Meilono Soewondo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k sekedar → sekadar
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 37:
 
=== Kuliah Magister di Amerika Serikat ===
Tiga tahun usaha sebagai kontraktor kemudian ditinggalkannya dan Nono - setelah menikah - berbekal sisa hasil usaha wiraswastanya berangkat ke [[Amerika Serikat]] guna belajar lebih jauh di bidang [[manajemen]]. Lingkungan belajar selama masa dua tahun menyelesaikan gelar master di bidang bisnis administrasi (''[[Master of Business Administration]]'' (MBA)) telah memberikan bekal yang berarti bagi pribadi Meilono. Hampir sama dengan Indonesia, Amerika Serikat adalah negara besar yang sarat keberagaman : etnis, tingkat ekonomi, pendidikan, budaya, agama. Sangat menarik meskipun [[individualisme]] begitu menonjol tetapi rasa senasib-sepenanggungan juga tidak lenyap dari bangsa Amerika Serikat. Meilono menceritakan, ketika pesawat ulang alik Amerika [[Pesawat ulang-alik Challenger|Challenger]] meledak di udara, beberapa detik setelah tinggal landas, seluruh orang Amerika tertunduk lesu. Ini gabungan antara rasa duka terhadap tewasnya para astronot serta rasa malu atas kegagalan bangsa Amerika meluncurkan hasil teknologi kebanggaan nasional.<ref name=":0" />
 
== Ketua IA-ITB Jakarta dan Terjun ke Politik Nasional ==
Baris 44:
Pada tahun 1995, Meilono terpilih sebagai Ketua IA-ITB Jakarta. Hal ini mengagetkan mengingat tradisi yang ada bahwa Ketua IA ITB Jakarta yang dianggap begitu strategis diduduki oleh pejabat tinggi pemerintahan. Sebab, pejabat tersebut biasanya akan mudah memberi peluang proyek atau membantu mencari dana untuk IA ITB meskipun dilakukan dengan cara menekan kiri-kanan.<ref name=":0" />
 
Terpilihnya Nono yang swasta murni dan seorang "professional-owner" merupakan pertanda besar : kesadaran alumni ITB terhadap hakekat kemerdekaan dalam menentukan pilihan. Bahwa, selama ini pemilihan ketua ikatan alumni lebih didasarkan dengan pamrih meskipun semua orang tahu bahwa seorang pejabat tidak punya waktu untuk mengurus organisasi tetap saja dia yang akan dipilih sehingga dengan terpilihnya Meilono alumni ITB sadar akan "kemandiriannya". Seorang ketua alumni dipilih karena dia memang mampu dan mempunyai waktu untuk bekerja bagi organisasi. Memang, sebenarnya mustahil menyerahkan pada seorang pejabat yang setiap saat bisa berhenti dari kedudukannya atau menyerahkan pada seseorang yang posisinya sangat rentan, misalkan karena ia seorang karyawan yang masih berada di bawah "otoritas Bos Besar", tentu kerja profesionalnya bisa terganggu bahkan bisa memperalat jabatan sebagai ketua IA ITB untuk "posisi tawar menawar" dengan sang Bos Besar, baik guna mempertahankan jabatan ataupun mengincar kedudukan lebih tinggi.<ref name=":0" />
 
Periode kepengurusan Meilono di Ikatan Alumni ITB Jakarta juga merupakan masa yang sangat sibuk. Berbagai kegiatan dibuat tidak sekadar dari rapat ke rapat yang menyentuh segenap lapisan alumni ITB seperti pemberian beasiswa, penyaluran kesempatan kerja, penerbitan buletin yang semakin reguler, kegiatan apresiasi seni, acara Iota Tau Beta, tarawih [[Ramadan|Ramadhan]] dan Halal bi halal, diskusi reguler masalah sosial - ekonomi -politik, penerbitan buku kumpulan tulisan alumni ITB serta program advokasi masalah alumni keluarga besar ITB.<ref name=":0" />