Arswendo Atmowiloto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Farras (bicara | kontrib)
k {{see also}}
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 24:
 
== Kehidupan awal ==
Arswendo lahir dengan nama '''Sarwendo''' di [[Surakarta]], [[Jawa Tengah]], pada tanggal 26 November 1948. Ia mengganti nama depannya menjadi Arswendo
dan menambahkan nama bapaknya, Atmowiloto, di belakang. Setelah lulus SMA, Arswendo kuliah di fakultas bahasa dan sastra [[Universitas Negeri Sebelas Maret|IKIP Solo]], tetapi tidak tamat. Tahun 1979, ia mengikuti International Writing Program di [[Universitas Iowa]].<ref>Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia. (2004). Ensiklopedi Sastra Indonesia. Bandung: Titian Ilmu. ISBN 9799012120 hlm. 84</ref><ref name="badanbahasa">{{cite web|website=badanbahasa.kemdikbud.go.id |title=Arswendo Atmowiloto |url=http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/node/741 |publisher=[[Ministry of Education and Culture (Indonesia)|Ministry of Education and Culture]] |accessdate=19 July 2019 |language=id}}</ref>
 
Baris 37:
{{see also|Kontroversi Angket Majalah Monitor}}
 
Pada tanggal 15 Oktober 1990,<ref name="pantau"/> ''Monitor'' merilis tabel nama berjudul "Ini Dia: 50 Tokoh yang Dikagumi Pembaca". Dari 50 tokoh yang ada dalam daftar itu, Arswendo menempati peringkat ke-10, di atas [[Muhammad]] (ke-11). Peringkat ini menuai kritik dari para tokoh Muslim (kecuali [[Abdurrahman Wahid]] yang berpendapat bahwa ''Monitor'' punya hak terbit<ref>{{cite book |last1=Ramage |first1=Douglas E. |title=Politics in Indonesia: Democracy, Islam and the Ideology of Tolerance |date=2002 |publisher=Routledge |isbn=9781134711093 |url=https://books.google.co.uk/books?id=22ZHayT5sF4C&pg=PT146 |language=en}}</ref>). Massa yang marah berdatangan ke kantor ''Monitor'' pada 17 Oktober, dua hari setelah daftarnya dirilis.<ref name="pantau"/>
 
Arswendo meminta maaf secara terbuka melalui siaran televisi pada tanggal 19 Oktober. Ia meminta maaf karena menerbitkan hasil jajak pendapat "tanpa penyuntingan". Tabloid ''Monitor'' juga merilis permohonan maaf di berbagai surat kabar di seluruh Indonesia.<ref name="pantau"/>{{sfn|Shiraishi|1997|pp=153–154}} Keesokan harinya, unjuk rasa pecah di [[Jakarta]] dan [[Bandung]]. Staf ''Monitor'' mulai menyelamatkan arsip dan dokumen tabloid pada malam tanggal 21 Oktober. ''Monitor'' edisi 22 Oktober memuat pernyataan maaf.<ref name="pantau"/> Pada 22 Oktober, sejumlah kelompok pemuda Muslim berunjuk rasa di jalanan dan merusak kantor ''Monitor''.<ref name="pantau"/> ''Monitor'', tabloid yang peredarannya mencapai 470.000–720.000 eksemplar saat itu,<ref name="censorship">{{cite book |last1=Jones |first1=Derek |title=Censorship: A World Encyclopedia |date=2001 |publisher=Routledge |isbn=9781136798634 |url=https://books.google.co.uk/books?id=nzisCQAAQBAJ&pg=PT5895 |language=en}}</ref> berhenti terbit setelah izinnya dicabut pada 23 Oktober oleh Menteri Penerangan [[Harmoko]] (pemegang saham ''Monitor'')<ref name="pantau"/> dan Arswendo diberhentikan oleh [[Kompas Gramedia Group|Gramedia]].<ref name="yh"/> Pers menjuluki Arswendo sebagai "[[Salman Rushdie]]-nya Indonesia".<ref name="censorship"/><ref>{{cite book |title=Asiaweek, Volume 16 |date=1990 |publisher=Asiaweek Limited |page=129 |url=https://books.google.co.uk/books?id=Dh4NAQAAMAAJ |language=en|ref=harv}}</ref>
 
