Kila (Buddhisme): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
Baris 76:
Manifestasi umum dari Vajrakilla memiliki tiga kepala enam lengan dan empat kaki. Vajrakilaya tiga tangan kanan kecuali yang kanan depan memegang [[Wajra|vajra]] dengan lima dan sembilan garpu. Kanan depan merupakan salah satu [[mudra]] sebagai pemberian [[Berkat (Kristen)|anugerah]] dengan telapak terbuka. Vajrakilaya tiga tangan kiri memegang tiga permata pengabul permintaan atau triratna, [[trisula]] dan kilaya. Punggung Vajrakilaya ditutupi oleh kulit [[gajah]] yang mewakili 'kebodohan' (bahasa Sanskerta: avidya; Wylie: marigpa), dengan kaki terikat di depan. Kulit manusia adalah terikat secara diagonal di dada dengan tangan tergeletak pada perut Vajrakilaya dan solar plexus yang mewakili ego yang terlepas yang telah melepaskan cengkraman kuatnya yang menutupi 'kualitas' dari Sadhaka.<ref>[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Three_vajra Three vajra]: Body (Head), Voice (Throat), Mind (Heart), Qualities (solar plexus), Activities (secret place).</ref> Kualitas diwakili secara ikonografis oleh 'vortex' (Sanrkit: chakra; Wylie: Khorlo) dari Manipura (Sanskerta: Maṇipūra). Tali beriak di atas tubuhnya dengan kepala terpenggal oleh rambut mereka yang mewakili Akshamala atau 'garland of [[bija]]' (bahasa Sanskerta: Varnamala). Kain panjang selutut di sekitar perutnya berikat dengan kulit harimau lengkap dengan ekor, cakar dan kepala. Dewa ini memakai berjenis perhiasan nāga: anting-anting naga, gelang naga dan tali naga di dada, kadang-kadang disebut sebagai gurita naga dan hiasan rambut atau hiasan rambut naga. Wajah Vajrakilaya bulat dan kecil dibandingkan dengan tinggi tubuh. Meskipun taring besar dan mata melotot dan penampilan murka-nya, Vajrakilaya dianggap sebagai memiliki sikap baik hati.
 
=== Sejarah PraktekPraktik Vajrakilaya di India dan Tibet ===
Meskipun pada satu titik asal mula praktekpraktik kīla itu dari India banyak dipertanyakan, Boord mengklaim bahwa "keberadaan kultus Kīla di kalangan umat Buddha di abad kedelapan India...sekarang harus diterima sebagai mapan"<ref>Boord, Martin (1993) ''Cult of the Deity Vajrakila'' Institute of Buddhist Studies {{ISBN|0-9515424-3-5}}; p. 107</ref> dan klaim lebih lanjut bahwa itu telah "secara meyakinkan menunjukkan bahwa semua doktrin dasar dan ritual Vajrakīla memiliki berasal dari India."<ref>Boord, Martin (1993) ''Cult of the Deity Vajrakila'' Institute of Buddhist Studies {{ISBN|0-9515424-3-5}}; p. 223</ref> Robert Mayer, salah satu cendikiawan terkemuka dari literatur kīla, berbagi pandangan yang sama, menulis bahwa penelitian sebelumnya telah dilanda oleh "kesalahpahaman mendasar" yang didasarkan pada kurangnya keakraban dengan sumber-sumber penting India-utama.<ref name="Scriptureof">''A Scripture of the Ancient Tantra Collection: The Phur-pa bcu-gnyis'' by Robert Mayer Kindsdale Publications, 1996. {{ISBN|1-870838-52-1}} pg 103</ref> Mayer mengatakan tentang karya Boord, "pemahaman kita tentang dewa sangat mirip" sejauh keduanya tidak diragukan lagi bahwa "phur-pa dan dewa adalah India."
 
