Perubahan iklim di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 6:
Emisi GRK di Indonesia berasal dari [[kebakaran liar]], [[deforestasi]], dan pembakaran [[gambut]]. Bergantung pada keparahan kebakaran liar, Indonesia dapat berada pada peringkat ketiga sampai keenam penghasil GRK tahunan terbesar.<ref name=":0" />
 
Selama abad ke-21, hutan dengan luas yang kira-kira sebanding dengan negara bagian AS [[Michigan]] (240.000 km<sup>2</sup>) telah dipotongditebang, terutama untuk memperluas [[Produksi minyak sawit di Indonesia|perkebunan kelapa sawit]].<ref name=":3">{{Cite web|url=https://grist.org/article/with-sea-levels-rising-why-dont-more-indonesians-believe-in-human-caused-climate-change/|title=With sea levels rising, why don’t more Indonesians believe in human-caused climate change?|last=Dickinson|first=Leta|date=2019-05-10|website=Grist|language=en|archive-url=|archive-date=|dead-url=|access-date=2019-05-16}}</ref>
 
Indonesia merencanakan untuk menggandakan konsumsi [[batu bara]] pada 2027 untuk membangun [[Pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil|pembangkit listrik tenaga batu bara]] baru.<ref name=":3" />