Teudis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→top: bentuk baku, replaced: nasehat → nasihat |
k Perubahan kosmetik tanda baca |
||
Baris 3:
Menurut [[Procopius]], selama jabatan gubernurnya Teudis menikahi seorang wanita Spanyol yang "termasuk rumah salah satu penghuni tanah air yang kaya raya, dan tidak hanya memiliki kekayaan besar tapi juga harta besar di Spanyol." Dengan kekayaan ini, dia bisa mengumpulkan tentara pribadi yang terdiri dari dua ribu orang, yang secara efektif membuatnya mandiri terhadap kekuasaan Theodoric. Theodoric tidak mengambil tindakan apapun terhadap Teudis. Salah satu alasannya adalah dengan melakukan hal itu akan memberi [[suku Franka]], yang telah membunuh raja Visigoth Alarik dalam Pertempuran Vouillé, alasan untuk kembali ke lapangan. Yang lainnya adalah bahwa Teudis berhati-hati dalam mematuhi perintah rajanya, dan tidak pernah gagal untuk memberikan penghormatan tahunan.<ref>Procopius, ''De bello Gothico'' I (V).12.50-54. Translated in H.B. Dewing, ''Procopius'' (London: Heinemann, 1968), vol. 3 pp. 131 - 131. See also Herwig Wolfram, ''History of the Goths'', translated by Thomas J. Dunlap (Berkeley: University of California, 1988), pp. 310f</ref>
Setelah kematian Amalarik, wangsa Balti terakhir, Teudis terpilih sebagai raja. Herwig Wolfram percaya bahwa satu faktor yang menyebabkan pemilihannya mendukung sesama Ostrogoth yang telah pergi ke barat bersamanya.<ref>Wolfram, ''History of the Goths'', p. 334</ref> Peter Heather mengemukakan pendapat kedua, mencatat bahwa dua kerabat keluarga Teudis - [[Ildibad]] dan [[Totila]]—menjadi raja Ostrogoth setelah jatuhnya wangsa Theodoric dalam Peperangan Gotik
Pada tahun 541, Teudis harus menghadapi suku Franka di bawah Clotaire I dan [[Childebert I]], yang telah merambah sejauh [[Zaragoza]], yang mereka kalahkan selama empat puluh sembilan hari, namun menurut [[Gregorius dari Tours]] suku Franka mengangkat pengepungan mereka ketika mereka mengetahui bahwa kota itu dilindungi oleh peninggalan Santo Vincentius dari Zaragoza.<ref>Ian Wood, ''The Merovingian Kingdoms: 450-751'' (London: Longman, 1994), p. 170</ref> Sumber utama tidak setuju mengenai hasil invasi suku Franka ini: [[Isidorus dari Sevilla]] menulis bahwa raja masa depan Theudigisel, yang saat itu merupakan jenderal Teudis, telah membunuh semua penyerang kecuali sebuah kelompok yang telah menyogoknya untuk memungkinkan mereka melarikan diri;<ref>Isidore of Seville, ''[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Historia_de_regibus_Gothorum,_Vandalorum_et_Suevorum Historia de regibus Gothorum, Vandalorum et Suevorum]'', chapter 41. Translation by Guido Donini and Gordon B. Ford, ''Isidore of Seville's History of the Goths, Vandals, and Suevi'', second revised edition (Leiden: E. J. Brill, 1970), pp. 19f</ref> Meskipun Gregorius dari Tours menulis bahwa "mereka berhasil menaklukkan sebagian besar Spanyol dan mereka kembali ke Galia dengan jarahan yang sangat besar",<ref>Gregory of Tours, ''Decem Libri Historiarum'', III.29; translated by Lewis Thorpe, ''History of the Franks'' (Harmondsworth: Penguin, 1974), pp. 186f</ref> Roger Collins mengamati bahwa ini adalah kemenangan Visigoth pertama atas saingan Franka mereka—sebuah prestasi yang tak diragukan lagi ditambahkan pada prestise Teudis.<ref name="Collins-37">Collins, ''Early Medieval Spain'', p. 37</ref>
|