Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan IIN QORIAH (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Mimihitam
Tag: Pengembalian
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 19:
* [[Plutino]]
}}
| orbit_ref =<ref name="horizons" />{{efn|name=barycentre|Elemen orbit mengacu pada [[barisenter]] sistem Pluto dan merupakan nilai [[orbit menyentuh|sentuhan]] instan pada epos [[J2000]]. Jumlah barisenter dimasukkan karena, berbeda dengan pusat keplanetan, barisenter tidak mengalami perubahan berarti hari-ke-hari dari gerakan satelit. Periode orbit Pluto tertulis 248 tahun karena sebagian besar referensu menggunakan barisenter Tata Surya yang lebih stabil (Matahari+YupiterJupiter) untuk menentukan periode orbit sistem Pluto-Charon. Solusi heliosentris J2000 akan memberi nilai 246 tahun.}}
| epoch = [[J2000]]
| aphelion =
Baris 196:
Pluto gagal memenuhi syarat ketiga, karena massany hanya 0,07 kali massa objek-objek lain di orbitnya (sebagai perbandingan, massa Bumi 1,7 juta kali lipat massa objek yang tersisa di orbitnya).<ref name="what" /><ref name="IAU0603" /> IAU juga memutuskan bahwa benda-benda seperti Pluto yang tidak memenuhi syarat ketiga akan dikelompokkan sebagai [[planet katai]]. Pada tanggal 13 September 2006, IAU memasukkan Pluto dan [[Eris (planet katai)|Eris]] beserta sateltinya, [[Dysnomia (satelit)|Dysnomia]], ke [[Minor Planet Catalogue]]. Masing-masing diberi [[penanda planet kecil]] resmi "(134340) Pluto", "(136199) Eris", dan "(136199) Eris I Dysnomia".<ref name="IAUC 8747" /> Apabila Pluto diberi penanda saat ditemukan, angka penandanya sekitar 1.164, bukan 134.340.
 
Ada berbagai penolakan dari komunitas astronom terkait pengelompokan ulang ini.<ref name="geoff2006c" /><ref name="Ruibal-1999" /><ref name="Britt-2006" /> [[Alan Stern]], penyidik utama misi ''[[New Horizons]]'' [[NASA]] ke Pluto, menolak resolusi IAU secara terbuka; ia menyatakan bahwa "definisi ini jelek karena alasan teknis".<ref name="geoff2006a" /> Stern keberatan karena menurut definisi baru ini, Bumi, Mars, YupiterJupiter, dan Neptunus yang berbagi orbit dengan asteroid tidak bisa dikatakan sebagai planet.<ref name="newscientistspace" /> Ia berpendapat bahwa semua satelit bulat berukuran besar, termasuk [[Bulan]], justru bisa dikatakan sebagai planet.<ref name="News.discovery.com"/> Klaim Stern yang lain adalah karena kurang dari lima persen astronom yang mendukung resolusi ini, keputusan IAU tidak mewakili seluruh komunitas astronom.<ref name="newscientistspace" /> [[Marc W. Buie]], astronom Observatorium Lowell, menyampaikan pendapatnya soal definisi baru ini di situs webnya dan menolak definisi ini.<ref name="Buie2006 IAU response" /> Astronom lainnya mendukung IAU. Mike Brown, astronom yang menemukan [[Eris (planet katai)|Eris]], mengatakan bahwa "melalui prosedur rumit yang mirip sirkus ini, entah bagaimana muncullah jawaban yang tepat. Jawaban ini sudah dinanti-nanti. Ilmu pengetahuan pada akhirnya akan memperbaiki diri sendiri meskipun melibatkan emosi yang kuat."<ref name="Overbye2006" />
 
[[Berkas:Pluto Protest and Counter Protest.jpg|jmpl|250px|Kegiatan promosi yang menampilkan rekonstruksi "unjuk rasa" Pluto. Para peserta memerankan pendukung (kiri) dan penentang (kanan) pengelompokan ulang Pluto]]
Baris 237:
Pertama, [[argumen perihelion]] Pluto, sudut antara titik tempat Pluto melintasi ekliptika dan titik tempat Pluto berada pada jarak terdekat dengan Matahari, mengalami [[librasi]] sekitar 90°.<ref name="williams71" /> Ini berarti ketika Pluto berada pada jarak terdekat dengan Matahari, Pluto berada di titik terjauh di atas bidang Tata Surya sehingga mencegah pertemuan dengan Neptunus. Hal ini merupakan akibat langsung dari [[mekanisme Kozai]],<ref name="huainn01" /> mekanisme yang mengaitkan eksentrisitas suatu orbit terhadap inklinasinya ke benda sumber perturbasi yang lebih besar—Neptunus dalam kasus ini. Relatif terhadap Neptunus, amplitudo librasinya 38°, jadi pemisahan sudut perihelion Pluto dengan orbit Neptunus selalu lebih besar daripada 52° {{nowrap|(90°–38°)}}. Pemisahan sudut terdekat seperti ituterjadi setiap 10.000 tahun sekali.<ref name="sp-345" />
 
