Seni kontemporer: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
k {{rapikan}}
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{rapikan}}
[[Kontemporer]] itu artinya kekinian, [[modern]] atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi [[waktu]] yang sama atau saat ini. Jadi [[Seni]] [[kontemporer]] adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan jaman dulu dan berkembang sesuai jaman sekarang. [[Lukisan]] [[kontemporer]] adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada [http://en.wiki-indonesia.club/wiki/Rennaissance rennaissance]. Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern.
 
Kata “kontemporer” yang berasal dari kata “co” (bersama) dan “tempo” (waktu). Sehingga menegaskan bahwa seni kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Atau pendapat yang mengatakan bahwa “seni rupa kontemporer adalah seni yang melawan tradisi [[modernisme]] Barat”[[Barat]]”. Ini sebagai pengembangan dari wacana post modern[[postmodern]] dan post colonialism[[postcolonialism]] yang berusaha membangkitkan wacana pemunculan indegenous art. Atau khasanah seni lokal yang menjadi tempat tinggal (negara) para [[seniman]].
 
Secara awam seni kontemporer bisa diartikan sebagai berikut:
# Tiadanya sekat antara berbagai [[disiplin]] seni, alias meleburnya batas-batas antara [[seni lukis]], [[patung]], [[grafis]], [[kriya]], [[teater]], [[tari]], [[musik]], anarki, omong kosong, hingga aksi [[politik]].
# Punya gairah dan nafsu "moralistik" yang berkaitan dengan [[matra]] [[sosial]] dan [[politik]] sebagai tesis.
# Seni yang cenderung diminati media massa untuk dijadikan [[komoditas]] pewacanaan, sebagai aktualitas berita yang fashionable.
 
Dalam seni rupa [[Indonesia]], istilah kontemporer muncul awal 70-an, ketika [[Gregorius Sidharta]] menggunakan istilah kontemporer untuk menamai pameran [[seni patung]] pada waktu itu. [[Suwarno Wisetetromo]], seorang pengamat seni rupa, berpendapat bahwa [[seni rupa]] kontemporer pada konsep dasar adalah upaya pembebasan dari kontrak-kontrak penilaian yang sudah baku atau mungkin dianggap usang. Pendapat lain dari Yustiono, staf pengajar FSRD [[ITB]], melihat bahwa seni rupa kontemporer di Indonesia tidak lepas dari pecahnya isu [[postmodernisme]] (akhir 1993 dan awal 1994), dimana sepanjang tahun 1993 menyulut perdebatan dan perbincangan luas baik di seminar-seminar maupun di media massa pada waktu itu. Sedangkan kaitan seni kontemporer dan (seni) postmodern, menurut pandangan [[Yasraf Amior Pilliang]], pemerhati seni, pengertian seni kontemporer adalah seni yang dibuat masa kini, jadi berkaitan dengan waktu, dengan catatan khusus bahwa seni postmodern adalah seni yang mengumpulkan idiom-idiom baru. Lebih jelasnya dikatakan bahwa tidak semua seni masa kini (kontemporer) itu bisa dikategorikan sebagai seni postmodern, seni postmodern sendiri di satu sisi memberi pengertian, memungut masa lalu tetapi di sisi lain juga melompat kedepan (bersifat futuris).
 
 
Dalam seni rupa Indonesia, istilah kontemporer muncul awal 70-an, ketika [[Gregorius Sidharta]] menggunakan istilah kontemporer untuk menamai pameran seni patung pada waktu itu. Suwarno Wisetetromo, seorang pengamat seni rupa, berpendapat bahwa seni rupa kontemporer pada konsep dasar adalah upaya pembebasan dari kontrak-kontrak penilaian yang sudah baku atau mungkin dianggap usang. Pendapat lain dari Yustiono, staf pengajar FSRD ITB, melihat bahwa seni rupa kontemporer di Indonesia tidak lepas dari pecahnya isu postmodernisme (akhir 1993 dan awal 1994), dimana sepanjang tahun 1993 menyulut perdebatan dan perbincangan luas baik di seminar-seminar maupun di media massa pada waktu itu. Sedangkan kaitan seni kontemporer dan (seni) postmodern, menurut pandangan Yasraf Amior Pilliang, pemerhati seni, pengertian seni kontemporer adalah seni yang dibuat masa kini, jadi berkaitan dengan waktu, dengan catatan khusus bahwa seni postmodern adalah seni yang mengumpulkan idiom-idiom baru. Lebih jelasnya dikatakan bahwa tidak semua seni masa kini (kontemporer) itu bisa dikategorikan sebagai seni postmodern, seni postmodern sendiri di satu sisi memberi pengertian, memungut masa lalu tetapi di sisi lain juga melompat kedepan (bersifat futuris).
[[Kategori:Seni | Kontemporer]]