Sarjana Sains Terapan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dewi Husna (bicara | kontrib)
k Keterampilan, didalamnya, lupa :)
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Perbaikan gelar S.ST.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
'''Sarjana Sains Terapan''' disingkat S.TrST. merupakan [[gelar vokasi]] yang diberikan kepada lulusan program [[pendidikan vokasi]] pada jenjang [[Diploma 4|Diploma IV]] atau sering disingkat D-IV. Program D-IV adalah jenjang pendidikan profesional ([[pendidikan vokasi]]) yang mempunyai beban studi minimal 144 [[satuan kredit semester]] (SKS) dan maksimal 160 SKS dengan kurikulum 8 semester dan lama program antara 8 sampai 14 semester setelah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Program Sarjana selanjutnya disebut Program S1 adalah jenjang [[pendidikan akademik]] yang mempunyai beban studi antara minimal 144 [[satuan kredit semester]] (SKS) dan maksimal 160 SKS dengan kurikulum 8 semester dan lama program antara 8 sampai 14 semester setelah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Dengan demikian keduanya setara sehingga berhak menyandang gelar [[Sarjana]].
 
Peranan utama Pendidikan Politeknik di Indonesia adalah sebagai pemasok tenaga kerja terampil sekaligus berkualifikasi pendidikan tinggi formal, ke dalam dunia usaha dan dunia industri di Indonesia. Bahkan dalam perkembangannya dewasa ini sudah banyak sekali para lulusan politeknik yang bekerja di negara maju sebagai tenaga kerja. Salah satu bagian dari UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan bahwa proses pendidikan dapat dilakukan secara formal, nonformal maupun informal. Pendidikan formal dilakukan terstruktur, berjenjang yang didalamnya terdapat juga unsur pelatihan untuk mendapatkan keterampilan, serta ditandai kelulusannya dengan ijazah serta gelar atau sebutan yang mengimajinasi bahwa yang bersangkutan telah menyelesaikan pendidikan formal pada jenjang tertentu. Sedangkan nonformal adalah berupa pelatihan - pelatihan di luar pendidikan formal guna mendapatkan keterampilan untuk melengkapi proses pendidikan formal. Selanjutnya proses pendidikan informal dapat dilakukan lebih fleksibel di lingkungan keluarga<ref>{{Cite web|url=http://www.peraturan.go.id|title=Database Peraturan|website=www.peraturan.go.id|access-date=2016-07-28}}</ref>.