Kedua, bujur titik kenaikan kedua benda angkasa ini—titik tempat keduanya melintasi ekliptika—berada dalam keadaan nyaris resonansi dengan librasi atas. Ketika dua bujur tersebut sama—contohnya seseorang menggambar garis lurus melintasi kedua titik dan Matahari—perihelion Pluto terletak tepat di sudut 90° sehingga Pluto berada pada jarak terdekat dengan Matahari saat Pluto berada di jarak tertinggi di atas orbit Neptunus. Ini disebut ''superresonansi 1:1''. Semua [[planet Jovian]], terutama YupiterJupiter, memainkan peran penting dalam pembentukan superresonansi ini.<ref name="huainn01" />
 
Untuk memahami sifat librasi, seorang pengamat perlu mengambil sudut pandang kutub, melihat ke bawah di ekliptika dari tempat yang jauh tempat planet-planet mengorbit [[berlawanan arah jarum jam]]. Setelah melewati titik kenaikan, Pluto berada di dalam orbit Neptunus dan bergerak lebih kencang, mendekati Neptunus dari belakang. Tarikan graitasi yang kuat antara keduanya mengakibatkan [[momentum sudut]] pindah ke Pluto dari Neptunus. Pluto pun bergerak ke orbit yang sedikit lebih besar dan bergerak sedikit lebih lambat menurut [[hukum ketiga Kepler]]. Perubahan orbit ini memiliki dampak perlahan terhadap perubahan perihelion dan bujur orbit Pluto (dan Neptunus secara perlahan). Setelah terulang berkali-kali, Pluto melambat dan Neptunus semakin cepat sehingga Neptunus bertemu Pluto di sisi berlawanan orbitnya (dekat titik berlawanan tempat pengamat memulai eksperimen ini). Proses ini kemudian dibalik, dan Pluto kehilangan momentum sudutnya ke Neptunus, sampai Pluto bergerak semakin cepat sehingga bertemu Neptunus lagi di titik aslinya. Seluruh proses ini berlangsung selama 20.000 tahun dari awal sampai akhir.<ref name="malhotra-9planets" /><ref name="sp-345" />
Baris 357:
| url = http://www.scientificamerican.com/article.cfm?id=pluto-moon-p5 | accessdate = 12 July 2012}}</ref>
 
Sistem Pluto–Charon merupakan satu dari sedikit sekali sistem di Tata Surya yang barisenternya terletak di atas permukaan primer (contoh kecilnya [[617 Patroclus]], contoh besarnya [[Massa YupiterJupiter|Matahari dan YupiterJupiter]]).<ref name="RichardsonWalsh2005" /> Sistem ini dan ukuran besar Charon relatif terhadap Pluto membuat para astronom menjulukinya [[planet ganda|planet katai ganda]].<ref name="Sicardyetal2006nature"/> Sistem ini juga tidak lazim di antara sistem-sistem planet karena masing-masing planet [[penguncian pasang surut|terkunci secara pasang surut]] dengan satu sama lain. Charon selalu menghadapkan wajah yang sama ke Pluto, dan Pluto selalu menghadapkpan wajah yang sama ke Charon. Dari posisi setiap benda, benda lawannya selalu berada di posisi langit yang sama atau selalu kabur.<ref name="Young1997" /> Ini juga berarti bahwa periode rotasi setiap benda sama dengan waktu yang dibutuhkan bagi seluruh sistem untuk berotasi mengitari pusat gravitasi bersamanya.<ref name="axis" /> Pada tahun 2007, pengamatan oleh [[Observatorium Gemini]] terhadap jejak-jejak amonia hidrat dan kristal air di permukaan Charon membuktikan adanya krio-geyser aktif.<ref name="spaceflightnow2007 Ice machine" />
 
Satelit-satellit Pluto diyakini terbentuk lewat tabrakan antara Pluto dan benda berukuran serupa pada awal sejarah Tata Surya. Tabrakan ini melepaskan material yang bertumpuk menjadi satelit di sekitar Pluto.<ref name="nasa.gov">{{cite web|title = NASA's Hubble Finds Pluto’s Moons Tumbling in Absolute Chaos|url = http://www.nasa.gov/press-release/nasa-s-hubble-finds-pluto-s-moons-tumbling-in-absolute-chaos|accessdate = 3 June 2015}}</ref> Namun demikian, Kerberos memiliki albedo yang lebih rendah daripada albedo satelit-satelit Pluto lainnya<ref name="spaceweirdmoons">{{Cite web|title=Pluto's moons are even weirder than thought|url = http://www.space.com/29559-pluto-moons-weird-orbit-chaos.html|accessdate = 20 June 2015}}</ref> sehingga tidak mungkin terbentuk melalui tabrakan besar.<ref name="nationalgeorandombeat">{{Cite web|title=Pluto's moons dance to a random beat|url = http://news.nationalgeographic.com/2015/06/150603-pluto-moons-charon-styx-nix-kerberos-hydra-new-horizons/|accessdate = 20 June 2015}}</ref>
Baris 388:
Sejumlah objek sabuk Kuiper seperti Pluto berada dalam resonansi orbit 2:3 dengan Neptunus. KBO yang memiliki resonansi orbit ini disebut "[[plutino]]", istilah yang diturunkan dari nama Pluto.<ref name="Jewitt2004" />
 
