Ernst Utrecht: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 26:
== Riwayat Hidup ==
Ia dilahirkan di [[Kota Surabaya|Surabaya]] pada tahun 1922. Sebenarnya, Ernst Utrecht pernah kuliah di [[Institut Teknologi Bandung|Insititut Teknologi Bandung]]. Akan tetapi, kuliahnya terbengkalai akibat [[Perang Dunia II]]. Utrecht kemudian kuliah Hukum dan [[Indologie]] di [[Universitas Leiden]]. Kemudian, ia menikan dengan Elien Utrecht dan memiliki anak bernama Atrien Utrecht.<ref>{{Cite book|edition=Cetakan 1|title=Dari beranda Tribunal : bunga rampai kisah relawan|url=https://www.worldcat.org/oclc/981560916|location=Bandung|isbn=9786028331845|oclc=981560916|last=Santoso, Aboeprijadi,|last2=Mualim, Yanti,|last3=Pamungkas, Lea,}}</ref> Lulus dari Leiden, ia pergi kembali ke Indonesia pada tahun 1952 dan dinaturalisasi menjadi [[Warga Negara Indonesia]] bersama dengan Elien dan Atrien Utrecht.<ref name=":2" />
=== Kehidupan di Indonesia ===
Baris 38:
=== Kehidupan politik ===
Utrecht adalah seorang politikus yang aktif. Ia menjadi anggota [[Partai Nasional Indonesia|PNI]] dan duduk di DPR dan [[Konstituante]].<ref>{{Cite web|url=http://www.konstituante.net/id/profile/PNI_ernst_utrecht|title=Mr. Drs. Ernst Utrecht - PNI (Partai Nasional Indonesia) - Profil Anggota - Konstituante.Net|website=Konstituante.Net|access-date=2018-07-28}}</ref>
==== ''Utrecht Affair'' ====
Akibat konflik dengan militer/[[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] (dalam hal ini [[Herman Pieters]]) dan kelompok agama (dalam hal ini [[Himpunan Mahasiswa Islam|HMI]]/[[Partai Masyumi|Masyumi]]), ia mengalami akibat berat setelah peristiwa [[G30S]] dimana ia ditangkap dan dipenjara pada tahun 1965. Ia dikeluarkan dari penjara pada tahun 1966 kemudian pergi ke negeri [[Belanda]] pada tahun 1969 (melalui [[Singapura]], [[Australia]], dan [[Amerika Serikat]]) hingga meninggal di sana serta tidak pernah kembali ke Indonesia<ref name=":1" />. Salah satu kritiknya yang tajam pada awal [[Orde Baru|Pemerintahan Orde Baru]] ialah terkait [[Pembantaian Purwodadi|Peristiwa Purwodadi]]. Ia mengkritik pemerintahan [[Soeharto|Suharto]] di awal periodenya dengan mengatakan “''Repelita is onzin''” ([[Rencana Pembangunan Lima Tahun|Repelita]] adalah omong kosong). Ia mengatakan bahwa bantuan ekonomi barat kepada Indonesia adalah sama dengan imperialisme ekonomi yang membawa Indonesia memasuki [[Kapitalisme]] Barat.<ref>{{Cite web|url=http://historia.id/politika/articles/purwodadi-skandal-pertama-orde-baru-6lnlv|title=Purwodadi: Skandal Pertama Orde Baru|website=Historia - Obrolan Perempuan Urban|language=en|access-date=2019-01-24}}</ref>▼
Salah satu keputusan berani yang pernah ia buat adalah keputusan untuk melarang [[Himpunan Mahasiswa Islam|HMI]] sebagai organisasi di Fakultas Hukum [[Universitas Jember]] (ketika menjabat sebagai sekretaris fakultas) yang dikuatkan dalam Surat Keputusan No. 2/64.<ref name=":3">{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/puz71i385|title=Islamofobia, Utrecht Affair, Larangan Ajar Agama di Sekolah|date=2019-07-22|website=Republika Online|access-date=2019-08-27}}</ref> Sebelum mengeluarkan keputusan melarang HMI, dalam kuliahnya Utrecht melarang mahasiswanya masuk HMI. Yang sudah terlanjur masuk diminta segera keluar. Jika tidak keluar, mahasiswa anggota HMI tidak akan diluluskan dalam mata kuliahnya. Kebijakan ini diambil karena HMI merupakan organisasi yang terkait partai terlarang saat itu, [[Partai Masyumi|Masyumi]].