Syarif Harun dari Pelalawan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Raudalkhudri memindahkan halaman Syarif Harun ke Syarif Harun dari Pelalawan |
k Perubahan kosmetik tanda baca |
||
Baris 11:
}}
'''Sultan Syarif Harun''' bin [[Sultan Syarif Hasyim II Pelalawan|Sultan Syarif Hasyim II]], Gelar
== Biografi ==
Baris 19:
Pada masa pemerintahannya, Pelalawan banyak mendapat kesulitan. [[Indonesia]] sengsara di bawah penjajahan [[Jepang]], rakyat menderita lahir batin dan penderitaan itu dirasakan pula oleh rakyat Pelalawan. Padi rakyat dicabut untuk kepentingan Jepang, orang-orang diburu untuk dijadikan [[romusha]], dimana-mana terjadi kesewenang-wenangan.
Dengan adanya masalah tersebut, Sultan bersama Orang Besar Kerajaan berupaya mencari jalan keluarnya, agar bisa menyelamatkan rakyatnya dari bencana itu. Akhirnya beberapa upaya telah mereka sepakati untuk menempuh jalan yaitu
* Pada siang hari kaum pria dianjurkan agar meninggalkan kampungnya, pergi ke daerah kampung pedalaman (sekarang [[Kecamatan Bandar Petalangan]]) agar terhindar dari paksaan penjajah Jepang untuk jadi romusha.
* Rakyat yang mempunyai persediaan padi atau bahan makanan lainnya (sagu dsb.nya), supaya menyembunyikannya di hutan atau di tempat-tempat lain yang sukar diketahui Jepang dan petugasnya.
Baris 45:
Sultan Syarif Harun mempunyai 3 (tiga) orang istri, dan ketiga istrinya itu melahirkan 10 orang anak yang hidup hingga dewasa.
Dengan Istrinya ''Tengku Maimunah'' binti ''Tengku Ismail''
# Tengku Ramlah,
Dengan Istrinya ''Encik Saedah'':
Baris 54:
# Tengku Kasrun Harun,
# Tengku Kashar Harun,
Dengan Istrinya ''Tengku Syarifah Damnah''
# Tengku Kalsum,
# Tengku Karimah,
# Tengku Kasril.
== Sumber ==
''Oleh
{{Kotak_rujukan|Didahului Oleh : = [[Tengku Pangeran Said Osman|Regent Tengku Pangeran]]|Rujukan = Sultan Pelalawan<br> 1931 – 1940|Diteruskan Oleh : = [[Syarif Kamaruddin|Tengku Besar Syarif Kamaruddin]]}}
|