Kampung adat Wogo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Kampung Tradisional menggunakan HotCat
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
[[Kampung]] Wogo lama berada di lahan hamparan tanah dan lahan pertanian dan berbentuk segi empat memanjang dengan bangunannya berada di tengah-tengah, dan di sepanjang areal, menyebar dan tidak beraturan.<ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbbali/inventarisasi-cagar-budaya-di-kabupaten-ngada-nusa-tenggara-timur/|title=Inventarisasi Cagar Budaya di Kabupaten Ngada Nusa Tenggara Timur|last=artanegara|date=2017-10-03|website=Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali|language=en-US|access-date=2019-08-22}}</ref> Bangunan tersebut merupakan budaya [[megalit]] berupa hamparan bebatuan megalit yang masih tertata rapi. Hamparan batu ini merupakan kuburan nenek moyang. Selain itu, hamparan batu ini juga digunakan untuk upacara adat. Setiap bangunan memiliki artefak yang terdiri atas meja altar batu yang disebut Ture oleh masyarakat sekitar. Kemudian, terdapat serpihan-serpihan batu pada pinggir areal yang digunakan sebagai pembatas kampung.
 
Kampung Wogo baru merupakan rumah adat tradisional Ngada yang terbuat dari bahan kayu, ijuk, dan bambu. Di setiap rumah adat terdapat ukiran-ukiran khas Ngada. Di tengah-tengah kampung terdapat simbol kampung adat yang disebut NgaduNgadhu dan Bhaga. Ngadhu merupakan simbol nenek moyang laki-laki dan digunakan sebagai tiang gantungan hewan kurban acara adat. Sementara itu bhaga adalah simbol nenek moyang perempuan yang merupakan miniatur rumah adat.<br />