Tlutup, Trangkil, Pati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k ibukota → ibu kota
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 22:
Timur dari ibu kota Kecamatan Trangkil.
 
2. Batas-batas wilayah desa adalah sebagai berikut :
 
- Sebelah Utara : Laut Jawa
 
- Sebelah Timur : Desa Kertomulyo
 
- Sebelah Selatan : Desa Krandan
 
- Sebelah Barat : Desa Kadilangu
 
3. Luas wilayah desa seluruhnya adalah : 206,485 Ha. Dengan perincian :
 
- Tanah Sawah : 75,204 Ha.
 
- Tanah Tambak : 63,140 Ha.
 
- Tanah Tambak ex Sawah : 20,120 Ha
 
- Tanah Pekarangan : 17,130 Ha.
 
- Tanah lainnya : 16,891 Ha.
 
4. Desa Tlutup Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati terdiri :
 
- Jumlah RT : 10 RT.
 
- Jumlah RW : 2 RW.
 
5.
Kondisi Jalan Desa :
 
- Jalan beraspal : 2,508 Km.
 
- Makadam : 1,200 Km.
 
- Rabat/beton : 1.550 m.
 
- Tanah : 0,500 Km.
 
= DEMOGRAFI =
Keadaan Demografi.
 
1. Jumlah Penduduk sampai dengan akhir Desember 2013 sebanyak : 2.378 jiwa.
 
Terdiri dari
<nowiki>:</nowiki>
 
- Jumlah Penduduk Laki-laki : 1.165 jiwa
 
- Jumlah Penduduk Perempuan : 1.213 jiwa
 
2. Jumlah Kepala Keluarga : 815 KK.
 
= ASAL USUL =
Menurut informasi dari kalangan tokoh masyarakat dan orang-orang tua, dari mulut ke mulut dan secara turun temurun yang dapat dijadikan sebagai nara sumber tentang sejarah berdirinya Desa Tlutup, telah dapat ditarik kesimpulan bahwa, Desa Tlutup dulunya merupakan satu wilayah perdukuhan yang bernama Dukuh Malang masuk kekuasaan Desa Kadilangu.
 
Kocap kacarito : pada suatu ketika terjadilah konflik antara orang-orang pedukuhan Malang dengan orang-orang Kadilangu (krajan-red) yang menyebabkan para tokoh dengan dukungan masyarakat di Dukuh Malang berkehendak memisahkan diri dari wilayah Desa Kadilangu.
 
Ada 3 (tiga) orang yang menjadi tokoh utama sebagai inisiator untuk segera mengakhiri konflik yang berkepanjangan, yaitu dengan pembentukan desa sendiri dan lepas dari kekuasaan Desa Kadilangu.
Baris 84:
Dengan tekad bulat hendak memperbaiki nasib rakyat dan terlepas dari konflik berkepanjangan, setelah menempuh diplomasi, mediasi, negosiasi, koordinasi dan konsolidasi dengan melewati proses panjang, berbelit-belit dan berliku-liku, akhirnya Dukuh Malang berhasil lepas dari Kadilangu.
 
Berkat jasa 3 orang tersebut (dalam bahasa Jawa : telu ) yang telah berhasil dengan gemilang mengakhiri dan menutup ( di-tutup; Jawa) permasalahan/konflik dengan mendirikan dan membentuk desa baru, maka desa baru ini disebut Tlutup. Dalam bahasa Jawa wong “telu” kasil “nutup” yang digabung menjadi “telutup” dengan menghilangkan konsonan “e” menjadi Tlutup.
 
Nama-nama tokoh masyarakat yang pernah memimpin/Bekel/Petinggi/ Kepala Desa di Desa Tlutup sampai saat ini antara lain :
 
1. NGO TRUNO.
Baris 118:
SUSUNAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA.
# Kepala Desa : Kunarso
# Sekretaris Desa : Supriyadi
# Kasi Pemerintahan : Sutibi
# Kasi Pembangunan : Khalimi
# Kasi Kesra : Warsito
# Kaur Administrasi dan Umum : Moh. Arifin
# Kaur Keuangan : Aries Subkhi
# Staf Sie Kesra : Sumarno
# Staf Ur Adm dan Umum : Karmito
# Staf Ur Keuangan : Nur Afif
 
SUSUNAN KEANGGOTAAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD).
# Ketua : Ahmad Tholhah
# Wakil Ketua : H. Imam Suprapto
# Sekretaris : Mu'awanah
# Anggota : Agus Rif'an
# Anggota : Musdalipah
# Anggota : Sri Wartini, S.Pd.
# Anggota : Sumadi
# Anggota : Siti Aminah
# Anggota : Ahmad Rifa'i
 
= MATA PENCAHARIAN PENDUDUK =
Mata pencaharian penduduk Desa Tlutup antara lain : petani sawah, petani tambak, pedagang, PNS, TNI, Polri, wiraswasta, home industri (batik) dan makanan ringan, karyawan swasta, buruh tani, buruh perusahaan, bengkel las, bengkel sepeda motor, bengkel mobil, tukang batu dan tukang kayu, tukang servis, peternak.
 
= PENDIDIKAN =
Sarana Pendidikan :
# SD Negeri
# Madrasah Diniyah Miftahul Ulum
Baris 152:
 
= SARANA KESEHATAN MASYARAKAT =
Sarana Kesehatan Masyarakat antara lain :
# Poli Kesehatan Desa
# Posyandu Estingarah ( 5 kelompok )