Arswendo secara resmi ditahan polisi pada tanggal 26 Oktober 1990. Namun, ia mengatakan dalam satu wawancara bahwa ia masih bebas sebelum vonis hakim dan "dijebloskan ke sel cuma sehari saat wartawan mau wawancara".<ref name="pantau"/> Pada April 1991, Arswendo dituduh melakukan [[subversi]] dan dihukum lima tahun penjara.<ref name="censorship"/> Pengadilan menyatakan Arswendo seharusnya menyunting hasil kuis untuk mencegah provokasi terhadap pembaca yang masih muda.{{sfn|Shiraishi|1997|pp=153–154}} Persidangan Arswendo menjadi salah satu persidangan yang paling ketat pengamanannya dalam sejarah Indonesia. ''Tempo'' menulis sekitar 1.000 personel dikerahkan untuk mengamankan jalannya sidang.<ref name="pantau"/>
 
Di penjara, Arswendo menulis sejumlah karya sastra, cerita bernada absurd, dan anekdot humor.<ref name="badanbahasa"/> Salah satu tulisan yang dibuatnya di penjara, ''Menghitung Hari'', bercerita tentang kehidupan di penjara dan diterbitkan tahun 1993. Pada tahun 1995, ''Menghitung Hari'' diangkat menjadi [[sinetron]] di [[SCTV (Indonesia)|SCTV]] yang kelak memenangi penghargaan film terbaik di Festival Sinetron Indonesia 1995. Atas keberhasilan sinetron ini, kegiatan syukuran diadakan di dalam penjara.<ref name="tirto"/> Arswendo menulis kurang lebih 20 buku di tahanan, rata-rata memakai [[nama samaran]].<ref>{{cite news |last1=Kustiani |first1=Rini |title=Arswendo Atmowiloto Meninggal, Pernah Berpesan untuk Para Napi |url=https://seleb.tempo.co/read/1226408/arswendo-atmowiloto-meninggal-pernah-berpesan-untuk-para-napi/full&view=ok |accessdate=20 July 2019 |work=Tempo |date=19 July 2019 |language=id}}</ref> Arswendo dibebaskan pada bulan Agustus 1993.<ref name="censorship"/>
 
=== Pasca-penjara ===
Arswendo kembali menggeluti sastra dan jurnalisme setelah bebas dari penjara. Ia menjadi pemimpin redaksi tabloid ''Bintang Indonesia'' selama tiga tahun, kemudian mendirikan perusahaan medianya sendiri, PT Atmo Bismo Sangotrah, pada tahun 1998. Perusahaan ini memayungi beberapa media cetak, termasuk tabloid anak ''[[Bianglala (tabloid)|Bianglala]]'', ''[[Ina]]'' (lalu berganti nama menjadi ''Ino''), dan ''[[Pro-TV]]''. Dua tabloid ditutup karena Arswendo tidak sejalan dengan mitranya; hanya ''Ino'' yang bertahan.<ref name="pantau">{{cite web |last1=Sopian |first1=Agus |title=Wendo dan Tujuh Samurai |url=https://pantau.or.id/?%2F=d%2F99 |publisher=Yayasan Pantau |archiveurl=https://web.archive.org/web/20190115005306/https://pantau.or.id/?%2F=d%2F99 |archivedate=15 January 2019 |language=id}}</ref>
 
=== Kematian ===
Pada bulan Juni 2019, keluarga mengungkapkan bahwa Arswendo telah mengidap [[kanker prostat]] sejak dua bulan yang lalu.<ref>{{cite news |title=Arswendo Atmowiloto Kena Kanker Prostat, Kerabat Mohon Doa |url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190625140836-234-406233/arswendo-atmowiloto-kena-kanker-prostat-kerabat-mohon-doa |accessdate=20 July 2019 |work=CNN Indonesia |date=25 June 2019 |language=id}}</ref> Ia meninggal dunia pada sore hari tanggal 19 Juli di rumahnya di [[Jakarta Selatan]].<ref>{{cite news |title=Arswendo Atmowiloto Meninggal Dunia Jumat, 19 Juli 2019 |url=https://tirto.id/arswendo-atmowiloto-meninggal-dunia-jumat-19-juli-2019-eeD1 |accessdate=20 July 2019 |work=tirto.id |date=19 July 2019 |language=id}}</ref> Jenazahnya dimakamkan keesokan harinya di tempat pemakaman [[San Diego Hills]], [[Karawang]].<ref name="jp"/>