Caturtunggal, Depok, Sleman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 26:
== Potensi ==
*
 
Dari berbagai macam metode antara lain: metode ''Indepth Interview'', RRA, FGD, Pemetaan, Kalender Musim, yang telah dilakukan dalam rangka Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Caturtunggal maka didapatkan berbagai Potensi daerah:
 
=== Bidang Pendidikan ===
Secara makro, kondisi pendidikan masyarakat di desa Caturtunggal sudah cukup baik. Namun dari hasil observasi dan ''Indepth Interview'', secara mikro bidang pendidikan masih memiliki banyak permasalahan, sebagian besar adalah beratnya biaya pendidikan. Salah satu peluang yaitu dengan adanya program BOS (Bantuan Operasional Sosial) dan program-program Beasiswa yang ada.
 
=== Bidang Kesehatan dan Lingkungan ===
Baris 35 ⟶ 36:
 
=== Bidang Sarana dan Prasarana ===
Faktor Sarana dan Prasarana dapat menjadi factorfaktor pendukung majunya suatu wilayah. Secara makro faktor tersebut telah tersedia dengan baik, akan tetapi membutuhkan perawatan secara berkala dikarenakan masih terdapat beberapa ruas jalan yang telah rusak. Untuk memecahkan masalah tersebut dibutuhkan dana yang besar sehingga peran serta semua pihak sangat diharapkan.
 
=== Bidang Sosial Budaya dan Kelembagaan ===
Desa Caturtunggal merupakan desa yang penuh dengan keragaman potensi budaya dan lembaga. Perspektif budaya masyarakat masih sangat kental dengan budaya Jawa, hal ini dapat dimengerti karena hampir semua desa di Kabupaten Sleman Masihmasih Kuatkuat terpengaruh dengan adanya pusat kebudayaan Jawa yang tercdermintercermin dari keberadaan Kraton Kasultanan maupun Pakualaman. Pengaruh agama Islam juga sangat kental sebagai agama Mayoritasmayoritas penduduk. Sedangkan potensi kelembagaan yang ada seperti LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa), KPD (Kader Pembangunan Desa), Karang Taruna, dan PKK diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan socialsosial dengan program-programnya.
 
=== Bidang Sosial Kependudukan ===
Baris 44 ⟶ 45:
 
=== Bidang Ekomomi Produktif ===
Potensi yang dimiliki oleh desa Caturtunggal yaitu banyaknya jumlah warga usia produktif yang terdidik akan tetapi dikarenakan terbatasnya lapangan kerja maka hamperhampir 10% menjadi pengangguran terselubung. Keterbatasan modal, lahan, penyuluhan, keterampilan untuk berwirausaha, mahalnya biaya produksi disektor pertanian menjadi salah satu permasalahan. Adanya dana bantuan dari pemerintah desa, BKM dan PNPM Mandiri menjadi solusi permasalahan tersebut sehingga potensi dapat dioptimalkan.
 
 
Baris 50 ⟶ 51:
 
=== Pendidikan ===
Terdapat 23 Perguruan Tinggi baik Negeri (misalnya: [[Universitas Gajah Mada]], [[Universitas Negeri Yogyakarta]], [[UIN Sunan Kalijaga]], UPN) maupun swasta (misalnya: Universitas Sanata Dharma, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, UII). Di daerah caturtunggal juga berdiri sekolah-sekolah dasar seperti TK & SDK Demangan Baru 1, SD BOPKRI, dan SDN Puren.Juga berdiri TK dan ''day care'' seperti TK Ceria, dan Oliphant. Untuk pendidikan SMA, berdiri SMA Kolese De Britto yang terkenal unik karena SMA ini menganut sistem homogen yang berarti semua siswanya berjenis kelamin Laki-laki dan juga SMA ini hanya mewajibkan siswanya menggunakan seragam 1x dalam seminggu, jadi hari-hari berikutnya siswa diperkenankan menggunakan pakaian bebas sopan.
 
=== Kesehatan ===
Baris 59 ⟶ 60:
 
=== Ekonomi ===
Terdapat ruko-ruko Demangan Square dan mall besar (misal: [[Plaza Ambarrukmo]] ), pasar tradisional serta asrama mahasiswa yang dikelola dari tanah kas desa. Kini daerah caturtunggal perekonimiannya maju pesat karena sudah mulai berdiri cafe-cafe serta kegiatan ekonomi lainnya.
 
=== Pemerintahan ===