Sejarah Malang Raya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan Infromasi mengenai Masa Kesultanan Islam |
Penambahan Informasi mengenai Dyah Mungpang beserta referensinya |
||
Baris 43:
Kekuasaan Kerajaan Kanjuruhan diperkirakan tidak bertahan lama. Kerajaan itu akhirnya berada di bawah kekuasaan ''Medang i Bhumi Mataram'' ([[Kerajaan Medang|Kerajaan Mataram Kuno]]) semasa kepemimpinan [[Dyah Balitung|Raja Dyah Balitung]] (899-911 Masehi). Dalam [[Prasasti Balingawan]] (813 Saka/891 Masehi), disebutkan Pu Huntu sebagai ''Rakryan Kanuruhan'' (penguasa ''watak'' Kanuruhan) di masa kekuasaan [[Mpu Daksa|Raja Mpu Daksa]] (911-919 Masehi).<ref>J. L. A. Brandes (1913). ''Oud-Javaansche Oorkonden: Nagelaten transcripties van willen Dr. JLA Brandes Uitgegeven door Dr. NJ Krom''. Den Haag: Martinus Nijhoff</ref> Artinya, wilayah yang dulu menjadi kerajaan otonom telah turun satu tingkat menjadi ''watak'' (wilayah) yang setingkat dengan kadipaten atau kabupaten (satu tingkat di bawah kekuasaan raja). Watak Kanuruhan yang mencakup pusat Kota Malang saat ini adalah entitas yang berdiri berdampingan dengan Watak Hujung (di Dusun Ngujung, [[Toyomarto, Singosari, Malang|Desa Toyomarto]], [[Singosari, Malang|Kecamatan Singosari]], [[Kabupaten Malang]]) dan Watak Tugaran (di Tegaron, [[Lesanpuro, Kedungkandang, Malang|Lesanpuro]], [[Kedungkandang, Malang|Kedungkandang]], [[Kota Malang|Malang]]) yang masing-masing membawahi beberapa ''wanua'' (setingkat desa).<ref>I. Lutfi (2003). Desa-Desa Kuno di Malang Periode Abad ke-9-10 Masehi: Tinjauan Singkat Berbasis Data Tekstual Prasasti dan Toponimi. ''Sejarah, 9(1)''. 28-40</ref>
[[Berkas:054 View from North, Candi Songgoriti (26546059548).jpg|jmpl|Candi Songgoriti, ditemukan oleh Van Isseldijk pada 1799,<ref>Verslag van W. I. I. van Isseldijk omtrent de gesteldheid van Java's Oesthoek, 15 Junij 1799, dalam J. K. J. de Jonge (1933), ''De Opkomst van het Nederlandsch gezag in Oost-Indie. Verzameling van Onuitgegeven Stukken uit het Oud-Koloniaal Archief. Uitgegeven en Bewerkt Door...'' Vol. XII. Den Haag: Martinus Nijhoff. pp. 464-556</ref> direnovasi oleh Jonathan Rigg pada 1849, merupakan peninggalan kekuasaan [[Mpu Sindok]] ketika ia meminta salah satu bawahannya, Mpu Supo, untuk mendirikan tempat peristirahatan keluarga kerajaan di wilayah pegunungan yang memiliki sumber mata air.<ref>'Candi Songgoriti,' ''Ngalam.id'' (daring), 2 Januari 2013, http://ngalam.id/read/921/candi-songgoriti/, diakses pada 18 Januari 2019</ref>]]
Ketika pusat pemerintahan Mataram Kuno dipindah ke daerah Tamwlang dan [[Watugaluh, Diwek, Jombang|Watugaluh]] ([[Kabupaten Jombang|Jombang]]) pada masa kekuasaan [[Mpu Sindok|Raja Mpu Sindok]] (929-948 Masehi),
# Dinoyo (sekarang Kelurahan [[Dinoyo, Lowokwaru, Malang|Dinoyo]], [[Lowokwaru, Malang|Kecamatan Lowokwaru]], [[Kota Malang|Malang]]),
|