Ben-Hur (film 1959): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 35:
Pada tahun 26 M, [[Judah Ben-Hur]] ([[Charlton Heston]]), pangeran sekaligus saudagar Yahudi kaya raya, tinggal di [[Yerusalem]] bersama ibunya, Miriam ([[Martha Scott]]); adiknya, Tirzah ([[Cathy O'Donnell]]); dan pelayan perempuan mereka, Amrah (Stella Vitelleschi). Saudagar Simonides ([[Sam Jaffe]]), budak setia keluarga Hur, datang berkunjung bersama putrinya, Esther ([[Haya Harareet]]). Judah dan Esther saling jatuh cinta pada pandangan pertama, tetapi Esther sudah ditunangkan dengan orang lain. Kawan masa kecil Judah, seorang [[Kewarganegaraan Romawi|warga negara Kekaisaran Romawi]] bernama [[Messala (Ben-Hur)|Messala]] ([[Stephen Boyd]]), kala itu sudah berpangkat [[tribunus]]. Setelah bertahun-tahun meninggalkan Yerusalem, Messala pulang untuk menduduki jabatan kepala garnisun Romawi di [[Benteng Antonia]]. Messala sangat mengagung-agungkan kegemilangan [[Kekaisaran Romawi|Roma dengan wilayah kekuasaannya yang begitu besar]], sementara Judah berpegang teguh pada imannya dan cita-cita kemerdekaan bangsa Yahudi. Perbedaan sikap ini mengakibatkan keduanya saling bersitegang dan akhirnya bermusuhan setelah Messala memaksa Judah untuk melaporkan warga masyarakat yang berpotensi memberontak melawan pemerintah Romawi.
Saat berpawai memasuki Yerusalem, [[Prefek|Wali Negeri]] [[Provinsi Yudea|Yudea]] yang baru, [[Valerius Gratus]] ([[Mino Doro]]), mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawanya. Valerius Gratus terlempar dari punggung kudanya yang tiba-tiba saja melonjak karena dikejutkan oleh genting-genting yang berjatuhan dari atap rumah Judah. Meskipun tahu betul bahwa peristiwa ini hanyalah sebuah kecelakaan biasa, Messala mempersalahkan Judah sebagai biang keladi kecelakaan dan menjadikannya [[budak galai]] sebagai hukuman. Messala juga menjebloskan Miriam dan Tirzah ke dalam penjara lantaran masih marah permintaannya ditolak Judah. Dengan menjatuhkan hukuman pada orang yang dikenal sebagai sahabatnya sendiri sekaligus seorang tokoh masyarakat, Messala berharap dapat mengintimidasi masyarakat Yahudi. Judah bersumpah untuk membalas perbuatan Messala. Dalam perjalanan menggiring Judah dan budak-budak lain ke tempat hukuman, pasukan Romawi singgah di [[Nazareth]] untuk memberi minum kuda-kuda tunggangan mereka. Judah meminta air karena sudah sangat kehausan, tetapi tidak dikabulkan oleh kepala pasukan. Judah roboh akibat kehabisan tenaga, tetapi kekuatan pulih setelah diberi minum oleh [[Yesus|Yesus dari Nazaret]] ([[Claude Heater]]). Selepas tiga tahun menjadi budak galai, Judah ditempatkan di galai bendera [[Konsul Romawi|Konsul]] [[Quintus Arrius (karakter)|Quintus Arrius]] ([[Jack Hawkins]]), yang sedang mengemban tugas memberantas armada [[bajak laut]] [[Makedonia]]. Arrius terkesan melihat kegigihan serta kedisiplinan diri Judah, dan menawarinya kesempatan untuk dilatih menjadi [[gladiator]] atau [[pacuan kereta|pembalap kereta]]. Judah menampik tawaran Arius dengan berkata bahwa Allah akan menolong mewujudkan niatnya membalas dendam. ketika armada Romawi berhadap-hadapan dengan armada bajak laut Makedonia, Arrius memerintahkan agar semua pendayung galai dirantai pada dayung masing-masing Kecuali Judah. Galai Arrius diseruduk galai musuh dan karam, tetapi Judah sempat membebaskan para pendayung yang dirantai dan menolong Arrius agar tidak mati tenggelam. Arrius, yang
Setahun kemudian, Judah sudah kembali mengenyam kehidupan yang sejahtera, menguasai [[kebudayaan Romawi kuno|adat istiadat Romawi]], dan menjadi seorang jawara balap kereta, tetapi masih tetap merindukan keluarga dan kampung halamannya. Judah pun pulang ke Yudea. Dalam perjalanan pulang, ia berjumpa dengan [[orang-orang majus dari Timur|Balthasar]] ([[Finlay Currie]]) dan seorang Arab, [[Syekh Ilderim]] ([[Hugh Griffith]]). Setelah mengetahui kepiawaian Judah sebagai seorang pembalap kereta, sang syekh memintanya memacu ''[[quadriga]]'' miliknya dalam lomba pacuan yang dihadiri Wali Negeri Yudea yang baru, [[Pontius Pilatus|Ponsius Pilatus]] ([[Frank Thring]]). Judah menolak permintaan sang syekh, bahkan sesudah diberi tahu bahwa Messala juga akan mengikuti lomba. Judah pulang ke rumahnya di Yerusalem. Ia berjumpa dengan Esther, dan diberi tahu bahwa perjodohan Esther telah berlanjut dengan perkawinan dan bahwa Esther masih cinta padanya. Ia mengunjungi Messala dan menuntut agar ibu serta adiknya dibebaskan. Tentara Romawi mendapati Miriam dan Tirzah terjangkit penyakit [[kusta]] selama mendekam dalam penjara, dan mengusir mereka ke luar kota. Miriam dan Tirzah memohon Esther untuk merahasiakan keadaan mereka dari Judah agar ia tetap mengingat mereka seperti sediakala, sehingga Esther memberi tahu Judah bahwa Miriam dan Tirzah telah wafat. Keterangan palsu ini membuat Judah berubah pikiran, dan memutuskan untuk membalas dendam terhadap Messala dengan cara bertanding melawannya dalam lomba pacuan kereta. Dalam lomba, Messala memacu [[ketera bercelurit|kereta yang diperlengkapi dengan bilah-bilah tajam pada gandar roda]] guna menghancurkan kereta lawan. Ia berusaha menghancurkan kereta Judah, tetapi justru keretanya sendiri yang hancur berantakan. Messala maengalami kecelakaan parah akibat dilanggar kereta lain, sementara Judah menjuarai lomba. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Messala berkata kepada Judah bahwa "lomba belum usai", dan sebagai tindakan paling akhir yang semata-mata dilandasi kebencian, ia memberi tahu Judah untuk mencari keluarganya di Lembah Orang Kusta.
|