Kereta rel listrik BN-Holec: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Farrell010427 (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 26:
Pada tahun 1994, PT INKA di Madiun mendapat pesanan KRL ini dari [[Departemen Perhubungan Indonesia]] (Dephub, nama Kemenhub pada masa itu), dan awalnya KRL ini dibangun pada tahun 1994 (24 unit, 6 set), 1996 (24 unit, 6 set), 1997 (28 unit, 7 set), 1998 (20 unit, 5 set), 1999 (16 unit, 4 set), 2000 (8 unit, 2 set), dan tahun 2001 (8 unit, 2 set).
 
KRL ini sejak awal dinasnya sudah menjadi kereta kelas ekonomi (KL3) meskipun sebagian rangkaian keluaran tahun 1994 ada yang dioperasikan sebagai kereta kelas bisnis. KRL Holec terkenal sebagai KRL yang kontroversial karena kurang andalnya. Karena spesifikasinya yang terlalu canggih untuk lintas Jabodetabek, KRL ini sering mengalami masalah karena sering mogok dan masalah lainnya.
 
Dari seluruh rangkaian KRL ekonomi yang ada, KRL Holec tergolong paling sulit dirawat. Selain karena masalah suku cadang yang susah dicari/langka (pabriknya sudah lama tutup), KRL ini pun juga sering mengalami mogok karena kelebihan beban (''overload''), salah satu penyebabnya (yang juga dialami oleh semua jenis KRL ekonomi sejak era 1990-an hingga 2013) akibat maraknya [[Atapers|penumpang yang naik di atap kereta atau bergelantungan di pintu]], sehingga banyak KRL Holec yang rusak, lalu mangkrak di Balai Yasa Manggarai.
Baris 45:
 
== Rehabilitasi KRL BN-Holec ==
Pensiun dini tak membuat KRL BN-Holec kehilangan fungsi. Sebanyak 50 unit dari total 128 unit yang pernah diproduksi ini dikonversi menjadi [[Kereta Rel Diesel Elektrik|KRDE]] yang dioperasikan di luar Jakarta, seperti [[kereta api Baraya Geulis|Baraya Geulis]], [[kereta api Prambanan Ekspres|Prambanan Ekspres]], [[kereta api Sriwedari|Sriwedari]], C-KRDE [[kereta api Kaligung Mas|Kaligung]], dll.
 
Ada pula 24 unit yang dikonversi menjadi [[Kereta rel listrik BN-Holec AC|KRL Holec AC]] yang sudah beroperasi sejak Mei 2014 lalu, (sementara KRL ini masih disimpan di pabrik PT INKA).