Soeharto: Perbedaan antara revisi
[revisi terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dikembalikan ke revisi 15363275 oleh Nissa Mahardika: Sama saja, integrasi juga kata pro-Indonesia. Gunakan istilah seadanya agar artikel ini netral. (Notto Disu Shitto Agen ⛔) Tag: Pembatalan |
penambahan informasi dan pranala referensi sejarah |
||
Baris 81:
|date = 28 January 2008
|url = http://www.smh.com.au/news/world/no-end-to-ambition/2008/01/27/1201368944638.html
}}</ref><ref>[[Commission for Reception, Truth and Reconciliation in East Timor]] {{cite web |author=Benetech Human Rights Data Analysis Group |title=The Profile of Human Rights Violations in Timor-Leste, 1974–1999 |work=A Report to the Commission on Reception, Truth and Reconciliation of Timor-Leste |publisher=Human Rights Data Analysis Group (HRDAG) |date=9 February 2006 |url=http://www.hrdag.org/resources/timor_chapter_graphs/timor_chapter_page_02.shtml}}</ref><ref name="BBC_20040325">{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/business/3567745.stm|title=Suharto tops corruption rankings|publisher=BBC News|date= 25 March 2004|accessdate=4 February 2006}}</ref> Dalam era ini masyarakat mendapati harga bahan-bahan pokok yang terjangkau dan situasi keamanan dan ketertiban yang terjaga, juga tercapainya Swasembada Beras. Hal ini ditandai dengan medali From Rice Importer To Self Sufficiency dari Food and Agriculture Organization (FAO) pada 1984 yang diterima Presiden Soeharto dan menjadi tonggak bersejarah negeri ini <ref>{{Cite web|url=https://indonesiainside.id/news/humaniora/2019/01/28/berkaca-pada-revolusi-hijau-strategi-swasembada-pangan-pak-harto/|title=Berkaca pada Revolusi Hijau, Strategi Swasembada Pangan Pak Harto|date=2019-01-28|website=Indonesia Inside|language=en-US|access-date=2019-06-21}}</ref>. Soeharto juga dianggap membatasi kebebasan warga negara Indonesia keturunan [[Tionghoa]], menduduki [[Timor Timur]], dan dianggap sebagai rezim paling korup dalam sejarah dunia modern dengan estimasi kerugian negara sekitar 15–35 miliar [[dolar Amerika Serikat]].<ref>estimates of government funds misappropriated by the Suharto family range from US$1.5 billion and US,5 billion.({{cite news|last=Ignatius|first=Adi|url=http://www.time.com/time/nation/article/0,8599,1660967,00.html?iid=sphere-inline-sidebar|title=Mulls Indonesia Court Ruling|work=Time|date=11 September 2007|accessdate=9 August 2009}}); Haskin, Colin, [http://www.theglobeandmail.com/news/world/article663945.ece "Suharto dead at 86"], ''The Globe and Mail'', 27 January 2008</ref> Namun, hal ini menjadi kontroversi setelah Majalah Time yang menerbitkan artikel ini kemudian digugat dan diputus kalah oleh [[Mahkamah Agung Republik Indonesia|Mahkamah Agung]], Majalah Time diperintahkan membayar ganti rugi immateriil senilai Rp 1 triliun kepada Soeharto<ref>{{Cite web|url=https://www.liputan6.com/news/read/147391/ltigttimeltigt-kalah-satu-triliun-buat-soeharto|title=<i>TIME</i> Kalah, Satu Triliun buat Soeharto|last=Liputan6.com|date=2007-09-11|website=liputan6.com|language=id|access-date=2019-07-23}}</ref>.
Usaha untuk mengadili Soeharto gagal karena kesehatannya yang memburuk. Setelah menderita sakit berkepanjangan, ia meninggal karena kegagalan organ multifungsi di [[Jakarta]] pada tanggal [[27 Januari]] [[2008]]. == Keluarga ==
|