Museum Etnobotani Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
Baris 3:
'''Museum Etnobotani''' diresmikan oleh Prof. DR. BJ. Habibie pada tahun 1982. Museum Etnobotani memiliki 2.000 artefak etnobotani dari berbagai diorama pemanfaatn flora . Etnobotani berarti suatu ilmu yang mempelajari pemanfaatan tumbuhan oleh suku bangsa tertentu untuk kepentingan sehari-hari. Tujuan museum ini untuk melestarikan flora dan budaya Indonesia yang beragam serta sebagai sarana informasi sekitar ruang lingkup etnobotani. Gagasan mendirikan museum ini pertama kali dicetuskan pada tahun 1962 oleh Prof Sarwono Prawiroharjo (Ain) yang pada saat itu adalah Ketua LIPI.
Sesuai tema Museum Etnobotani Indonesia yaitu "Pemanfaatan Tumbuhan Indonesia", pengunjung dapat melihat aneka produk yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan.
</p>
 
<p align="justify">
Baris 9 ⟶ 8:
Ada beberapa koleksi yang disatukan berdasarkan daerah, seperti area lontar. Di sini pengunjung melihat pemanfaatan daun lontar yang menjadi bahan primadona suku-suku di daerah Nusa Tenggara Timur dalam membuat aneka kerajinan, seperti wadah air sampai alat musik sasando. Selain koleksi yang diletakan dalam kaca, ada pula koleksi yang dibiarkan terbuka. Sehingga pengunjung bisa melihat dengan lebih leluasa. Sebut saja bagian pameran tenun, di area ini ditampilkan beragam alat tenun yang terbuat dari kayu. Sementara di area kaca, ada seperti area daun pandan dan pemanfaatannya menjadi keranjang, kursi, serta benda rumah tangga lainnya. Bahkan serupa dengan bagian rotan dan kayu. Uniknya, di bagian kayu, ditampilkan pakaian yang terbuat dari kulit kayu. Ada pula area pamer pemanfaatan tumbuhan untuk jamu. Serta pembuatan tempe dengan ragi dan kedelai. Lalu replika rumah-rumah adat menggunakan tumbuhan seperti rumah adat suku Timor yang menggunakan lontar. Pengunjung juga bisa melihat pemanfaatan batok kelapa, bambu, teknik pewarnaan batik dengan bahan alami, aneka kain tenun, dan masih banyak tumbuhan dan kreasinya. Satu hal yang pasti bersiap-siaplah terkagum-kagum dengan segala kreativitas para nenek moyang suku-suku di Indonesia.
<ref>Album Budaya Direktori Museum Indonesia</ref>{{Cite book|title=Direktori Museum Indonesia|last=Fadila|first=Ary|publisher=Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|year=2012|isbn=|location=Jakarta|page=}}
 
</p>
== Koleksi ==
 
Baris 20 ⟶ 19:
<p align='justify'>
Senin sampai Jumat: 8.00-16.00 WIB Sabtu dan Minggu diperlukan perjanjian terlebih dahulu.
 
</p>
== Tiket Masuk Museum ==
<p align='justify'>
Anak dan dewasa Rp 2.000
 
</p>
== Alamat ==
<p align='justify'>
Jl. lr. H. Juanda No.22-24, Bogor, Jawa Barat
</p>
 
== Referensi ==