<ref name=":0">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/1007495217|title=Kronik '65 : catatan hari per hari Peristiwa G30S sebelum hingga setelahnya (1963-1971)|last=1984-|first=Hadi, Kuncoro,|isbn=9789799116055|edition=Cetakan pertama|location=Gejayan, Yogyakarta|oclc=1007495217}}</ref> Konflik lain yang pernah terjadi selama di Jember adalah kalimatnya mengenai [[Pemisahan agama dan negara|pemisahan negara dan agama]] serta pemisahan hukum dan kewajiban akan menjalankan perintah agama<ref name=":1" />. Kelak, kasus ini akan dikenal sebagai "Utrecht Affair".<ref name=":3" />
Sikap arogan Utrech mendapat protes keras dari para mahasiswa yang diwakili oleh Dewan Mahasiswa Universitas Brawijaya (DM-UB). DM-UB menilai kuliah dan tindakan Utrecht telah merusak ketenangan, keutuhan, dan persatuan mahasiswa, sivitas akademika umumnya, yang selama ini telah terbina dengan baik. Tetap dengan sikap arogan, Utrecht mengeluarkan surat terbuka kepada DM-UB seraya mengatakan tidak lagi mengakui wewenang DM-UB terhadap mahasiswa FH [[Universitas Brawijaya]] Cabang Jember. Utrech juga memprovokasi Senat Mahasiswa FH untuk segera merombak DM-UB.<ref name=":3" />
Merespons sikap arogan Utrecht, pada 16 November 1963 DM-UB mengeluarkan resolusi menuntut agar [[Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP)]] melarang Utrecht mengajar di Universitas Brawijaya Cabang Jember. Tentu saja Utrecht menolak resolusi DM-UB. Penyelesaian dicari. Pimpinan Universitas, Dewan Penyantun, dan Pimpinan Yayasan berkumpul. Sayangnya, pertemuan para pimpinan yang tidak dihadiri unsur lembaga kemahasiswaan itu cenderung menyalahkan DM-UB.<ref name=":3" /> Di tengah perdebatan, masih ada dua orang pimpinan fakultas yang memiliki opini berbeda. Keduanya adalah Dekan dan Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Drs. [[Sudarpo Mas'udi]] dan Drs. [[Amir Hamzah Wirjosukarto]]. Sudarpo dan Amir Hamzah pernah menjadi aktivis HMI Cabang Yogyakarta. Amir Hamzah tercatat pernah menjadi Ketua Umum Pengurus Besar PII. Dalam rapat, Sudarpo dan Wirjosukarto meminta penilaian pimpinan universitas diberikan setelah mendengar keterangan DM-UB. Karena usulnya itu, bersama dengan Utrecht, Sudarpo dan Wirjosukarto dikeluarkan dari Universitas Brawijaya Cabang Jember.<ref name=":3" />
Akibat konflik dengan militer/[[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] (dalam hal ini [[Herman Pieters]]) dan kelompok agama (dalam hal ini [[Himpunan Mahasiswa Islam|HMI]]/[[Partai Masyumi|Masyumi]]), ia mengalami akibat berat setelah peristiwa [[G30S]] dimana ia ditangkap dan dipenjara pada tahun 1965. Ia dikeluarkan dari penjara pada tahun 1966 kemudian pergi ke negeri [[Belanda]] pada tahun 1969 (melalui [[Singapura]], [[Australia]], dan [[Amerika Serikat]]) hingga meninggal di sana serta tidak pernah kembali ke Indonesia<ref name=":1" />.
▲
== Karya Tulis ==
Buku:
# Pengantar
#Hukum Pidana (1958)
#Pengantar dalam Hukum
# Hukum Pidana Volume II (1962)
# Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia (1962)
#Sedjarah hukum internasional di Bali dan Lombok, pertjobaan sebuah studi hukum internasional regional di Indonesia (1962).
