Kabupaten Belu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 82:
==== Menurut Penelitian ====
Manusia Belu pertama yang mendiami wilayah Belu adalah Leluhur Perempuan Pertama Orang Belu bernama Laka Loro Kmesak yang mendiami Puncak Gunung Lakaan sebagai Gunung Tertinggi di Belu .
Juga kemudian berkembang kaum Melus,yang diduga berasal dari Melanesia yang dijuluki Ema Fatuk Oan, Ema Ai Oan. Tipe manusia Melus adalah berpostur kuat, kekar dan bertubuh pendek.
Semua paraPara pendatang lainnya yang menghuni Belu sebenarnya berasal dari Asia, entah India, Melanesia, Indocina, Nusantara dan sebagian kecil lagi adalah kelompok “"''Sina Mutin Malaka''" yang datang dari Malaka Malaysia merupakansana berlayar menuju [[Timor Barat|Timor]] melalui [[Larantuka]]. Khusus untuk para pendatang baru yang mendiami daerah Belu terdapat berbagai versi cerita. Kendati demikian, intinya bahwa, ada kesamaan [[universal]] yang dapat ditarik dari semua informasi dan data.<ref name=bps_sejarah>[https://belukab.bps.go.id/backend/pdf_publikasi/Belu-Dalam-Angka-2015.pdf Sejarah Kabupaten Belu] - Halaman ''lv'' Publikasi BPS Kabupaten Belu. ''Diakses 12 Maret 2017''</ref><ref name="S.BELU, PEMKAB">{{cite web|url=http://belukab.go.id/tentang-belu/sejarah/ |title=Sejarah Kabupaten Belu |accessdate=20 Desember 2018}} - Pemkab Belu</ref>
Menurut beberapa makoan asal Besikama yang berasal dari [[Kabupaten Malaka|Malaka]] ialah;
# ''Wehali Nain''
# ''Wewiku Nain''
# ''Haitimuk Nain''.
{{div col end}}
 
Ketiga orang bersaudara dari Malaka tersebut bergelar [[raja]] atau ''loro'' dan memiliki wilayah kekuasaan yang jelas dengan persekutuan yang akrab dengan masyarakatnya. Kedatangan mereka dari tanah [[Kabupaten Malaka|Malaka]] hanya untuk menjalin hubungan dagang antar daerah di bidang kayu [[Cendana]] dan hubungan etnis keagamaan.
 
Ada juga [[Kerajaan Fialaran]] di Belu bagian Utara yang dipimpin ''Dasi Mau Bauk'' dengan kaki tangannya seperti ''Loro Bauho'', ''Lakekun'', ''Naitimu'', ''Asumanu'', ''Ina-Ama Lasiolat dan Ina-Ama Halimodok Takirin'' dan ''Lidak, Dualilu, Mandeu''. Selain itu ada juga nama seperti ''Dafala'', ''Manleten'', ''Umaklaran, Sorbau Sarabau dan Selaoan''. Dalam perkembangan pemerintahannya muncul lagi tiga bersaudara yang ikut memerintah di Utara yaitu'' Tohe Nain'', ''Maumutin'' dan ''Aitoun''.
Menurut para [[sejarahwan]], pembagian Belu menjadi Belu bagian Selatan dan Utara hanyalah merupakan strategi pemerintah jajahan Belanda untuk mempermudah system pengontrolan terhadap masyarakatnya. Dalam keadaan pemerintahan adat tersebut muncullah siaran dari pemerintah rajaraja dengan apa yang disebutnya “Zaman Keemasan Kerajaan”. Apa yang kita catat dan dikenal dalam sejarah daerah Belu adalah adanya kerajaan '''Wewiku-Wehali''' (pusat kekuasaan sebahagian di Belu Selatan).
 
Sesuai pemikiran sejarawan Belu, perkawinan antara ''Loro Bauho'' dan ''Klusin'' yang dikenal dengan nama '''''As Tanara''''' membawahi dasi sanulu yang dikenal sampai sekarang ini yaitu Lasiolat, AsumanuTakirin, LasakaAsumanu, DafalaTohe, ManukletenMaumutin, SorbauAitoin, LidakDafala, Tohe MaumutinManleten dan AitoonSarabau. DalamDi berbagaiFialaran penuturanada dipembagian UtaraDasi maupunSanulu, diOa SelatanNatar terkenalHat dengan namadan empatKanokar jalinanDato terkaitRua. Di Belu UtaraFialaran bagian Baratbarat ada Ina Ama Halimodok Takirin dikenal Uma kain hat, Uma dadak hat; Rin besi hat, Rin kmurak hat yaitu Dafala, Manuleten, Umaklaran, Sorbau Sarabau. Sedangkan di bagian Timur ada Ina Ama Dualasi Lasiolat dengan Kenaian Asumanu, Tohe, Aitoun dan Maumutin. DenganOa demikianNatar rupanyaHat keempatterdiri bersaudaradari yangLidak satunyaJenilu menjelmaMandeu sebagaidan takNanaet. kelihatanKeempatnya ituketurunan yangManuaman menandaiLakaan asal-usulnamun pendatangsecara dikerajaan, Belumandiri membaurdan sejajar dengan pendudukDasi asliSanulu. MelusKedua yangKanokar sudahpenghubung lamaadalah punahSelaoan ke Lorosaen dan Lookeu ke Tasimane. <ref name=bps_sejarah/><ref name="S.BELU, PEMKAB"/>
Ada juga [[Kerajaan Fialaran]] di Belu bagian Utara yang dipimpin ''Dasi Mau Bauk'' dengan kaki tangannya seperti ''Loro Bauho'', ''Lakekun'', ''Naitimu'', ''Asumanu'', ''Ina-Ama Lasiolat dan Ina-Ama Halimodok Takirin'' dan ''Lidak, Dualilu, Mandeu''. Selain itu ada juga nama seperti ''Dafala'', ''Manleten'', ''Umaklaran, Sorbau Sarabau dan Selaoan''. Dalam perkembangan pemerintahannya muncul lagi tiga bersaudara yang ikut memerintah di Utara yaitu'' Tohe Nain'', ''Maumutin'' dan ''Aitoun''.
 
Sesuai pemikiran sejarawan Belu, perkawinan antara ''Loro Bauho'' dan ''Klusin'' yang dikenal dengan nama '''''As Tanara''''' membawahi dasi sanulu yang dikenal sampai sekarang ini yaitu Lasiolat, Asumanu, Lasaka, Dafala, Manukleten, Sorbau, Lidak, Tohe Maumutin dan Aitoon. Dalam berbagai penuturan di Utara maupun di Selatan terkenal dengan nama empat jalinan terkait. Di Belu Utara bagian Barat ada Ina Ama Halimodok Takirin dikenal Uma kain hat, Uma dadak hat; Rin besi hat, Rin kmurak hat yaitu Dafala, Manuleten, Umaklaran, Sorbau Sarabau. Sedangkan di bagian Timur ada Ina Ama Dualasi Lasiolat dengan Kenaian Asumanu, Tohe, Aitoun dan Maumutin. Dengan demikian rupanya keempat bersaudara yang satunya menjelma sebagai tak kelihatan itu yang menandai asal-usul pendatang di Belu membaur dengan penduduk asli Melus yang sudah lama punah.<ref name=bps_sejarah/><ref name="S.BELU, PEMKAB"/>
 
=== Masa Kolonial Belanda ===