Kereta api Bumi Geulis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
format baru
Tag: Suntingan seluler lanjutan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Baru
Tag: VisualEditor Suntingan seluler lanjutan
Baris 39:
| baggage =
| otherfacilities =
| stock = Tidak menggunakan lokomotif<br/>54 unit [[kereta rel diesel MCW|KRD MCW 302]]
| gauge = 1.067 mm
| el =
Baris 50:
| map_state =
}}
'''Kereta api Bumi Geulis''' merupakan [[kereta api komuter]] yang pernah dioperasikan oleh [[Kereta Api Indonesia|PT Kereta Api Indonesia]] di Jawa yang melayani [[Stasiun Bogor|Bogor]]–[[Stasiun Sukabumi|Sukabumi]], p.p. Sepanjang kariernya, kereta api ini menjadi satu-satunya kereta api penumpang yang beroperasi di lintas tersebut.
 
KataSecara etimologis, kata ''geulis'' ({{sund|ᮌᮩᮜᮤᮞ᮪}}) yang disandang oleh kereta api ini adalah kata [[bahasa Sunda]] yang berarti "cantik, ideal, sempurna", sedangkan kata ''bumi'' merupakan pemenggalan dari [[Kota Sukabumi]] sebagai tujuan kereta api ini.
== Etimologi ==
Kata ''geulis'' ({{sund|ᮌᮩᮜᮤᮞ᮪}}) yang disandang oleh kereta api ini adalah kata [[bahasa Sunda]] yang berarti "cantik, ideal, sempurna", sedangkan kata ''bumi'' merupakan pemenggalan dari [[Kota Sukabumi]] sebagai tujuan kereta api ini.
 
== Sejarah ==
 
Sebelum pengoperasian KRD Bumi Geulis, [[kereta api Cianjuran]] pernah berjaya sebagai satu-satunya kereta api yang beroperasi di lintas Bogor–Sukabumi–Cianjur–Bandung. Runtuhnya [[terowongan Lampegan]] pada tahun 2001 menyebabkan hubungan antara Sukabumi–Cianjur menjadi terputus dan sejak saat itu, kereta api ini dibagi dua, yaitu KA Lokal Bogor–Sukabumi untuk segmen Bogor–Sukabumi, dan KA Cianjuran untuk segmen Bandung–Cianjur–Lampegan.<ref>{{Cite web|url=https://heritage.kai.id/page/Lintas%20Bogor%20Sukabumi%20Bandung|title=Heritage - Kereta Api Indonesia|website=heritage.kai.id|access-date=2019-08-05}}</ref>
 
Karena prasarana jalur ini sudah cukup tua dan okupansi yang minim, pada tanggal 11 Maret 2006, segmen Bogor–Sukabumi dinonaktifkan penuh. Dalam rangka meningkatkan mobilitas penumpang, selama tahun 2007–2008 dilakukan peningkatan kapasitas lintas di jalur ini sehingga dapat dilalui oleh kereta api yang lebih berat.<ref>{{Cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-1017694/jalur-ka-bogor-sukabumi-akan-difungsikan-akhir-november|title=Jalur KA Bogor-Sukabumi Akan Difungsikan Akhir November|website=detiknews|access-date=2019-08-05}}</ref>
 
Pada tanggal 13 Desember 2008, PT KA beserta Menteri Perhubungan saat itu, [[Jusman Syafii Djamal]] dan Gubernur Jawa Barat saat itu, [[Ahmad Heryawan]], meresmikan kereta api baru dengan nama Bumi Geulis. Operasional kereta api ini bertujuan untuk mendukung pariwisata Bogor–Sukabumi serta untuk memenuhi kebutuhan warga daerah tersebut yang hendak bepergian atau bekerja di ibu kota. Ahmad Sujadi selaku Kahumas Daop I Jakarta kala itu memastikan biaya peningkatan lintas tersebut adalah Rp54 miliar. Tarif normal kereta api ini Rp8.000,00, tetapi untuk tiga bulan pertama operasi kereta api ini mendapat diskon sehingga harganya hanya Rp5.000,00.<ref>{{Cite web|url=https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-1053262/bumi-geulis-layani-sukabumi-bogor-|title='Bumi Geulis' Layani Sukabumi-Bogor|website=detiknews|access-date=2019-08-05}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://tekno.kompas.com/read/2008/12/13/10163752/ka.bumi.geulis.nongkrong.di.st.sukabumi|title=KA Bumi Geulis Nongkrong di St Sukabumi|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2019-08-05}}</ref>
 
