Kerajaan Karangasem: Perbedaan antara revisi
[revisi terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 49:
Pada abad ke-16 sampai abad ke-17, Karangasem berada di bawah kekuasaan [[Gelgel, Klungkung, Klungkung|Kerajaan Gelgel]], dengan rajanya I Dewa Karangamla yang berkedudukan di Selagumi (Balepunduk). I Dewa Karangamla menikahi janda I Gusti Arya Batanjeruk, patih kerajaan yang melakukan pemberontakan dan dibunuh di Desa Bungaya, dengan syarat bahwa setelah pernikahan keduanya, kelak anak dari janda Batanjeruklah yang menjadi penguasa. Syarat ini disetujui dan kemudian keluarga I Dewa Karangamla berpindah dari Selagumi ke Batuaya. I Dewa Karangamla juga mempunyai putra dari istrinya yang lain bernama I Dewa Gde Batuaya. Penyerahan kekuasaan kepada putra dari janda Batanjeruk inilah menandai awal mula berdirinya Kerajaan Karangasem yang dipegang oleh Dinasti Batanjeruk<ref name="karangasem6"/>.
===
{{utama|Intervensi Belanda di Lombok dan Karangasem}}
[[Berkas:Officers of the Lombok expedition in 1894.jpg|jmpl|ka|245px|Para pemimpin yang terlibat perang di Lombok tahun [[1894]]: Anak Agung Ketut Karangasem, Mayor Jenderal P.P.H. van Ham,<ref name="Keurs"/> Mayor Jenderal J.A. Vetter (komandan),<ref name="Keurs"/> Residen M.C. Dannenbargh, dan Gusti Gede Jelantik.]]
|