Gamal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rochelimit (bicara | kontrib)
Ariyanto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 16:
}}
 
'''Gamal''' (''Gliricidia sepium'') adalah nama sejenis [[perdu]] dari kerabat [[polong-polongan]] ([[familia|suku]] Fabaceae alias Leguminosae). Sering digunakan sebagai pagar hidup atau peneduh, perdu atau pohon kecil ini merupakan salah satu jenis leguminosa multiguna yang terpenting setelah [[lamtoro]] (''Leucaena leucocephala'').<ref name=rani>{{cite book|last=Rani Batish|first=Daizy|title=Ecological Basis of Agroforestry|publisher=CRC Press|date=2007|pages=44|isbn=1420043277|url=http://books.google.com/books?id=HsDrg48t4TkC&pg=PA44&dq=Gliricidia+sepium&lr=&sig=ACfU3U3ssAXprlBZ1kj3J9RsIqZgV4WNUA#PPA44,M1|accessdate=2008-09-26}}</ref> Nama-nama lainnya adalah ''kerside'', ''gliriside'' ([[kolokial]]), ''sliridia, liriksidia'', ''sirida'' ([[bahasa Jawa|Jw.]]); ''cebreng'' ([[Bahasa Sunda|Su.]]); ''kh’è: no:yz, kh’è: fàlangx'' ([[Laos]] (Sino-Tibetan)); ''bunga Jepun'' ([[Malaysia|Mly.]]); ''kakawate'' ([[Filipina]]); ''madre de cacao'' ([[Portugis]]); ''mata raton'' ([[Honduras]]); dan ''gliricidia, Nicaraguan coffee shade'' ([[bahasa Inggris|Ingg.]]).<ref name=rani/><ref name=nfta_98-04/><ref name="Ala12">Hidayat, Syamsul (2005). ''Ramuan Tradisional ala 12 Etnis Indonesia''. hal.98 & 320. [[Jakarta]]:Penebar Swadaya. ISBN 979-489-944-5.</ref><ref name=Prosea>Prosea - Prohati. "[http://www.proseanet.org/prohati4/browser.php?docsid=17 ''Gliricidia sepium''] Diakses pada 26 Juni 2013.</ref>
 
== Sejarah Tanaman Gamal ke Indonesia ==
Gamal berasal dari daerah Amerika Tengah dan Brazil. Di daerah asalnya digunakan sebagai pelindung tanaman kakao/coklat dan dikenal dengan nama madre cacao. Oleh penjajah Eropa tanaman ini dibawa ke benua Asia dan ditanam di India dan Srilangka sebagai tanaman pelindung teh sejak tahun 1870-an.<ref>R. Soetarjo Martoatmodjo, Ismail Hamid, Soemartono (1973) Gamal Pohon Serba Guna, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta</ref> Gamal masuk ke Indonesia melalui perusahaan perkebunan Belanda yang tertarik untuk menggunakannya sebagai tanaman pelindung di perkebunan teh di Medan pada tahun 1900-an. Namun, gamal hanya belum menyebar dan hanya ditemukan di daerah Medan saja. Pada tahun 1958 gamal ditemukan oleh Bapak R. Soetarjo Martoatmodjo. Dialah yang memberinya nama Gamal yang diambil dari nama cucunya dan sama seperti nama presiden Mesir Gamal Abdul Nasser. Gamal atau Kemal atau jamal artinya halus. Bapak Soetarjo menafsirkan gamal sebagai unta yang sanggup menundukkan sahara di Indonesia, yaitu padang alang-alang. Menteri pertanian Indonesia waktu itu Bapak Frans Seda mengartikan galamgamal sebagai Ganyang Mati Alang-alang, karena gamal digunakan untuk membasmi alang-alang.
 
Bapak Soetarjo mempopulerkan tanaman gamal ini ke seluruh Indonesia. Sekarang tanaman gamal bisa temui hampir di seluruh Indonesia.