[Suez]], [[Abu Soweir]] dan [[alAl-Mahmoudiya]]. Pada tahun 1933, Ikhwanul Muslimin menerbitkan majalah mingguan yang dipimpin oleh Muhibuddin Khatib.