Divisi Regional IV Tanjungkarang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fahmiwotamild (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Me iwan (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik
Baris 21:
Divre IV TNK merupakan divisi regional pertama kali yang sudah mendapatkan rangkaian Kereta api Stainless Steel buatan PT INKA Madiun Tahun 2019 (asal [[Daerah Operasi VII Madiun]]) yang akan digunakan Kereta api Stainless Steel yaitu [[Kereta api Sriwijaya|KA Limex Sriwijaya]] akan mulai Beroperasi Rangkaian Stainless Steel tanggal 26 Mei 2019 sebelum Lebaran 2019.
 
Sebelumnya Divre IV TNK menggunakan nomenklatur ''Sub Divisi Regional III.2 Tanjungkarang'' yang merupakan bagian dari '''Divisi Regional III Sumatra Selatan dan Lampung'''. Sejak tanggal 1 Mei 2016 dengan rangka peningkatan kinerja (penyederhanaan hierarki organisasi). Manajemen PT. KAI melakukan perubahan struktur organisasi; yaitu '''Divisi Regional III Sumatra Selatan dan Lampung''' menjadi [[Divisi Regional III Palembang|Divre III Palembang]] dan [[Divisi Regional IV Tanjungkarang|Divre IV Tanjungkarang]].
 
== Gambaran Umum ==
Perhitungan jarak rel [[kereta api]] dimulai dari stasiun Panjang, [[Lampung]] (KM 0) yang telah ditutup sejak beroperasinya [[Pelabuhan Bakauheni]] yang menghentikan hegemoni pelayanan [[kapal laut|kapal]] penumpang dari pelabuhan Panjang yang terintegrasi dengan jalur kereta api melalui stasiun Panjang. Dari pelabuhan tersebut, ruas jalur kereta api berakhir di [[Stasiun Prabumulih]] ([[Sumatra Selatan]]) km 332+705. Petak antara [[Stasiun Tanjungrambang]] dengan [[Stasiun Prabumulih|Prabumulih]] sendiri merupakan perbatasan antara [[Divisi Regional III Palembang|Divre III Palembang]] dan [[Divisi Regional IV Tanjungkarang|Divre IV Tanjungkarang]].
 
Dari [[stasiun]] besar hingga [[stasiun]] kecil di Divre IV TNK rata-rata merupakan stasiun ''long siding'' dengan panjang emplasemen antara 900-1000900–1000 m atau lebih. Bahkan, [[stasiun Tulungbuyut]] merupakan stasiun dengan emplasemen terpanjang di Indonesia. Spoor belok [[stasiun Tulungbuyut|Tulungbuyut]] memiliki panjang sekitar 2200 m.<ref>http://www.skyscrapercity.com/showpost.php?p=128866164&postcount=14</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 39:
Lintasan kereta di Sumatra bagian selatan pertama kali dibangun sepanjang 12 kilometer dari [[Panjang, Bandar Lampung|Panjang]] menuju [[Stasiun Tanjung Karang|Tanjungkarang]], Lampung. Jalur rel ini mulai dilalui kereta pada tanggal 3 Agustus 1914. Pada waktu bersamaan dilaksanakan juga pemasangan dan pembangunan lintasan rel dari [[Stasiun Kertapati|Kertapati]], menuju Kota [[Stasiun Prabumulih|Prabumulih]], Sumatra Selatan. Sampai 1914, jalur rel lintas [[Stasiun Prabumulih|Prabumulih]] hingga [[Stasiun Prabumulih|Prabumulih]] mencapai jarak 78 kilometer.
 
Perlahan, jalur rel kemudian dikembangkan untuk pengangkutan [[batu bara]] dari tempat penambangannya di Tanjung Enim. Kemudian dikembangkan juga jalur ke [[Kabupaten Lahat|Lahat]]. Di [[Kabupaten Lahat|Lahat]] ada sebuah bengkel besar kereta (sekarang dinamakan Balai Yasa [[Kabupaten Lahat|Lahat]]) yang berfungsi untuk perbaikan dan perawatan kereta api. <ref>http://www.dardela.com/index.php?option=com_content&task=view&id=93&Itemid=9</ref>
 
Akhirnya pemerintah [[Hindia Belanda]] melalui ''Zuid Soematera Spoorwegen'' (ZSS) tuntas membangun rel kereta api di [[Lampung]] dan [[Sumatra Selatan]] hingga 529 &nbsp;km. Seluruhnya merupakan rel selebar [[Cape gauge|1.067 mm]]. Sementara mayoritas negara menggunakan rel selebar [[:en:Standard gauge|1.435 mm]] yang menjaga stabilitas kereta lebih baik agar bisa berjalan dengan kecepatan lebih tinggi .
 
Awalnya, ZSS berencana membangun rel hingga [[Tapanuli]] tetapi dihempaskan kebangkrutan perusahaan akibat resesi setelah Perang Dunia I, yaitu [[Great Depression]] yang ternyata berdampak ke rel di Sumatra. <ref>http://nasional.kompas.com/read/2008/08/16/12311273/Sejarah.Jalur.KA.Lampung.Palembang</ref>
 
;Masa PJKA
Baris 51:
Sejak era PERUMKA, Eksploitasi Sumatra Selatan (ESS) berubah nama menjadi '''Divre III Sumatra Selatan dan Lampung''' yang dulu cakupannya cukup luas dibandingkan kedua divre lain di [[Sumatra]] dan meliputi dua provinsi yaitu [[Sumatra Selatan]] dan [[Lampung]], maka dibagilah dua wilayah (subdivre) dengan fungsi operasional yang serupa dengan [[Daerah Operasi Kereta Api Indonesia|Daop KAI]] di pulau [[Jawa]], namun dengan tingkatan administratif dalam lingkup KAI yang lebih rendah daripada [[Divisi Regional Kereta Api Indonesia|Divre]] maupun [[Daerah Operasi Kereta Api Indonesia|Daop]]. Divre III pernah memiliki dua subdivre sebagai berikut:
* Sub Divre III.1 Kertapati (KPT), yang merupakan pusat '''Divre III Sumatra Selatan dan Lampung''' naik tingkat dan berubah nama menjadi [[Divisi Regional III Palembang|Divre III Palembang]] per 1 Mei 2016.
* Sub Divre III.2 Tanjungkarang (TNK), dimekarkan menjadi [[Divisi Regional IV Tanjungkarang|Divre IV Tanjungkarang]] per 1 Mei 2016 seperti sekarang.
 
== Layanan Kereta Api ==
Baris 70:
== Stasiun kereta api ==
 
[[Berkas:Peta Jalur KA Divre IV Tanjungkarang.svg|jmpl|ka|350px|Peta Jalur Kereta Api di Divre IV Tanjungkarang.</br /><small>(Klik untuk memperbesar.)</small>]]
 
* [[Jalur kereta api Panjang-Prabumulih]]
Baris 183:
* [http://kereta-api.co.id/ Situs resmi PT. KAI]
{{Pembagian wilayah operasional Kereta Api Indonesia}}
{{kereta-stub}}
 
[[Kategori:Divisi Regional Kereta Api Indonesia]]
[[Kategori:Jalur kereta api di Indonesia]]
 
 
{{kereta-stub}}