Polusi plastik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Nazelina (bicara | kontrib)
Baris 4:
 
[[Berkas:Bogor Botanical Garden plastic 2018.jpg|jmpl|Plastik di [[Kebun Raya Bogor]] ]]
Polusi plastik dapat mengenai tanah, saluran air dan lautan. Organisme yang hidup, terutama [[hewan laut]], dapat dirugikan baik oleh efek mekanis, seperti terjerat di dalam objek plastik atau masalah yang terkait dengan menelan limbah plastik, atau melalui paparan terhadap bahan kimia di dalam plastik yang mengganggu [[fisiologi]] mereka. Manusiapun juga dipengaruhi oleh polusi plastik, seperti melalui gangguan dari berbagai [[mekanisme hormonal]].
 
Pada 2018, terdapat sekitar 380 juta ton plastik telah diproduksi di seluruh dunia setiap tahun. Dari tahun 1950 hingga tahun 2018, diperkirakan terdapat 6,3 miliar ton plastik telah diproduksi di seluruh dunia, yang diperkirakan 9% telah didaur ulang dan diperkirakan juga 12% lainnya telah dibakar.<ref>{{cite news |title=The known unknowns of plastic pollution |url=https://www.economist.com/news/international/21737498-so-far-it-seems-less-bad-other-kinds-pollution-about-which-less-fuss-made |accessdate=17 June 2018 |publisher=The Economist |date=3 March 2018}}</ref> Di Inggris saja, lebih dari 5 juta ton plastik telah dikonsumsi setiap tahun, yang diperkirakan hanya seperempatnya yang telah didaur ulang, dan dengan sisanya akan dibuang ke landfill. Sejumlah besar sampah plastik yang dibuang ini pasti akan memasuki lingkungan, dengan adanya penelitian yang telah menunjukkan bahwa 90% tubuh [[burung laut]] mengandung sisa-sisa plastik.<ref>{{cite web |url=https://globalnomadic.com/turning-rubbish-into-money-environmental-innovation-leads-the-way/|title=Turning rubbish into money – environmental innovation leads the way|first=Global|last=Nomadic|publisher=}}</ref><ref name="plasticizer">{{cite journal |last1=Mathieu-Denoncourt|first1=Justine|last2=Wallace|first2=Sarah J.|last3=de Solla|first3=Shane R.|last4=Langlois|first4=Valerie S.|title=Plasticizer endocrine disruption: Highlighting developmental and reproductive effects in mammals and non-mammalian aquatic species|journal=General and Comparative Endocrinology|date=November 2014|doi=10.1016/j.ygcen.2014.11.003}}</ref> Di beberapa daerah ada upaya-upaya yang cukup signifikan untuk mengurangi keunggulan polusi plastik, melalui pengurangan konsumsi plastik dan mempromosikan [[daur ulang plastik]].<ref>Walker, T.R., Xanthos, D. (2018) A call for Canada to move toward zero plastic waste by reducing and recycling single-use plastics. Resources, Conservation & Recycling. DOI: https://doi.org/10.1016/j.resconrec.2018.02.014.</ref>
 
Beberapa peneliti menyatakan bahwa pada tahun 2050 kemungkinan ada lebih banyak plastik daripada ikan di lautan berdasarkan pada beratnya.<ref name="Sutter">{{cite web |url=http://www.cnn.com/2016/12/12/world/sutter-vanishing-help/|title=How to stop the sixth mass extinction |first=John D. |last=Sutter |date=12 December 2016|work=CNN|accessdate= 18 September 2017}}</ref>
Baris 30:
== Efek pada manusia ==
 
Karena penggunaan [[Bahan tambahan pangan|zat aditif]] kimia selama proses produksi plastik, plastik pastinya memiliki efek berbahaya yang dapat terbukti dengan menjadi karsinogenik atau mempromosikan [[gangguan endokrin]]. Beberapa zat aditif digunakan sebagai [[phthalate]] [[plasticizer]] dan [[flame retardants brominated]].<ref> name="Barnes"</ref> Melalui [[biomonitoring]], bahan kimia yang ada di dalam plastik, seperti [[BPA]] dan [[ftalat]], telah diidentifikasi dalam populasi manusia. Manusia dapat terpapar bahan kimia ini melalui hidung, mulut, ataupun kulit. Meskipun tingkat paparannya bervariasi tergantung pada usia dan geografi, sebagian besar manusia telah mengalami paparan simultan terhadap bahan-bahan kimia ini. Rata-rata tingkat paparan harian masih berada di bawah tingkat yang dianggap tidak aman, tetapi harus lebih banyak diadakan penelitian mengenai efek paparan dosis rendah pada manusia.<ref> name="plastics environment human health">{{cite journal |last1=Thompson|first1=R. C.|last2=Moore|first2=C. J.|last3=vom Saal|first3=F. S.|last4=Swan|first4=S. H.|title=Plastics, the environment and human health: current consensus and future trends|journal=Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences|date=14 June 2009|volume=364|issue=1526|pages=2153–2166|doi=10.1098/rstb.2009.0053|pmid=19528062|pmc=2873021}}</ref> Banyak yang tidak mengetahui seberapa parah manusia secara fisik dipengaruhi oleh bahan-bahan kimia ini. Beberapa bahan-bahan kimia yang digunakan dalam produksi plastik dapat menyebabkan [[dermatitis]] saat kontak dengan kulit manusia.<ref> name="Brydson">Brydson, J. A. (1999). [https://books.google.com/books?id=rka3nPiiRi4C&pg=PA103#v=onepage&q&f=false Plastics Materials]. Butterworth-Heinemann. pp. 103-104. {{ISBN|0750641320}}</ref> Dalam kebanyakan plastik, bahan kimia beracun ini hanya digunakan dalam jumlah yang sedikit, tetapi pengujian signifikan diperlukan untuk memastikan bahwa unsur-unsur beracun yang terkandung dalam plastik dengan bahan inert atau polimer.<ref> name="Brydson"</ref>
 
Hal ini juga dapat mempengaruhi manusia di mana ia dapat merusak pemandangan yang mengganggu keindahan lingkungan alam itu sendiri.<ref>(1973). [https://books.google.com/books?id=CGo5AQAAMAAJ&q=plastic+pollution,+mental+health,+eyesore&dq=plastic+pollution,+mental+health,+eyesore&hl=en&sa=X&ei=ymT6UZrHFceeiQKM24C4Dw&ved=0CEQQ6AEwAQ Polyvinyl Chloride Liquor Bottles: Environmental Impact Statement]. United States. Department of the Treasury (contributor).</ref>