Pada[[File:Raif Badawi ProtesProtest Oslo.jpg|thumb|right|Sekelompok jempolorang |melalukan kananprotes |menentang Sebuahhukuman kelompokcambuk memprotes pencambukanRaif Badawi di luarhalaman Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Oslo, NorwegiaNorway, 16 Januari 2015]]
Pada 9 Januari 2015, Badawi menerima 50 cambukan pertama di hadapan ratusan penontonorang di depan sebuah masjid di [[Jeddah]], yang pertama dari total 1.000 cambukan yang akan dikeloladilaksanakan dalam selamawaktu dua puluh minggu. <Ref name = "lashing"> {{cite news | title = Blogger Saudi menerima 50 cambukan hukuman pertama untuk 'menghina Islam' | url = https: //www.theguardian.com/world/2015/jan/09/saudi-blogger-first-lashes-raif-badawi | accessdate = 11 Januari 2014 | agency = Associated Press di Dubai | publisher = Wali | tanggal = 10 Januari 2015 | archive-url = https: //web.archive.org/web/20150110104532/http: //www.theguardian.com / world / 2015 / jan / 09 / saudi-blogger-first-lashes-raif-badawi | arsip-tanggal = 10 Januari 2015 | dead-url = no | df = dmy-all}} </ref> Insiden itu dikutuk oleh Wakil Direktur [[Amnesty International]] untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Said Boumedouha: "Hukuman [[cambuk]] yang dijatuhkan pada Raif Badawi adalah tindakan kejam yang dilarang di bawah [[hukum internasional]]. Dengan mengabaikan peringatan internasional untuk membatalkan hukuman cambuk, maka otoritas Arab Saudi telah menunjukkan ketidakpedulian yang besar terhadap prinsip-prinsip hak asasi manusia yang paling dasar. "<ref> {{cite web | url = https: //www.amnesty.org/en/news/flogging-raif-badawi-saudi-arabia-vicious-act-cruelty-2015-01-09 | title = Mencambuk Raif Badawi di Arab Saudi 'tindakan kejam yang kejam' | | publisher = Amnesty International | tanggal = 9 Januari 2015 | accessdate = 12 Januari 2015 | archive-url = https: //archive.is/20150115102133/http: //www.amnesty.org/en/news/flogging-raif-badawi-saudi-arabia-vicious-act-cruelty-2015-01-09 | arsip-tanggal = 15 Januari 2015 | dead-url = tidak | df = dmy-all}} </ref> [[Pangeran Zeid bin Ra'ad]] dari Jordan berkata: “Hukuman semacam itu dilarang berdasarkan hukum hak asasi manusia internasional, khususnya konvensi yang menentang penyiksaan, yang telah diratifikasi oleh Arab Saudi. Saya memohon kepada raja Arab Saudi untuk menggunakan kekuasaannya menghentikan hukuman cambuk publik dengan mengampuni Badawi, dan untuk segera mempertimbangkan kembali jenis hukuman yang sangat keras ini. "<ref> {{cite web | url = https: // www. theguardian.com/world/2015/jan/16/saudi-arabia-postpones-flogging-blogger-raif-badawi|title=Saudi blogger Kasus Raif Badawi disebut pengadilan tertinggi, kata istrinya | situs web = The Guardian | date = 16 Januari 2015 | akses-tanggal = 12 Desember 2016 | archive-url = https: //web.archive.org/web/20150706133632/http: //www.theguardian.com/world/2015/jan/16/saudi-arabia -postpones-flogging-blogger-raif-badawi | arsip-tanggal = 6 Juli 2015 | dead-url = no | df = dmy-all}} </ref> Sebastian Usher, analis [[Timur Tengah]] untuk [[ BBC]] menyatakan kecurigaanya akan ketidaksiapan para pemimpin Saudi dalam merespon protes berskala internasional terhadap hukuman cambuk. <ref> {{cite web | url = https: //www.bbc.co.uk/news/world- middle-east-30937490 | title = Arab Saudi menunda pencambukan Raif Badawi lagi | website = BBC | date = 22 Januari 2015 | akses-tanggal = 21 Juli 2018 | archive-url = https: //web.archive.org/web/20180817182034/https: //www.bbc.co.uk/news/world-middle-east-30937490 | arsip-tanggal = 17 Agustus 2018 | dead-url = no | df = dmy-all}} </ref>