Satuan Radar 216: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
LaninBot (bicara | kontrib)
k sekedar → sekadar
Baris 43:
Sejarah perjalanan Sartad 216 melewati masa panjang yang diawali tahun 1959. Dalam perjalanannya, satuan ini, dulunya pernah beberapa kali berganti nama. Awalnya pada 1960 - 1962 bernama Stasiun Radar Ujung Genteng. Kemudian pada pada 1963 - 1964 berubah menjadi Stasiun Radar 250 Cibalimbing. Tahun 1965 - 1982 berubah lagi menjadi Stasiun Radar 450 Cibalimbing. Tahun 1982 - 1993 bernama Alutsista Radar non Aktif, dan tahun 1993 - 2002 menjadi Satuan Radar 215 Cibalimbing. Sejak Tahun 2002 sampai dengan sekarang berubah lagi menjadi Satuan Radar 216 Cibalimbing. Macam dan jenis alutsista yang pernah dioperasikan pun berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan pada masanya. Beberapa alutsista yang sempat beroperasi antara lain, radar Decca LC (Low Coverage) yang berkemampuan mendeteksi sasaran rendah. Radar Jenis NYSA buatan Polandia, Radar Thomson TRS 2215 R, Radar Thomson TRS 2215 D adalah beberapa alutsista yang pernah mengiringi perjalanan sejarah dan pelaksanaan tugas Satrad 216 Cibalimbing. Keberadaan alutsista-alutsista tersebut tentunya sangat berjasa dalam mendukung pelaksanaan tugas-tugas satuan sejak dari era Orde Lama, Orde Baru hingga era Reformasi saat ini. Sebelum bulan Februari 1999 seluruh Satuan Radar pembinaanya di bawah Koopsau, Radar Nysa Buatan Polandia Radar Thomson TRS 2215 D Buatan Prancis dalam hal ini adalah Lanud-Lanud. Segala sesuatu yang terkait dengan dukungan pemeliharaan maupun suku cadang (Sucad) dilaksanakan oleh
Lanud sedangkan operasional radar di BKOkan secara terus menerus ke Kohanudnas. Oleh karena itu untuk mencapai tingkat kesiapan operasional alutsista radar, diadakan perubahan kebijakan yang terkait dengan pembinaan dan penggunaannya. Berdasarkan Surat Keputusan Kasau Nomor Skep/43/II/1999 tanggal 22 Februari 1999, maka pembinaan Satuan Radar dialihkan dari [[Koopsau I]] ke [[Kohanudnas]] dengan pertimbangan untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi organisasi TNI AU dan Kohanudnas. Tahun 2004 menjadi titik kebangkitan Satrad 216 setelah sebelumnya mengalami berbagai kendala. Setelah lama sekedarsekadar menjadi radar berkemampuan EW, maka dengan pertimbangan sebagai Satuan Radar yang juga bertanggung jawab meng-cover ibu kota Jakarta dari Selatan, makasejak Oktober 2007 status Satrad 216 berubah dari radar EW menjadi radar GCI. Peningkatan ini tentunya setelah melalui berbagai penyempurnaan dan peningkatan alutsista, termasuk profesionalime SDM nya.
 
== Alutsista ==