Asmara Hadi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Kenrick95 (bicara | kontrib)
Merapikan
Baris 1:
'''Asmara Hadi''' ({{lahirmati|Talo, Bengkulu|8|9|1915}}) adalah seorang penyair Indonesia dan juga merupakan anggota MRPS sampai tahun 1966. Asmara Hadi menyuarakan semangat kebangsaannya dan mulai terkenal tahun 1930-an.
Asmara Hadi adalah seorang penyair yang menyuarakan semangat kebangsaannya dan mulai terkenal tahun 1930-an. Dia lahir di Talo, Bengkulu, 8 September 1915. Asmara Hadi berasal dari keluarga terpelajar. Ibunya bernama Khamaria dan ayahnya Khobri bin Merah Hosen gelar "Raja Api" yang berasal dari Bengkulu. Asmara Hadi memiliki tiga saudara, yaitu Hanafi, Arifin, dan Maimunah Khamaria.
 
== Kehidupan awal ==
Pendidikan yang pernah dilalui Asmara Hadi diantaranya HIS Bengkulu, kemudian MULO di Jakarta, dan terakhir Sekolah Menengah Taman Siswa Bandung.
 
Asmara Hadi adalah seorang penyair yang menyuarakan semangat kebangsaannya dan mulai terkenal tahun 1930-an. Dia lahir di Talo, Bengkulu, pada 8 September 1915. Asmara Hadi berasal dari keluarga terpelajar. Ibunya bernama Khamaria dan ayahnya Khobri bin Merah Hosen gelar "Raja Api" yang berasal dari Bengkulu. Asmara Hadi memiliki tiga saudara, yaitu Hanafi, Arifin, dan Maimunah Khamaria.
Pengalaman yang dialami Asmara Hadi cukup beragam. Di bidang politik ia aktif di Partindo dan terakhir sebagai anggota MPRS sampai tahun 1966. Sebelumnya, saat [[konstituante]] pertama dibentuk, dia menjabat mentri negara dan Wakil Ketua DPRGR. Dalam pergerakan masa penjajahan dia sering dihukum buang. Tahun 1934-1935 dia dibuang ke Ende, Flores bersama Bung Karno. Dia juga beberapa kali dipenjara oleh Pemerintah Belanda. Selepas dari Ende, Asmara Hadi masih tetap berjuang bersama Amir Syarifuddin dan tahun 1937 dia harus meringkuk lagi dalam penjara.
 
Pendidikan yang pernah dilalui Asmara Hadi diantaranya [[HIS]] Bengkulu, kemudian [[MULO]] di Jakarta, dan terakhir Sekolah Menengah [[Taman Siswa]] Bandung.
Dalam perjuangannya Asmara Hadi meneladani kekuatan dan semangat dari Rosa Luxemburg -pejuang wanita revolusioner berkebangsaan Jerman yang gigih, yang sebagian besar hidupnya dihabiskan untuk perjuangan-. Semangat Rosa Luxemburg itulah yang memberi dorongan serta keteguhan Asmara Hadi dalam berjuang.
 
Pengalaman yang dialami Asmara Hadi cukup beragam. Di bidang politik ia aktif di Partindo dan terakhir sebagai anggota MPRS sampai tahun 1966. Sebelumnya, saatDalam [[konstituante]]Revolusi pertama dibentuk, dia menjabat mentri negara dan Wakil Ketua DPRGR. DalamNasional Indonesia|pergerakan masa penjajahan]] dia sering dihukum buang. Tahun 1934-1935 dia dibuang ke [[Ende]], Flores bersama Bung Karno. Dia juga beberapa kali dipenjara oleh Pemerintah Belanda. Selepas dari Ende, Asmara Hadi masih tetap berjuang bersama [[Amir Syarifuddin]] dan pada tahun 1937 dia harus meringkuk lagi dalam penjara.
Sebagai penyair Pujangga Baru, Asmara Hadi banyak menggunakan nama samaran diantaranya Ipih A. Nama samaran yang dipilihnya mengandung makna baginya. Sedang nama Hadi adalah bagian dari namany, yaitu Abdul Hadi. Ketika jatuh cinta pada gadis yang bernama Ratna Juami Ningsih, nama samarannya berganti menjadi Hadi-Ratna sebagai lambang persatuan antara Asmara Hadi dan Ratna Juami. Nama Hadi-Ratna akhirnya populer dan disingkat menjadi HR. Ketika menulis di majalah Mandala, Asmara Hadi menggunakan nama samaran lain, yaitu Ibnu Fatah <ref>{{Cite book|title=ENSIKLOPEDIA SASTRA INDONESIA MODERN|last=|first=TIM PUSAT BAHASA DEPDIKNAS|publisher=PT. REMAJA ROSDA KARYA|year=2009|isbn=9796922835|location=BANDUNG|page=45}}</ref>.
 
Di bidang politik ia aktif di [[Partindo]] dan terakhir sebagai anggota [[MPRS]] sampai tahun 1966. Sebelumnya, saat [[konstituante]] pertama dibentuk, dia menjabat sebagai menteri negara dan Wakil Ketua DPRGR ([[Kabinet Dwikora II]] dan [[Kabinet Dwikora III]]).
 
Sebagai penyair [[Pujangga Baru]], Asmara Hadi banyak menggunakan nama samaran diantaranya ''Ipih A. Nama samaran yang dipilihnya mengandung makna baginya. Sedang nama Hadi adalah bagian dari namany'', yaitu ''Abdul Hadi. Ketika jatuh cinta pada gadis yang bernama Ratna Juami Ningsih'', nama samarannya berganti menjadi ''Hadi-Ratna'' (''HR'', sebagai sebagai lambang persatuan antara Asmara Hadi dan Ratna Juami. Nama Hadi-Ratna akhirnya populer), dan disingkat''Ibnu menjadi HR.Fatah'' Ketika(ketika menulis di majalah Mandala, Asmara Hadi menggunakan nama samaran lain, yaitu Ibnu Fatah ).<ref>{{Cite book|title=ENSIKLOPEDIA SASTRA INDONESIA MODERN|last=|first=TIM PUSAT BAHASA DEPDIKNAS|publisher=PT. REMAJA ROSDA KARYA|year=2009|isbn=9796922835|location=BANDUNG|page=45}}</ref>.
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}
 
{{indo-bio-stub}}
 
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]