Tradisi Tibet, yang diakuri oleh Boord sebagai kredibilitas umumnya dapat dipercaya, menyatakan bahwa seluruh corak dari cerita kīla lore India disistematisasi oleh
[[Padmasambhava]], Vimalamitra, dan Nepal Śīlamañju, tepat pada saat retreat bersama-sama di ''Yang-le-bersepatu'' (kini Pharping, Nepal). Menurut Boord, "tepatnya selama retret ini yang banyak untaian kisah kila lore akhirnya ditenun bersama-sama menjadi satu kesatuan karya tantra Buddha dan dengan demikian membantu untuk menerangi proses metode tantra yang berkaitan dengan [[soteriologi]] saat ini. Dikodifikasikan dengan indah baik dari segi teori dan praktekpraktik, skema meditasi ini dan sihir ilahi itu kemudian ditularkan ke Tibet dan menjadi mapan di sana sebagai salah satu modus utama dari keterlibatan agama. Begitu banyak sehingga, pada kenyataannya, bahwa banyak sebelumnya penulis di Tibet benar-benar menganggap kultus kila berasal dari Tibet."<ref>''A Bolt of Lightning From The Blue'' by Martin J. Boord. Edition Khordong, 2002. {{ISBN|3-936372-00-4}} pg xiii</ref> Ahli Tibetologist dan Buddhologist terkenal Herbert Guenther sependapat dalam ulasan karya Boord, menyimpulkan bahwa "penelitian yang hati-hati dari semua teks-teks yang relevan untuk penelitian figur ini" adalah "sangat dibutuhkan dan lama tertunda" dalam mengoreksi "kesalahan penyajian fakta-fakta sejarah." yang sudah berlangsung lama<ref>Review of the Cult of the Deity Vajrakila by Herbert Guenther. ''Journal of the American Oriental Society'' 117.3 (1997) pgs 620-621</ref>
 
Beer (1999: p. 246) menyampaikan jalinan hubungan antara Vajrakilaya dengan Samye, penyebaran Mantra Rahasia di Tibet, dan pentingnya sadhana untuk pencerahan Padmasambhava dan dua puluh lima 'hati murid-murid, yang berasal dari mindstreams dari prinsip terton (menurut tradisi Nyingma):<blockquote class="">
Dalam biografi Padmasambhava tercatat ia melakukan perjalanan ke utara tanah Kashakamala, di mana kultus kīla menang. Kemudian, sementara bermeditasi pada dewa Yangdak Heruka (Skt. Vishuddha Heruka) di 'Gua Asura' di Parping di lembah Kathmandu, ia mengalami banyak hambatan dari ''maras'', dan dalam rangka untuk menundukkan mereka, dia meminta ''Kīla Vitotama Tantra'' untuk dibawa dari India. Setelah mendirikan biara Tibet pertama di Samye, transmisi pertama yang diberikan Padmasambhava kepada-nya 25 'hati murid-murid, dalam rangka untuk menghilangkan halangan untuk penyebaran ''buddhadharma'' di Tibet, adalah ajaran ''Vajrakilaya Tantra''. Dari awal Nyingma asal-usul praktekpraktik Vajrakilaya sebagai dewa ''yidam'' dengan kekuatan untuk menembus penghalang apapun diserap ke semua sekolah dari agama Buddha Tibet.<ref>[//en.wiki-indonesia.club/wiki/Robert_Beer Beer, Robert] (1999). ''The Encyclopedia of Tibetan Symbols and Motifs'' (Hardcover). Shambhala. {{ISBN|1-57062-416-X}}, {{ISBN|978-1-57062-416-2}}, p.246. Source: [https://books.google.com/books?id=XlqeS3WjSWIC&pg=PA246&lpg=PA246&dq=three+monkeys++Vajrakilaya&source=bl&ots=iHTyhG_0xK&sig=1GaZMiw5-zxIvxjX5GxCUJpooeg] (accessed: Sunday March 22, 2009)</ref>
</blockquote>Ada sejumlah ajaran terma yang didirikan di Vajrakilaya. Misalnya, ada harta karun ajaran-ajaran dari Jigme Lingpa, Ratna Lingpa dan Nyang-rel Nyima Ozer.