D’Hijabers: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 56:
== Sinopsis ==
Kantini ([[Laudya Cynthia Bella]]). Ia wanita mapan berusia matang. Kantini memiliki salon khusus muslimah yang ia kelola sendiri. Di umur menjelang 30 tahun, Kantini dikejar target menikah oleh ibunya. Dari sebuah kejadian menakutkan, Kantini akhirnya setuju ketika ibunya menjodohkannya dengan pria yang masih bersaudara.
Saat menikah, Ilham menjadi penghulunya. Tragisnya, hanya satu menit usai ijab qabul, Kantini harus menjadi janda karena suaminya meninggal tiba-tiba. Kantini pun harus menjalankan masa idahnya sesuai anjuran Ilham yang memberikan tausyiah, selama 4 bulan, 10 hari.
Ilham ([[Ali Syakieb]]) sebenarnya sudah naksir Kantini sejak pertama bertemu pada satu momen pernikahan. Mereka lalu jadi teman, meski tidak terlalu dekat. Ketika Kantini memberitahu akan menikah, terlihat jelas Ilham patah hati. Hingga kemudian saat Kantini menjadi janda, Ilham terus memantau aktivitas Kantini yang tak boleh keluar rumah melalui telpon.
Namun, Ilham juga merasakan dilema karena perkenalannya dengan seorang hijaber lain bernama Yua ([[Nadira Octova]]). Yua adalah gadis kaya yang tinggal hanya bersama pembantunya. Yua sangat suka membeli barang di online shopping.
Yua pertama bertemu dengan Ilham tanpa sengaja saat mobilnya berhenti dan bersebelahan dengan motor Ilham di lampu merah. Yua jatuh cinta pada pandangan pertama. Ia pun mencari tahu segala hal tentang Ilham. Yua bahkan akhirnya sampai mengikuti pengajian dimana Ilham menjadi pengajar. Yua percaya, Ilham adalah jodoh yang dikirim Tuhan untuknya.
Hijaber ketiga yang dekat dengan Ilham adalah Sarah ([[Gita Virga]]). Sarah bukan orang jauh. Rumahnya bertetangga dengan Ilham. Sehari-hari, Sarah bekerja membersihkan rumah Ilham saat pergi kerja. Sarah mencintai Ilham dalam diam.
Perasaannya ditutupi hanya dengan melihat Ilham secara sembunyi saat berangkat dan pulang. Ia tak berani menyatakan perasaannya meski kesempatan itu datang berkali-kali. Sama seperti Ilham, Sarah juga menunggu jodohnya datang menghampiri, ketimbang berinisiatif lebih dulu. Seperti kata sahabatnya, Yua.
| |||