Metode loci: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-  + )
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 1:
'''Metode loci''' (Latin: jamak dari ''lokus,'' tempat atau lokasi), juga disebut istana memori (''memory palace'' atau ''mind palace''), adalah perangkat mnemonik (hafalan) yang diperkenalkan di [[Romawi kuno]] dan risalah retorika [[Yunani kuno]] (dalam ''Rhetorica ad Herennium'' anonim , karya [[Cicero]] ''De Oratore'', dan karya Quintilian ''Institutio Oratoria''). Pada dasarnya, metode ini merupakan peningkatan memori yang menggunakan visualisasi untuk mengatur dan mengingat informasi. Banyak juara kontes memori mengaku menggunakan teknik ini untuk mengingat wajah, angka, dan daftar kata-kata. Keberhasilan para juara ini tidak berhubungan dengan struktur otak atau kecerdasan, tetapi lebih berkaitan dengan teknik penggunaan daerah otak yang berkaitan dengan belajar spasial.<ref>Jusczyk, P.W.; Klein, R.M., eds. (1 Agustus 1980). ''The Nature of Thought: Essays in Honor of D. O. Hebb''. Hillsdale, New Jersey: Psychology Press. hal. 217–218</ref>
 
Istilah tersebut paling sering ditemukan dalam karya-karya spesialisasi pada [[psikologi]], [[neurobiologi]] dan memori, meskipun telah digunakan secara umum, setidaknya sejak paruh pertama abad kesembilan belas dalam karya-karya [[retorika]], [[logika]] dan [[filsafat]].<ref>Alexander Jamieson, ''A Grammar of Logic and Intellectual Philosophy'', A. H. Maltby, 1835, hal. 112</ref> Menurut John O'Keefe dan Lynn Nadel:
Baris 10:
Dewasa ini banyak penghafal efektif menggunakan metode loci. Kompetisi memori kontemporer dimulai pada tahun 1991 dan kejuaraan Amerika Serikat pertama diadakan pada tahun 1997.<ref>{{cite web|url=http://www.slate.com/articles/news_and_politics/dispatches/2005/03/forget_me_not.single.html Foer, Joshua (2005). |title="Forget Me Not: How to win the U.S. memory championship" |publisher=Slate |accessdate=2014-4-22}}</ref> Bagian dari kompetisi memerlukan komitmen memori dan mengingat urutan angka, angka dua digit, huruf abjad, atau kartu permainan. Dengan metode sederhana, para kontestan, menggunakan berbagai strategi baik sebelum bersaing, mengaitkan memori jangka panjang berupa gambar yang lebih hidup dan unik terkait dengan tiap item. Mereka juga mengaitkan memori jangka panjang berupa rute dengan titik hentian atau lokus yang mapan. Kemudian, dalam kompetisi, mereka tinggal menyetorkan gambar yang telah mereka kaitkan dengan tiap item pada lokus tersebut. Untuk mengingat, mereka menelusuri kembali rute, "berhenti" pada tiap lokus, dan "mengamati" gambar. Mereka kemudian menerjemahkannya kembali ke item terkait.
 
Para jawara hafalan menguraikan ini dengan menggabungkan gambar, termasuk juara delapan kali World Memory Championship Dominic O'Brien menggunakan teknik ini.<ref>[http://web.archive.org/web/20110514121614/http://www.msoworld.com/brain/mental/memory97_2.html 1997 "Memory World Championships"] arsip Mind Sports Worldwide. Diakses 22 April 2014</ref> Jawara World Memory Championship 2006, Clemens Mayer dari Jerman, menggunakan perjalanan sebanyak 300-titik melalui "rumahnya" untuk rekor dunia dalam "maraton angka", menghafal 1.040 digit acak dalam waktu setengah jam. Gary Shang menggunakan metode loci untuk menghafal pi lebih dari 65.536 angka.<ref>Raz, A.; Packard, M. G.; Alexander, G. M.; Buhle, J. T.; Zhu, H.; Yu, S.; Peterson, B. S. (2009). "''A slice of π : An exploratory neuroimaging study of digit encoding and retrieval in a superior memorist''". Neurocase 15 (5): 361–372.</ref>
 
Dengan menggunakan teknik ini seseorang dengan kemampuan menghafal biasa, setelah menetapkan rute titik-hentian dan mengaitkan gambar ke memori jangka panjang, dengan kurang dari satu jam praktik mampu mengingat urutan setumpuk kocokan kartu. Rekor dunia untuk ini dipegang oleh Simon Reinhard dengan 21,19 detik.<ref>[http://www.world-memory-statistics.com/discipline.php?id=spdcards ''5 Minute Speed Cards''] WorldWorld Memory Statistics. World Memory Sports Council. diakses 22 April 2014</ref>
Baris 25:
Skan otak para penghafal jagoan, 90% di antaranya menggunakan metode teknik lokus, telah menunjukkan bahwa ini melibatkan aktivasi daerah otak yang terlibat dalam kesadaran spasial (ruang), seperti korteks medial parietal, korteks retrosplenial, dan hipokampus posterior kanan.<ref>Maguire, E. A.; Valentine, E. R.; Wilding, J. M.; Kapur, N. (2002). "Routes to remembering: The brains behind superior memory". Nature Neuroscience 6 (1): 90–95.</ref><ref>Parasuraman, Raja; Rizzo, Matthew (2008). ''Neuroergonomics.'' New York: Oxford University Press. hal. 139.</ref> Medial korteks parietal paling terkait dengan pengodean dan pemanggilan informasi. Pasien dengan kerusakan medial parietal korteks mengalami kesulitan menghubungkan lahan dengan lokasi tertentu; banyak dari pasien tersebut tidak dapat memberikan atau mengikuti petunjuk dan sering tersesat. Korteks retrosplenial juga terkait dengan memori dan navigasi. Dalam sebuah penelitian tentang efek selektif granular lesi korteks retrosplenial pada tikus, peneliti menemukan bahwa kerusakan pada korteks retrosplenial mengakibatkan gangguan kemampuan belajar spasial. Tikus dengan kerusakan daerah ini gagal untuk mengingat area mana dari labirin yang mereka sudah kunjungi, jarang menjelajahi bentang yang berbeda dari labirin, hampir tidak pernah ingat labirin dalam percobaan selanjutnya, dan butuh waktu lebih lama untuk mencapai ujung labirin, dibandingkan dengan tikus dengan korteks retrosplenial yang sepenuhnya bekerja.
 
Dalam sebuah studi klasik dalam ilmu saraf kognitif , O'Keefe dan Nadel mengusulkan "bahwa [[hipokampus]] adalah inti dari sistem saraf memori, menyediakan kerangka spasial obyektif di mana barang-barang dan peristiwa pengalaman organisme ditampung dan saling terkait.<ref>Hassabis, D.; Chu, C.; Rees, G.; Weiskopf, N.; Molyneux, P. D.; Maguire, E. A. (2009). "''Decoding Neuronal Ensembles in the Human Hippocampus''". Current Biology 19 (7): 546–554.</ref>
 
== Dalam budaya populer ==