Calabai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k namun (di tengah kalimat) → tetapi |
Hanamanteo (bicara | kontrib) k - |
||
Baris 1:
'''Calabai''' merupakan sebutan bagi laki-laki yang berpenampilan seperti layaknya perempuan dalam budaya [[Suku Bugis]], [[Provinsi Sulawesi Selatan]].<ref name="inside"/> Masyarakat [[Suku Bugis]] dikenal memiliki lebih dari dua gender, yakni pembagian gender selain laku-laki dan perempuan.<ref name="melayu"/> salah satunya adalah Calabai, yaitu berperilaku layaknya seorang perempuan.<ref name="melayu"/> masyarakat umum biasa menyebut dengan istilah ''wadam'' (Singkatan dari Wanita Adam).<ref name="melayu"/> selain Calabai, masyarakat [[Suku Bugis]] juga mengenal kaum perempuan yang berperilaku menyerupai laki-laki yang disebut sebagai [[Calalai]], serta pendeta [[Suku Bugis]] yang sebetulnya laki-laki tetapi berpenampilan seperti perempuan yang dikenal dengan sebagai [[Bissu]].<ref name="melayu">[http://melayuonline.com/ind/encyclopedia/detail/202/calabai Calabai] diakses 14 April 2015</ref>
== Klasifikasi
Konsep calabai dalam masyarakat [[Suku Bugis]], diklasifikasikan dalam beberapa jenis. Umumnya, ada tiga klasifikasi calabai, di antaranya:
# Calabai tungke’na lino; calabai inilah yang memiliki derajat paling tinggi dan berhak menyandang gelar [[Bissu]], tetapi tidak menutup peluang calabai lain bilamana mendapat petunjuk dari dewata.
▲Konsep calabai dalam masyarakat [[Suku Bugis]], diklasifikasikan dalam beberapa jenis. Umumnya, ada tiga klasifikasi calabai, di antaranya:<ref name="[[Bissu]]">[http://bestraunm.blogspot.com/2012/04/Bissu-sebagai-gender-ketiga-masyarakat.html Bissu sebagai gender ketiga masyarakat] diakses 14 April 2015</ref>
# Paccalabai; dalam masyarakat [[Suku Bugis]], golongan ini merupakan golongan bali-balla’ atau dapat berhubungan dengan laki-laki maupun perempuan.
▲# Calabai tungke’na lino; calabai inilah yang memiliki derajat paling tinggi dan berhak menyandang gelar [[Bissu]], tetapi tidak menutup peluang calabai lain bilamana mendapat petunjuk dari dewata.<ref name="[[Bissu]]"/>
# Calabai kedo-kedonami; Jenis ini dalam konsep calabai [[Suku Bugis]], merupakan golongan terendah.
▲# Paccalabai; dalam masyarakat [[Suku Bugis]], golongan ini merupakan golongan bali-balla’ atau dapat berhubungan dengan laki-laki maupun perempuan.<ref name="[[Bissu]]"/>
▲# Calabai kedo-kedonami; Jenis ini dalam konsep calabai [[Suku Bugis]], merupakan golongan terendah.<ref name="[[Bissu]]"/> Artinya, hanya gaya dan pakaiannya saja yang bermodel calabai, tetapi secara fitrawi, mereka sesungguhnya adalah lelaki tulen.<ref name="[[Bissu]]"/>
== Tradisi ==
Calabai meskipun dikatakan laki-laki yang berpenampilan seperti wanita, akan tetapi mereka tidak menganggap dirinya sebagai wanita, dan tidak dianggap sebagai wanita.
Contohnya dalam tradisi adat pernikahan [[Suku Bugis]].<ref name="inside"/> Jika ada acara pernikahan dalam masyarakat [[Suku Bugis]], sangat jarang calabai tidak dilibatkan dalam hal pengaturannya.<ref name="inside"/> Jika waktu pernikahan sudah disepakati, keluarga akan melibatkan Calabai dan bernegosiasi tentang rencana pernikahan.<ref name="inside"/> Calabai akan bertanggung jawab untuk banyak hal: pengaturan dan dekorasi tenda, mengatur kursi pengantin, gaun pengantin, kostum untuk pengantin pria dan keseluruhan rangkaian pesta pernikahan, make up untuk semua yang terlibat, dan semua makanan.<ref name="inside"/> Beberapa calabai ada yang tetap di dapur menyiapkan makanan sementara yang lainnya ada yang menjadi bagian dari Penerima tamu, menunjukkan tamu ke tempat duduk mereka.<ref name="inside"/>▼
▲Contohnya dalam tradisi adat pernikahan [[Suku Bugis]].
== Referensi ==
|