Sepanjang perjalanannya, kereta api ini berhenti di seluruh stasiun dan halte yang kala itu masih beroperasi, antara lain [[Stasiun Batutulis|Batutulis]], [[Halte Ciomas|Ciomas]], [[Stasiun Maseng|Maseng]], [[Stasiun Cigombong|Cigombong]], [[Stasiun Cicurug|Cicurug]], [[Halte Cijambe|Cijambe]], [[Stasiun Parungkuda|Parungkuda]], [[Stasiun Cibadak|Cibadak]], [[Stasiun Karangtengah|Karangtengah]], [[Halte Pondok Leungsir|Pondok Leungsir]], dan [[Stasiun Cisaat|Cisaat]].
 
Kereta api ini sempat dihentikan operasinya pada 5 Desember 2012 guna menjalani perbaikan. Akan tetapi, sejak pertengahan Desember itu, tepatnya pada tanggal 15, KRD Bumi Geulis mengalami mogok parah dan sukar diperbaiki karena langkanya suku cadang. Begitu dinonaktifkan, tiga hari berikutnya, pada tanggal 18 Desember, jalur ini resmi ditutup; tidak ada lagi aktivitas penumpang, serta para pengguna jasa dialihkan ke moda transportasi lain. Dengan nonaktifnya kereta api ini, tiga halte (Ciomas, Cijambe, dan Pondok Leungsir) dinonaktifkan selamanya. Dalam catatan yang ada, KRD ini telah menjalani 15 kali perbaikan dalam sejarah pengoperasian KA tersebut.<ref>{{Cite web|url=http://poskotanews.com/2012/12/24/krd-bumi-geulis-istirahat-sementara/|title=KRD Bumi Geulis Istirahat Sementara|date=2012-12-24|website=Poskota News|language=en|access-date=2019-08-05}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/13/01/23/mh2l05-ini-alasan-krd-bumi-geulis-rusak|title=Ini Alasan KRD Bumi Geulis Rusak|last=Puspitaningtyas|first=L.|date=23 Januari 2013|website=Republika.co.id|access-date=5 Agustus 2019}}</ref>
 
Walaupun di jalur ini sekarang beroperasi [[kereta api Pangrango]], KA ini tidak berhenti di tiga halte tersebut karena panjang peron yang tidak cukup.<ref>{{Cite web|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2013/11/22/0802415/KA.Pangrango.Diminati.Kapasitas.Ditambah|title=KA Pangrango Diminati, Kapasitas Ditambah|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2019-08-05}}</ref>
 
Rangkaian Bumi Geulis kini dijadikan sebagai [[RailClinic]] IV+RailLibrary, sebuah kereta klinik yang biasa menyelenggarakan bakti sosial di stasiun-stasiun terpencil.<ref>{{Cite web|url=https://www.kabarpenumpang.com/ail-clinic-klinik-berjalan-diatas-rel-milik-pt-kai-gratis/|title=Rail Clinic, Klinik Berjalan Diatas Rel Milik PT KAI Gratis|last=Okta|first=Maria|date=2017-03-11|website=KabarPenumpang.com|language=en-US|access-date=2019-08-05}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://jogja.tribunnews.com/2016/09/28/proses-pembangunan-kereta-medis-railclinic|title=Proses Pembangunan Kereta Medis Railclinic|website=Tribun Jogja|language=id-ID|access-date=2019-08-05}}</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}