Laissez-faire: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 62:
Kebanyakan negara modern industrialis sekarang tidak mewakilkan laissez-faire dalam prinsip maupun kebijakannya, karena biasanya mereka melibatkan sejumlah besar intervensi [[pemerintah]] dalam ekonomi. Intervensi ini termasuk [[upah minimum]], [[kesejahteraan korporasi]], [[antitrust]], [[nasionalisasi]], dan [[kesejahteraan sosial]] di antara bentuk lain dari intervensi pemerintah. [[Subsidi]] untuk bisnis dan agrikultur, [[kepemilikan pemerintah]] pada beberapa industri (biasanya dalam sumber daya alam), [[regulasi]] dari kompetisi pasar, pembatasan [[perdagangan]] dalam bentuk tarif protektif - kuta impor - atau regulasi internal yang mengntungkan industri domestik, dan bentuk lain favoritme pemerintah.
 
Menurut [http://www.heritage.org/research/features/index/countries.cfm 2007 Index of Economic Freedom] yang dikeluarkan [[Heritage Foundation]], 7 negara dengan ekonomi paling bebas ialah : [[Hong Kong]], [[Singapura]], [[Singapura]], [[Australia]], [[Amerika Serikat]] dan [[Irlandia]] (semuanya merupakan bekas jajahan [[Britania]]). Hong Kong diperingkat satu dari 12 tahun berturut-turut dalam indeks yang tujuannya "menghitung äbsennya koersi pemerintah pada pembatasan produksi, distribusi, atau konsumsi barang dan jasa lebih jauh dari keperluan dari penduduk untuk memproteksi dan menetapkan kebebasan itu sendiri."[[Milton Friedman]] memuji pendekatan laissez faire oleh Hong Kong yang mengubah kemiskinan menjadi kemakmuran dalam 50 tahun".<ref>[http://www.hoover.org/publications/digest/3532186.html Eksperimen Hong Kong oleh Milto Friedman] dalam Hoover Digest yang diakses pada [[Maret 29]] [[2007]]</ref>
 
Bagaimanapun pada konfrensi pres pada 11 September 2006, [[Donald Tsang]], Eksekutif dari Hong Kong berkata kalau "[[Non-Proteksionisme positif]] merupakan kebijakan yang diusulkan oleh Mentri Keuangan sebelumnya, tetapi kita tidak pernah berkata kalau ketia masih menggunakannya sebagai kebijakan kami yang sekarang.... Kami lebih senang dijulukji dengan kebijakan 'pasar-besar, pemerintah kecil'." Respon dalam Hong Kong terbagi secara luas, sebagian melihat sebagai pengumuman untuk meninggalkan non-intervesionisme positif, yang lain melihatnya sebagai respon yang lebih realistis ke kebijakan pemerintah pada beberapa tahun terakhir, seperti intervensi pada pasar modal untuk mencegah broker.<ref>(Ref: 2006-Sept-12: Mingpao Daily)</ref>.