Siti Hutami Endang Adiningsih: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hansip Siber (bicara | kontrib)
Karier: Penambahan dan koreksi informasi sesuai kondisi lapangan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 20:
'''Ir. Hj. Siti Hutami Endang Adiningsih, M.Si''' atau '''Mamiek Soeharto''' ({{lahirmati|[[Jakarta]]|23|8|1964}}) adalah putri bungsu mantan Presiden [[Soeharto]].Mamiek menikah dengan seorang insinyur bernama Pratikno Prayitno Singgih pada tahun 1988. Pernikahannya dikaruniai seorang anak bernama Wiratama Hadi Ramanto (Wira). Mamiek dan Pratikno akhirnya bercerai. Sementara putranya Wira berprestasi dengan menjadi pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) pada 17 Agustus 2007, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-62 RI di Istana Merdeka.
'''Mbak Mamiek''' panggilan akrabnya lebih memilih berkebun dan melestarikan berbagai jenis tanaman dibandingkan dengan terjun ke dalam partai [[politik]].
Dirinya juga memiliki perhatian atas partisipasi wanita di parlemen. Salah satu yang disuarakan adalah keterwakilan 30 persen politikus perempuan di legislatif.
Seperti diketahui pada pemilu 1999 yang merupakan pemilu pertama era reformasi, 44 perempuan atau 8,8 persen dari seluruh calon legistlatif melenggang ke DPR. Tahun 2004, jumlah perempuan yang masuk ke DPR bertambah 4,7 persen, menjadi 65 orang. Tahun 2009 jumlah perempuan yang masuk ke DPR mencapai angka tertinggi yaitu 17,86 persen. Tapi pada Pemilu 2014 turun ke posisi 17,32 persen, atau 97 dari 560 anggota legislatif.
'''Mamiek Soeharto''' juga aktif dibidang kegiatan sosial dibawah naungan Yayasan Dharmais. Bersama kakaknya '''Siti Hardijanti Rukmana''' atau '''Mbak Tutut''' mereka membantu operasi katarak bagi masyarakat tidak mampu di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Mulai didirikan pada 1976 Yayasan ini memberi manfaat bagi 140.000 orang.
 
== Karier ==
Dibanding bisnis kakak-kakaknya, Mamiek Soeharto terjun sangat terlambat. Bisnis yang ia miliki sekarang hanya taman buah Mekar Sari seluas 3.000 hektar di Cileungsi, Bogor, Perkebunan kelapa sawit di Cileungsi, Bogor dan Sejumlah tanah di Kecamatan Jonggol. Tujuan taman ini sebagai sarana pendidikan bagi anak bangsa, pelestarian lingkungan, taman rekreasi edukatif dan mempromosikan riset mengenai botani. Taman Mekarsari didirikan pada tahun 1995.
 
{{Soeharto}}