# Ambon. Kolonisatie, dekolonisatie en neo-kolonisatie. Opgetekend door F. Jaspers (1972).<ref>{{Cite book|title=Ambon : kolonisatie, dekolonisatie en neokolonistaie|url=https://www.worldcat.org/oclc/2980858|publisher=Van Gennep|date=1972, ©1971|location=Amsterdam|isbn=9060121511|oclc=2980858|last=Utrecht, Ernst, 1922-1987.}}</ref>
#Land Reform and Bimas in Indonesia (1973).<ref>{{Cite book|title=Land Reform and Bimas in Indonesia|url=https://books.google.co.id/books/about/Land_Reform_and_Bimas_in_Indonesia.html?id=opQDkAEACAAJ&redir_esc=y|date=1973|language=en|first=Ernst|last=Utrecht}}</ref>
#Transnational corporations in South East Asia and the Pacific (1978).<ref>{{Cite book|title=Transnational corporations in South East Asia and the Pacific|url=https://www.worldcat.org/oclc/8031652|publisher=Transnational Corporations Research Project, University of Sydney|date=1978-<c1985>|location=Sydney|isbn=0909426821|oclc=8031652|last=Utrecht, Ernst, 1922-1987.}}</ref>
#Sejarah Alternatif Indonesia (1979, bersama dengan [[Malcolm Caldwell]]).<ref>{{Cite book|title=Indonesia: an alternative history|url=https://books.google.co.id/books/about/Indonesia.html?id=DIsQMQAACAAJ&redir_esc=y|publisher=Alternative Publishing Co-operative|date=1979|language=en|first=Malcolm|last=Caldwell|first2=Ernst|last2=Utrecht}}</ref>
#The military and the 1977 election (1980).<ref>{{Cite book|title=The military and the 1977 election|url=https://www.worldcat.org/oclc/9080915|publisher=James Cook University of North Queensland|date=1980|location=Queensland|isbn=0864430000|oclc=9080915|last=Utrecht, Ernst, 1922-1987.}}</ref>
Karya Tulis Ilmiah:
# Land Reform in Indonesia (1969).<ref>{{Cite journal|last=Utrecht|first=E.|date=1969-11-01|title=Land Reform in Indonesia|url=https://doi.org/10.1080/00074916912331331482|journal=Bulletin of Indonesian Economic Studies|volume=5|issue=3|pages=71–88|doi=10.1080/00074916912331331482|issn=0007-4918}}</ref>
# Class struggle and politics in Java (1972).<ref>{{Cite journal|last=Utrecht|first=Ernst|date=1972-01-01|title=Class struggle and politics in Java|url=https://doi.org/10.1080/00472337285390541|journal=Journal of Contemporary Asia|volume=2|issue=3|pages=274–282|doi=10.1080/00472337285390541|issn=0047-2336}}</ref>
# The Indonesian army as an instrument of repression (1972).<ref>{{Cite journal|last=Utrecht|first=Ernst|date=1972-01-01|title=The Indonesian army as an instrument of repression|url=https://doi.org/10.1080/00472337285390041|journal=Journal of Contemporary Asia|volume=2|issue=1|pages=56–67|doi=10.1080/00472337285390041|issn=0047-2336}}</ref>
# American Sociologists on Indonesia (1973).<ref>{{Cite journal|last=Utrecht|first=Ernst|date=1973-01-01|title=American Sociologists on Indonesia|url=https://doi.org/10.1080/00472337308566847|journal=Journal of Contemporary Asia|volume=3|issue=1|pages=39–45|doi=10.1080/00472337308566847|issn=0047-2336}}</ref>
# The Separatist Movement in the Southern Philippines (1975).<ref>{{Cite journal|last=Utrecht|first=Ernst|date=1975-04|title=The Separatist Movement in the Southern Philippines|url=https://doi.org/10.1177/030639687501600404|journal=Race & Class|language=en-US|volume=16|issue=4|pages=387–403|doi=10.1177/030639687501600404|issn=0306-3968}}</ref>
# Insoluble agricultural problems : Impediments to agricultural development in Indonesia, the Philippines and Malaysia (1975).<ref>{{Cite web|url=http://invenio.unidep.org/invenio//search?f=author&p=Utrecht,%20Ernst&ln=fr|title=Utrecht, Ernst - Résultats de la recherche - Serveur de Documents de l'IDEP|website=invenio.unidep.org|language=fr|access-date=2019-08-27}}</ref>
# Political mobilisations of peasants in Indonesia (1976).<ref>{{Cite journal|last=Utrecht|first=Ernst|date=1976-01-01|title=Political mobilisations of peasants in Indonesia|url=https://doi.org/10.1080/00472337685390371|journal=Journal of Contemporary Asia|volume=6|issue=3|pages=269–288|doi=10.1080/00472337685390371|issn=0047-2336}}</ref>
# Religion and Social Protest in Indonesia (1978).<ref>{{Cite journal|last=Utrecht|first=Ernst|date=1978-09|title=Religion and Social Protest in Indonesia|url=https://doi.org/10.1177/003776867802500306|journal=Social Compass|language=en-US|volume=25|issue=3-4|pages=395–418|doi=10.1177/003776867802500306|issn=0037-7686}}</ref>
# Army and islamic opposition in Indonesia (1979).<ref>{{Cite journal|last=Utrecht|first=Ernst|date=1979-01-01|title=Army and islamic opposition in Indonesia|url=https://doi.org/10.1080/00472337985390171|journal=Journal of Contemporary Asia|volume=9|issue=2|pages=175–186|doi=10.1080/00472337985390171|issn=0047-2336}}</ref>
# The Muslim Merchant Class in the Indonesian Social and Political Struggles (1984).<ref>{{Cite journal|last=Utrecht|first=Ernst|date=1984-02|title=The Muslim Merchant Class in the Indonesian Social and Political Struggles|url=https://doi.org/10.1177/003776868403100102|journal=Social Compass|language=en-US|volume=31|issue=1|pages=27–55|doi=10.1177/003776868403100102|issn=0037-7686}}</ref>
#
|