Pohon Sukun Bung Karno di Ende: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menghapus Kategori:Pohon Sukun menggunakan HotCat |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
[[Berkas:Pohon Sukun Bung Karno di Ende.jpg|jmpl|Pohon Sukun Bung Karno di Ende]]
'''Pohon sukun Bung Karno di Ende''' merupakan tempat dimana [[Bung Karno]] merenungkan dan merumuskan dasar-dasar negara Indonesia yang dikemudian hari dikenal dengan nama [[Pancasila]]
Pohon Sukun Bung Karno di [[Kabupaten Ende|Ende]] terletak di Taman Renungan Bung Karno Jl. Soekarno Kelurahan Kotaraja Kecamatan Ende Utara Kabupaten Ende Provinsi [[Nusa Tenggara Timur|Nusa Tenggara Timur.]]<ref>{{Cite web|url=https://www.google.com/maps/place/Taman+Renungan+Bung+Karno/@-8.8438879,121.6438496,114m/data=!3m1!1e3!4m12!1m6!3m5!1s0x2dad58b39212e73f:0x526a432db61777e6!2sRumah+Pengasingan+Bung+Karno!8m2!3d-8.8406794!4d121.6445649!3m4!1s0x0:0xe060f2ee5a59826f!8m2!3d-8.8435143!4d121.6438457|title=Google Maps|website=Google Maps|language=id-US|access-date=2019-08-24}}</ref>
Berikut kesaksian dan penuturan Bung Karno tentang pohon sukun Bung Karno di Ende, Tempat untuk menyendiri yang kusenangi itu dibawah '''pohon [[Sukun (pohon)|sukun]]''' yang menghadap ke laut. Aku duduk dan memandang pohon itu. Dan aku melihat pekerjaan Trimurti yang kukenal dalam agama hHindu. Aku melihat '''''[[Brahma]]''''' yang Maha Pencipta berada dalam kuncup yang tumbuh di kulit kayu yang keabu-abuan itu. Aku melihat '''''[[Wisnu]]''''' Yang Maha Pelindung dalam daun rimbun dan buahnya yang lonjong. Aku melihat '''''[[Siwa]]''''' Yang Maha Perusak dalam dahan-dahan mati yang runtuh dari batangnya yang besar. Aku merusakan sel tubuhku yang sudah tua membusuk dan mati di dalam.<ref name=":0">{{Cite book|title=BUNG KARNO Penyambung Lidah Rakyat.|last=Adams|first=Cindy|publisher=Yayasan Bung Karno bekerjasama PT.MEDIA PRESSINDO|year=2007.|isbn=
Aku menderita sakit kepala dan merasa tidak sama sekali. Setiap pagi aku harus merangkak keluar tempat tidur unuk duduk-duduk di bawah pohon sukun yang berada jauh dari rumah itu. Pohon sukun itu berdiri diatas sebuah bukit kecil yang menghadap teluk. Di tempat itu, dengan pemandangan yang tidak ada batasnya dan langit biru serta awan putih di atas serta seekor kambing sesekali melintas, aku duduk melamun selama berjam - jam<ref name=":0" />.
Baris 14:
Dan Aku tahu--Aku harus tahu--bahwa semua ciptaan dari yang Maha Era, termasuk diriku sendiri dan tanah airku,berada dibawah hukum dari yang Maha ada. Suatu hari aku tidak punya kekuatan duduk duduk dibawah Pohon itu seperti biasanya. Aku tak dapat bangun dari tempat tidur. Pada hari itu Dokter memberitahu padaku bahwa ajalku telah dekat karena menderita malaria.<ref name=":0" />
Sebatang pohon Sukun dengan lima cabang, terletak kira-kira 150 meter dari pantai Ende dan sebelah barat Lapangan Pancasila merupakan tempat dimana Bung Karno setiap sore, selepas sholat Azhar menghabiskan waktu untuk duduk merenung dalam keheningan malam. Diyakini gagasannya yang cemerlang akan Falsafah Negara Pancasila terlahir dalam proses permenungannya di bawah pohon Sukun ini. Dan ini diakui sendiri oleh Presiden Soekarno pada saat kunjungan kerja ke Ende tahun 1955. Pohon sukun yang menjadi naungan Bung Karno saat itu telah tumbang di tahun 60-an karena termakan usia dan sekarang adalah pohon kedua yang ditanam kembali sebagai duplikat untuk mengenang tempat Bung Karno merenungkan Dasar Negara dan pohon ini tumbuh subur dengan lima cabang yang diyakini oleh masyarakat Ende sebagai perwujudan ke-lima sila dari Pancasila. <br />
== Referensi: ==
|