Denmark: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 57:
Setalah [[Perang Schleswig Kedua]] (bahasa Denmark: ''Slesvig'') pada tahun 1864, Denmark dipaksa menyerahkan [[Schleswig-Holstein]] kepada [[Prusia]] dalam sebuah kekalahan yang meninggalkan bekas mendalam pada identitas nasional Denmark. Setelah peristiwa ini Denmark mengambil kebijakan netral, sebagai akibatnya Denmark tetap netral dalam [[Perang Dunia I]]. Setelah kekalahan Jerman, [[Perjanjian Versailles|kekuatan Versailles]] menawari kembalinya kawasan Schelswig-Holstein-yang saat itu bagian Jerman-kepada Denmark. Takut akan [[iredentisme]], Denmark menolak mempertimbangkan kembalinya wilayah itu dan bersikeras pada [[plebisit]] yang berkaitan dengan kembalinya Schleswig. Kedua [[Plebisit Schleswig]] terjadi berturut-turut pada tanggal 10 Februari dan 14 Maret. Pada tanggal 10 Juli 1920, setelah plebisit dan penandatanganan oleh raja pada 9 Juli di dokumen persatuan kembali, Schleswig Utara (Sønderjylland) diberikan pada Denmark, lalu menmbahkan 163.600 penduduk, dan 3.984 km². Hari persatuan itu (Genforeningsdag) diperingati pada tanggal [[15 Juni]] tiap tahun di Valdemarsdag.
Meski tetap melanjutkan netral, Denmark diserang oleh [[Jerman]] (''[[Operasi Weserübung]]),'' pada tanggal [[9 April]] [[1940]]. Meski diberi kekuasaan mandiri (yang berakhir pada tahun 1943, karena gerakan perlawanan yang memuncak), Denmark tetap [[Pendudukan Denmark|diduduki secara militer]] sepanjang [[PD II]]. Akibat simpati Denmark kepada Sekutu amat kuat; 1.900 polisi Denmark ditahan [[Gestapo]] dan dengan pengawalan dikirim untuk diinternir di [[Buchenwald]]. Selama perang, Islandia menyatakan kemerdekaan
== Geografi ==
|