Seperti anggota sabuk Kuiper lainnya, Pluto dipercayai sebagai [[planetesimal]] endapan: komponen [[piringan protoplanet]] asli di sekitar [[Matahari]] yang gagal menggumpal menjadi planet. Sebagian besar astronom sepakat bahwa posisi Pluto saat ini disebabkan oleh [[migrasi planet|migrasi dadakan]] Neptunus pada awal pembentukan Tata Surya. Seiring pindahnya Neptunus menjauhi Matahari, Neptunus mendekati objek-objek di protosabuk Kuiper, menangkap satu objek (Triton), mengunci objek lainnya ke dalam resonansi orbit, dan melempar objek lainnya ke orbit yang kacau. Objek-objek di [[piringan tersebar]], kawasan tak stabil yang tumpang tindih dengan sabuk Kuiper, diyakini terbentuk akibat interaksi dengan resonansi migrasi Neptunus.<ref name="Hahn2005" /> Model komputer buatan Alessandro Morbidelli dari [[Observatorium Côte d'Azur|Observatoire de la Côte d'Azur]] di [[Nice]] tahun 2004 menunjukkan bahwa migrasi Neptunus ke sabuk Kuiper bisa saja dipicu oleh pembentukan resonansi 1:2 antara YupiterJupiter dan Saturnus sehingga menghasilkan dorongan gravitasi yang mendorong Uranus dan Neputunus ke orbit yang lebih tinggi dan membuat keduanya bertukar tempat; jarak Neptunus dari Matahari pun berlipat ganda. Pelemparan objek-objek dari sabuk proto-Kuiper juga dapat menjelaskan [[Pengeboman Berat Akhir]] 600&nbsp;juta tahun setelah terbentuknya Tata Surya dan munculnya [[troya YupiterJupiter]].<ref name="Levison2007" /> Pluto diasumsikan pernah memiliki orbit nyaris melingkar sekitar 33 SA dari Matahari sebelum migrasi Neptunus [[perturbasi (astronomi)|menggiringnya]] ke dalam resonansi orbit.<ref name="Malhotra1995" /> Model Nice didasarkan pada asumsi bahwa terdapat seribu benda berukuran Pluto di piringan planetesimal pertama yang mencakup Triton dan Eris.<ref name="Levison2007" />
 
== Pengamatan dan penjelajahan ==
Baris 412:
Seteah perdebatan politik sengit, misi baru ke Pluto bernama ''[[New Horizons]]'' didanai oleh pemerintah Amerika Serikat pada tahun 2003.<ref name="Britt2003" /> ''New Horizons'' berhasil diluncurkan pada tanggal 19 Januari 2006. Ketua misi, S. [[Alan Stern]], membenarkan bahwa sebagian abu Clyde Tombaugh yang meninggal dunia tahun 1997 ditempatkan di wahana antariksa tersebut.<ref name="Stern2006 Tombaugh 100th" />
 
Pada awal 2007, wahana ini memanfaatkan [[bantuan gravitasi]] [[YupiterJupiter]]. Pendekatan terdekatnya dengan Pluto terjadi pada 14 Juli 2015; pengamatan ilmiah Pluto telah dimulai lima bulan sebelum pendekatan terdekat dan terus berlanjut sedikitnya satu bulan setelah pendekatan. ''New Horizons'' merekam foto-foto (jauh) pertama Pluto pada akhir September 2006 saat sedang menguji Long Range Reconnaissance Imager (LORRI).<ref name="pluto.jhuapl First Pluto Sighting" /> Foto yang diambil dari jarak kurang lebih 4,2 miliar kilometer ini membuktikan kemampuan wahana ini untuk melacak target-target jauh; ini penting untuk penerbangan manuver menuju Pluto dan objek sabuk Kuiper lainnya.
 
''New Horizons'' menggunakan paket penginderaan jauh yang meliputi instrumen pencitraan dan alat penelitian ilmiah radio, serta spektroskopi dan eksperimen lainnya, untuk mempelajari geologi dan morfologi global Pluto dan satelitnya, Charon, memetakan komposisi permukaannya, dan menganalisis atmosfer netral Pluto beserta tingkat lepasnya. ''New Horizons'' juga merekam foto permukaan Pluto dan Charon.